Selasa, 15 September 2015

Logika Kecepatan Einstein dan Naluri Pembunuh Inzaghi

Logika Kecepatan Einstein dan Naluri Pembunuh Inzaghi

Logika Kecepatan Einstein dan Naluri Pembunuh Inzaghi

Dengan logika normal, pemain dengan kualitas fisik dan teknik seperti Filippo Inzaghi tidak akan mampu menjadi penyerang papan atas. Namun, kenyataannya tidak demikian. Lantas benarkah anggapan yang menyebut Pippo adalah penyerang yang selalu beruntung?

Saat Filippo Inzaghi masih aktif bermain, cobalah jujur pada diri sendiri, apakah Anda pernah punya penilaian yang sama dengan seorang Johan Cruyff mengenai mantan pemain Juventus dan AC Milan ini?
“Lihatlah Inzaghi, dia benar-benar tidak bisa bermain sepak bola sama sekali. Dia hanya selalu berada di posisi yang tepat,” kata legenda timnas Belanda tersebut.
Bagaimana? Pernah berpikir hal yang sama?
Jangan khawatir, kalau pernah, berarti Anda adalah orang yang “normal”. Sangat sedikit memang penggemar sepak bola bisa mengagumi permainan seorang Inzaghi—sekalipun ia pernah mencatatkan diri sebagai striker tersubur Eropa dengan 70 gol—sebelum kemudian disamai Raul Gonzales saat memperkuat Schalke 04.
Lah, bagaimana bisa kagum? Pemain yang lahir dan besar di Kota Piacenza ini bukanlah seorang pemain yang bisa mudah dikagumi hanya karena catatan golnya yang fantastis. Ia tidak bisa gocek satu atau dua pemain lawan seperti Cristiano Ronaldo, tidak bisa elastico ala Ronaldinho, tidak pernah jadi eksekutor free kick macam David Beckham, dan tidak punya keeping ball yang ciamik layaknya Dennis Bergkamp.
“Saya ingat pertama kali Pippo (panggilan Inzaghi) dipanggil untuk tim nasional (timnas) Italia,” jurnalis kenamaan asal Inggris yang pernah jadi presenter Football Italia, James Richardson, buka suara, “dalam latihan, kami semua (jurnalis) berdiri tertegun karena tekniknya adalah yang terburuk yang pernah kami lihat.”
Inzaghi memang seperti gambaran Richardson. Berlari-lari tidak jelas di kotak penalti lawan, kena kentut dari bek lawan saja bakalan jatuh, suka mewek-mewek jika terjatuh, terutama ketika wasit tidak meniup peluit untuk memberikannya penalti. Namun anehnya, di beberapa situasi krusial, tiba-tiba saja Inzaghi bisa mencetak gol – yang seringkali prosesnya buruk – dan ia akan melakukan selebrasi dengan begitu emosional seolah baru saja mencetak gol tendangan salto dari jarak 30 meter!
Ya, pemain ini memang seringkali jadi momok yang menyebalkan bagi setiap lawan. Hal itu pernah diungkapkan langsung oleh Roberto Carlos, “Setiap Milan berada dalam kesulitan, tampaknya mereka mendapatkan jalan keluar darinya (Inzaghi).”
Banyak pendapat memang yang mengatakan bahwa Inzaghi memiliki anugerah khusus sebagai seorang striker. Daya penciumannya sangat peka terhadap setiap peluang. Hal yang diakui sendiri oleh empunya, “Saya pikir rahasia saya mencetak gol adalah kemampuan saya untuk berada di tempat dan waktu yang tepat. Dan kelihaian saya untuk menghindari perangkap offside.”
Namun benarkah hanya itu saja? Benarkah hanya dengan mengandalkan sesuatu yang tidak terjelaskan semacam “insting seorang striker” dan kelihaian menghindari perangkap offside saja, seorang pemain yang sudah merasakan gelar Serie A, Liga Champions, dan bahkan Piala Dunia ini bisa begitu hebat mencatatkan berbagai rekor gol di kompetisi sekelas Serie A Italia dan Liga Champions semasa masih aktif sebagai pemain?
Soal Kecepatan dan Percepatan dalam Sepak Bola
Boleh saja Anda mengenyitkan dahi ketika membaca judul di atas. Bicara soal kecepatan dalam sepak bola, kenapa pula harus Inzaghi yang jadi contoh? Ada lebih banyak contoh yang lebih pantas di luar sana, sebut saja Gareth Bale atau “si alien” Lionel Messi. Toh, membandingkan kecepatan mereka berdua dengan Inzaghi rasanya bak langit dengan bumi.
Tentu benar kalau kita menggunakan contoh bagaimana seorang Bale pernah dengan luar biasa melakukan overtaking ketika melewati bek Barcelona, Marc Bartra, pada final Copa Del Rey 2014 sebelum mencetak gol penentu Real Madrid ke gawang Jose Manuel Pinto. Hal yang membuat gol tersebut selalu dikenang adalah karena Bale sempat berlari ke sisi luar lapangan dan masuk lagi – ya, benar-benar proses yang begitu menghibur.
Secara awam memang kita akan cenderung menilai bahwa apa yang dilakukan Bale menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemain yang benar-benar memiliki kecepatan super. Hmm, pandangan yang tidak salah. Namun, jika kita sedikit lebih jeli, apa yang dilakukan seorang pemain termahal dunia ini wajar saja jika kita menggunakan kacamata yang berbeda.
Orang boleh saja membantah. Apalagi dengan pertimbangan bahwa jarak yang ditempuh Bale lebih jauh daripada yang harus ditempuh Batra. Bukankah dengan begitu Bale memerlukan lebih banyak langkah daripada Batra? Jadi bukankah itu membuktikan bahwa kecepatan Bale begitu luar biasa?
Ya, memang betul jika kita berpatokan pada jarak dan langkah. Tapi jika kita berpatokan pada “kecepatan” dan “percepatan”, maka apa yang dilakukan Bale hanyalah kemampuan untuk menyeimbangkan pergerakannya ke kecepatan konstan. Kondisi di mana pemain timnas Wales tersebut sedang memaksa Batra melakukan dua kali percepatan dan membuat bek lulusan akademi La Masia Barcelona itu berlari seperti seseorang yang baru saja ketinggalan kereta.
Sedikit rumit? Baiklah, untuk menjelaskan hal tersebut, kita perlu sama-sama kembali ke ilmu fisika sederhana. Kita tahu semua, bahwa kecepatan merupakan “pergerakan konstan” sebuah benda dari satu titik ke titik lain. Artinya, sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang sama dan konsisten dari awal hingga akhir.
Fisikawan legendaris, Albert Einstein menyebut – salah satu dari konsep di teori relativitasnya – bahwa benda yang memiliki kecepatan konstan, sejatinya merupakan benda yang relatif diam. Hal ini merujuk pada tulisan Einstein yang tersohor dengan judul asli Zur Elektrodynamik bewegter Körper terbitan tahun 1905.
Aneh memang, namun masuk akal. Bagi Einstein, benda yang bergerak bukanlah benda yang memiliki kecepatan, tapi benda yang mengalami percepatan, atau kita lebih sering familiar dengan kata ini; akselerasi.
Dari logika tersebut, kondisi bergerak adalah ketika sebuah benda mengalami peningkatan atau penurunan kecepatan. Bukan pergerakan dari satu titik ke titik lain, melainkan pergerakan dari satu kecepatan ke kecepatan yang berbeda. Dan perlu diingat, percepatan bukan hanya soal dari kondisi diam ke kondisi bergerak, tapi juga dari posisi bergerak ke posisi diam.
Nah, artinya kemudian, bukan malah Bale yang sedang “bergerak” dalam momen tersebut, tapi justru Bartra. Oke, Bale memang mengalami percepatan, tapi pergerakan kecepatan Bale tidaklah seekstrem yang dialami oleh Batra. Disebut “ekstrem” karena perubahan kecepatan yang dialami Bartra benar-benar drastis.
Bartra sedikitnya harus mengalami dua kali percepatan ekstrem dalam situasi tersebut. Pertama, kala Bartra datang dari kondisi berlari di sisi kanan pertahanan Barcelona untuk kemudian menurunkan kecepatan karena hendak menghadang Bale. Kedua, ketika ia harus berbalik badan dan mencoba mengejar Bale sekuat tenaga.
Pada momen inilah, Bartra mengalami kerugian timing karena melakukan dua kali percepatan ekstrem. Di saat Batra mendorong sedikit Bale agar menjauh – sampai ke luar lapangan, sejatinya Bartra telah melakukan kesalahan. Yakni, bukannya memperlambat kecepatan Bale, Batra justru “mempersilakan” Bale tetap menjaga kecepatan konstannya.
Kita pun tahu bagaimana akhirnya. Mau secepat apapun akselerasi Bartra mengejar Bale, ia tidak akan bisa mengejar sekalipun ia seorang Usain Bolt. Sebab, Bale sudah dalam kondisi top speed, sedangkan Batra harus memulai lagi dari titik terendah kecepatannya—yang tentu masih butuh waktu untuk bisa mencapai kondisi top speed.
Dari pembahasan itulah, menjadi wajar kiranya, jika kita sering mendengar bagaimana pelatih di seluruh belahan dunia hampir selalu meminta pemain-pemainnya untuk selalu bergerak secara dinamis.
Sebab, dengan sering bergerak – selain soal menciptakan ruang – kecepatan yang konsisten sekaligus percepatan yang minim, membuat seorang pemain akan mendapatkan keuntungan karena bakal mampu bereaksi lebih cepat dari lawannya. Apalagi jika si lawan lebih sering berada dalam posisi diam.
Contoh lain dari penjelasan logika tersebut bisa kita ambil dari aksi solo run seorang Lionel Messi kala mengacak-acak pertahanan Real Madrid di ajang el classico semifinal leg pertama Liga Champions musim 2010/2011 di Santiago Bernabeu. Dalam momen tersebut, Messi mempecundangi sedikitnya empat pemain Madrid: Sergio Ramos, Lassana Diarra, Raul Albiol, dan Marcelo.
Di balik fenomenalnya gocekan Messi, sejatinya ada satu pemain lagi yang patut mendapatkan kredit poin dari salah satu gol terbaik Liga Champions ini dan sering dilupakan dalam momen fantastis tersebut: Sergio Busquets. Mengapa?
Begini. Ketika pada menit ke-87 Busquets menerima umpan dari Messi, Lassana Diarra menjadi satu-satunya pemain Madrid yang melakukan pergerakan dengan menempel ketat kapten Argentina tersebut. Saat itu, agaknya Messi belum melakukan sesuatu yang cukup membahayakan pertahanan Madrid. Wajar saja, bola masih di tengah lapangan.
Namun, situasi jadi berbeda ketika Busquets yang menerima umpan dari Messi dan tiba-tiba saja berhenti bergerak. Kondisi itulah yang kemudian memancing kuartet bek Madrid ikut berhenti bergerak pula. Di momen itulah, di saat semua pemain Madrid berhenti bergerak, Messi yang sudah mendapatkan kecepatan top speed dari belakang segera “menyerobot” bola yang ada di kaki Busquets.
Lalu apa yang terjadi? Pemain-pemain bertahan kelas dunia milik klub selevel Real Madrid pun kocar-kacir mengejar “Si Kutu” yang merengsek masuk. Messi seolah hanya berlari dan berlari tanpa ada satupun pemain Madrid yang mampu menutup ruang atau mengejarnya. Hingga akhirnya, dengan tendangan yang kurang bertenaga saja, Messi berhasil menceploskan bola ke gawang Iker Casillas.
Kondisi yang dialami para bek Madrid tersebut sejatinya adalah kondisi yang juga dialami Marc Bartra ketika menghadapi seorang Gareth Bale. Posisi diam tak bergerak membuat mereka kesulitan untuk beranjak ke kecepatan puncak saat mereka harus mengejar objek (baca: Messi dan Bale) yang sudah bergerak dengan kecepatan tinggi jauh sebelum menghampiri mereka.
Situasi inilah pula yang sering dialami para bek-bek yang menghadapi seorang Filippo Inzaghi. Bukan bermaksud membandingkan kecepatan antara Inzaghi dengan Bale dan Messi (karena tentu bakal konyol), namun saya hanya ingin menegaskan bahwa “kecepatan” Inzaghi bukanlah pada secepat apa larinya, melainkan soal sesering apa dia berlari.
Inzaghi memang jarang terlihat membantu pertahanan, namun ketika dalam proses penyerangan timnya, sahabat karib Christian Vieri ini selalu bergerak “tidak jelas” ke sana-sini. Banyak yang menilai bahwa apa yang dilakukan Inzaghi adalah soal membuka ruang – ya, memang betul – namun keuntungan dari wara-wiri-nya tidak cuma itu.
Inzaghi bergerak ke sana kemari untuk menjaga kecepatan konstannya. Meski kecepatannya tidak seberapa, namun hal ini membuatnya selalu mampu bereaksi “seolah-olah” lebih cepat dari para bek. Sebab, para pemain bertahan lebih sering beranjak dari posisi diam daripada Inzaghi yang sudah melakukan pergerakan jauh sebelum bola berada pada momen dan timing yang pas untuk ia eksekusi.
Dan itulah alasan mengapa koleksi gol Inzaghi sedikit banyak adalah hasil dari bola muntah atau bola-bola deflected yang bagi orang awam akan menilainya sebagai gol keberuntungan. Atau jika ingin memuji gol-gol aneh semacam itu, para analis akan menyebutnya sebatas “naluri sejati seorang striker” – yang sebenarnya tidak menjelaskan mengenai apapun.
Padahal, kalau dengan logika percepatan dan kecepatan ala Einstein, kita harusnya menyadari, betapa hebatnya kesadaran kecepatan dan percepatan seorang Inzaghi, sampai-sampai menutup seluruh anggapan mengenai keterbatasan skill-nya dan menjelma jadi salah satu striker top Eropa.
Itulah mengapa seorang Carlo Ancelotti tetap memercayakan lini depan AC Milan yang kala itu pernah dibesutnya kepada Inzaghi selama bertahun-tahun. “Tidak ada tim hebat tanpa seorang striker berjenis pembunuh,” kata Don Carletto merujuk pada sosok Inzaghi.
Ancelotti bukan asal bicara. Secara statistik, Inzaghi memang berada di jajaran elit penyerang top Eropa. Menurut data dari Opta, ia termasuk jenis striker yang minim membuang peluang. Pippo menjaringkan 63% gol dari total kesempatan yang didapat sepanjang karirnya. Statistik yang bahkan membuat pemain sekelas Raul, Ruud van Nistelrooy, dan Roy Makaay harus gigit jari karena berada di bawah Inzaghi.
Dan dengan kemampuan “sebatas itu” juga, catatan gol Inzaghi nyatanya lebih baik daripada seorang legenda yang pernah mencibirnya tidak bisa bermain bola sama sekali. ∎

http://fandom.id/analisis/taktik/2015/05/logika-kecepatan-einstein-dan-naluri-pembunuh-inzaghi/

Ketika Masjid Semakin Mirip dengan Stadion

Ketika Masjid Semakin Mirip dengan Stadion

Ketika Masjid Semakin Mirip dengan Stadion

Gresik punya kultur kuat perihal menjalankan perintah agama. Begitu pula dengan kegairahan sepak bolanya. Tapi, belakangan keduanya mulai ditinggalkan.

Tulisan ini ingin membahas fungsi dari Masjid yang jelas berbeda jauh dengan stadion. Masjid yang fungsi utamanya untuk ibadah, maka stadion fungsi utamanya adalah untuk jihad membela klub idola.
Saya besar di Gresik yang dikenal sebagai kota santri. Pemilik waliyullah terbanyak dalam susunan wali songo. Ada dua dari sembilan wali yang meng-islam-kan tanah Jawa. Jangan ditanya tingkat kereligiusan warga Gresik. Orang Gresik asli itu setiap malam Jumat pasti ziarah ke makam Sunan Giri dan Malik Ibrahim. Jumatnya, nyekar ke makam leluhur. Kurang religius opo coba, cak?
Bahkan, di Gresik kalau kalian mau keluar naik sepeda motor bisa tidak pakai helm. Asalkan pakai bajo koko dan pakai peci. Beres urusan. Meskipun bukan contoh yang baik tentunya.
Dulu, masalah sholat di masjid atau mushola, bisa jadi hal rutin. Bahkan di tempat saya tinggal, di rumah mbah kakung –kakek—, untuk urusan adzan dan iqomah pun kita yang anak kecil berebutan. Meskipun yang jadi imam orang yang sama, kyai setempat.
Selain soal kepatuhan menjalankan agama, kami orang Gresik juga akrab dengan sepak bola. Dulu, stadion di Gresik selalu ramai. Sepuluh hingga dua puluh ribu orang berbaju kuning menyengat berkumpul jadi satu di stadion. Bahkan mereka berebut untuk dapat shof terbagus guna mendapatkan angle menonton terbaik. Ada juga yang milih mojok untuk dapat tempat yang rindang. Wajar, suhu di Gresik cukup panas.
Tak jarang pula ada yang membawa bendera berukuran kecil, syal warna kuning maupun yang memakai topi warna kuning. Semua serba kuning. Coba dihitung berapa jumlah uang yang mereka keluarkan untuk berdandan seperti itu. Tiket masuk ketika itu masih delapan ribu rupiah. Zaman ketika Jaenal Ichwan masih main sebagai striker –karena setelah pindah, ia main jadi bek kanan.
Lihat usaha dan perjuangan mereka untuk datang ke stadion. Saya sendiri milih untuk jalan kaki bareng teman se-kampung. Jalan kaki sampai ke embong gede. Lalu cari truk atau mobil pick up buat nebeng ke stadion. Dan para pemilik pick up pun sukarela memberikan tumpangannya untuk kita semua.
Ditinjau dari dua gambaran tersebut, tampak bahwa masjid memiliki kemiripan dengan stadion. Coba, kegiatan apa yang bisa mengumpulkan puluhan ribu dalam satu waktu yang sebulan bisa sampai empat kali? Acara Jokowi di stadion GBK tahun lalu apabila dilakukan setiap minggu sepertinya tidak mungkin puluhan ribu orang datang. Parade Tauhid yang katanya dihadiri banyak orang kalau diadakan sebulan empat kali sepertinya juga tak bisa konsisten sebanyak itu.
Tapi stadion dan masjid bisa. Setidaknya di Gresik bisa seperti itu.
Setelah saya mulai kuliah, saya mulai merasakan perbedaan. Religius-nya Gresik mulai menghilang. Apalagi tentang sholat di masjid atau mushola. Mereka lebih memilih sholat di rumah. Atau lebih memilih menunda waktu sholatnya demi urusan yang lain yang mungkin tak terlalu penting seperti bermain clash of clan.
Sementara saat bulan puasa, fenomena seperti itu makin kentara. Pada mulanya masjid dipenuhi orang tarawih. Memasuki pertengahan dan akhir bulan keramaian berpindah ke pusat perbelanjaan. Masjid mulai ditinggalkan –setidaknya dalam pengalaman pribadi penulis.
Pun dengan sepak bola. Stadion di Gresik semakin sepi. Selain karena prestasi sepak bola Gresik sedang buruk-buruknya, juga karena mereka lebih memilih nonton di rumah sembari menikmati camilan. Lha ya lebih enak di rumah, tidak perlu uyel-uyelan dan gratis.
Namun, bukankah sejatinya esensi sepak bola adalah permainan yang dilakukan di lapangan terbuka? Berlokasi di stadion bukan di dalam layar kaca. Tentu beda kasusnya dengan mereka yang berada di perantauan atau punya kepentingan penting lainnya.
Kalau kalian masih ada di kota yang sama, ya mbok berkorban sedikit. Dulu ketika masih SMP, saya dan teman-teman bahkan rela tiga hari menjelang Gresik United –Petrokimia Gresik— bertanding rela tidak jajan apa pun di kantin. Bahkan saat SMA saya ikut berjualan tiket Gresik United demi menyaksikan sang tim kebanggaan berlaga langsung di stadion.
Stadion dan masjid yang dulunya ramainya selalu sama, ketika ada pertandingan dan ketika hari-hari tertentu, saat ini pun sama. Sama-sama sepi. Jama’ah nya sama-sama lebih milih di rumah yang menjanjikan kenyamanan lebih.

Sejarah Samar Persegres Gresik

Sejarah Samar Persegres Gresik
Sejarah Samar Persegres Gresik

Tulisan ini merupakan pembuka dari rangkaian artikel yang berusaha untuk menuliskan sejarah sepak bola Gresik.

Gresik memiliki sejarah panjang nan rumit yang terkait dengan sepak bola. Persegres, Petrokimia Putra, Gresik United, Gresik Putra, dan Persegres Gresik United. Khusus untuk Persegres Gresik United, adalah Persegres era baru yang sejarahnya berbeda dengan Persegres era lama. Sengaja saya tambahkan Gresik United di belakang kata “Persegres”, untuk memastikan bahwa nama Gresik United masih ada.
Persegres Gresik adalah klub sepak bola pertama yang ada di Gresik. Sampai saat ini, tanggal berdirinya Persegres tidak ada yang tahu. Ada yang mengatakan sekitar tahun 1980-an, ada yang tahun 1960-an. Hingga kini belum ada kesepakatan untuk menentukan kapan Persegres berdiri.
Persegres sendiri ikut serta dalam kompetisi Perserikatan. Sebelum akhirnya ada kongkalikong untuk menyatukan Perserikatan dan Galatama. Dan saat itulah, Gresik punya dua klub yang bermain dalam satu turnamen yang sama. Karena sebelumnya, Petrokimia Putra yang didirikan tahun 1988 bermain di Galatama.
Jangan tanya prestasi terbaik Persegres ke kami. Kami tak tahu. Sama sekali tak tahu. Bahkan kalau ditanya ke manajemen Persegres Gresik United yang sekarang pun, kemungkinan besar tak tahu pula. Mungkin mereka terlalu sibuk untuk Pilkada Gresik akhir tahun ini atau mungkin memang tak tahu kalau ada klub yang bernama Persegres sebelumnya.
Setiap klub semestinya punya julukan. Mulai dari klub eropa sampai klub di Asia, khususnya di Indonesia. Manchester United memiliki julukan The Red Devils, AS Roma memiliki julukan Il Lupi atau serigala, dan lain sebagainya. Di Indonesia, ada Persib dengan Maung Bandung, Arema dengan Singo Edan, dan Petrokimia Putra dengan Kebo Giras.
Pemilihan julukan pun tak main-main. Semua pasti ada sejarah atau alasan yang mendasari pemilihan nama julukan. AS Roma dijuluki Serigala Ibukota karena terkait sejarah berdirinya kota Roma dan memang merupakan ibukota Italia saat ini. Petrokimia Putra dijuluki Kebo Giras karena lambang Perusahaan Petrokimia Putra adalah seekor Kebo. Dan giras kurang lebih artinya adalah edan atau sangar.
Pun dengan Persegres. Persegres memiliki julukan Joko Umbaran. Wait, kalian tidak salah. Saya memang menulis Joko Umbaran. Saya pun sempat kena nyinyir kawan saya yang paham sejarah dan mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara Gresik dan Joko Umbaran. Julukan ini tidak berhubungan dengan cerita daerah Joko Umbaran atau pun Minakjinggo.
Filosofi pemilihan nama Joko Umbaran pun unik. Pemilihan nama ini karena Persegres adalah klub yang diumbar atau tidak diurus. Umbar adalah bahasa jawa yang artinya tidak dianggap atau tidak diurus. Dan Joko Umbaran kurang lebih artinya lelaki yang diumbar. Merujuk pada Persegres, klub yang tidak diurus pemerintah. Sejarah ini saya dapatkan dari teman ayah saya yang mengikuti perjalanan Persegres.
Karena sempat tidak dianggap oleh pemerintah daerah, perusahaan Petrokimia Gresik “mengulurkan tangan”-nya dan membantu mendanai Persegres. Meskipun tidak banyak. Tetapi saat itu, pemerintah Gresik seakan melupakan jasa Petrokimia Gresik. Dan hal ini yang dikabarkan menjadi dasar berdirinya Petrokimia Putra Gresik. Dan awal dari adanya derby Gresik.
Pemimpin Gresik pun berganti. Julukan Joko Umbaran mulai sengaja dihilangkan. Pemerintah sempat menggunakan nama Laskar Giri untuk mencitrakan Persegres yang baru. Meskipun ada pencitraan yang baru, Persegres tetaplah klub yang tidak berprestasi dan tidak laku. Bahkan, tiket masuk stadion sempat gratis bagi Ultras yang memakai atribut. Betapa malangnya klub pertama Gresik ini.
Mata warga Gresik sedang tertuju ke PS Petrokimia Putra Gresik yang jauh lebih berprestasi. Dengan hampir menjadi juara di tahun 1994/1995 dan akhirnya benar-benar menjadi juara pada tahun 2001/2002. Setidaknya nama Gresik, kabupaten kecil di pinggiran Jawa Timur pernah merasakan kebanggaan berada di puncak kesuksesan sepak bola.

Namun sekali lagi, sejarah ditulis oleh para pemenang perang. Setiap sejarah memiliki banyak versi yang berbeda. Perdebatan terkait sejarah “A” akan memancing munculnya sejarah yang lain yang berkaitan dengan sejarah “A” tersebut. Tulisan ini dibuat setidaknya membuka mata kita, bahwa Gresik sempat memiliki Persegres Gresik, bukan Persegres Gresik United yang baru saja dibentuk.

http://fandom.id/fitur/sejarah/2015/09/sejarah-samar-persegres-gresik/?utm_campaign=shareaholic&utm_medium=facebook&utm_source=socialnetwork

The legend of ‪#‎sejatisejiwa‬ buffalo souljah



‪#‎SehatiSejiwa‬
‪#‎DiManaAndaDalamSejarah‬? Adakah pada masa dahulu, anda menjejakkan
kaki di stadium pasukan-pasukan bolasepak tempatan? Ataukah anda hanya
bersandar di sofa menghadap kaca televisyen. Menantikan perubahan
kepada bolasepak tempatan. Ataukah menanti perubahan berlaku kepada
budaya sokongan bolasepak tempatan, sebelum mahu mempedulikan
bolasepak tempatan. Menunggu untuk bandwagon wujud, sebelum meloncat
ke dalamnya.

Sejarah tidak dicipta di alam maya. Ia dicipta di alam sebenar,
sepertimana ia dicipta pada 10 Januari 2012 di Bazar Jalan Lee Sam
(dikenali juga sebagai The Factory – tempat lahirnya tifo Mokhtar
Dahari yang akhirnya dijadikan doodle oleh Google) oleh komrad UN9
bernama Romper, bersama-sama Achoi dan Pejai. Ketika berlatih chant
sokongan untuk pasukan bolasepak tanah tumpah darah mereka Negeri
Sembilan, Azlan Romper yang merupakan peminat The Doors, telah
mengambil beat lagu Roadhouse Blues untuk dijadikan chant baru.
Mungkin ada sesuatu pada irama Blues yang hampir pada jiwa waris-waris
negeri, sepertimana Ito dan kumpulannya Blues Gang. Achoi pula mula
mengadunkan rentak berkenaan dengan lirik-lirik yang akan menjadi
legenda dalam scene ultras:
Kami turun ke stadium SEHATI SEJIWA!
Kami turun ke stadium SEHATI SEJIWA!
NEGERI! NEGERI!
SEHATI SEJIWA!
Chant ini diberi nama ‘Blues Stadium’. Takdir bakal menentukan bahawa
irama berhantu ini suatu hari nanti akan menjadi dendangan ribuan anak
watan di corteo dan curva stadium-stadium terbesar di tanah air.
Chant itu mula dinyanyikan ketika perlawanan persahabatan Negeri
Sembilan menentang kelab Indonesia, Persebaya Surabaya 1927 pada
tanggal 25 Mac 2012. Pada tahun itu juga, di Kejohanan AFF yang mana
Malaysia merupakan tuan rumah bersama, Ultras Malaya pula meminjam dan
membawa chant berkenaan ke peringkat negara dan antarabangsa.
Setelah menumpaskan Indonesia 2-0 di Stadium Nasional Bukit Jalil,
Malaysia berjaya melayakkan diri ke separuh akhir untuk bertemu
Thailand. Pada ketika itulah, wakil-wakil Ultras Malaya telah bertemu
Menteri Belia dan Sukan, Datuk Seri Shabeery Cheek di restoran Rama V
di Jalan U Thant. Walaupun ditawarkan bantuan dan diminta mendaftar
sebagai sebuah pertubuhan untuk memudahkan saluran peruntukan,
wakil-wakil Ultras Malaya telah menolak cadangan ini dengan baik.
Hidup atau mati gerakan ini, miskin atau kaya ianya, telah ditakdirkan
untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Siapa sangka tiga tahun kemudian, Kementerian Komunikasi dan
Multimedia yang kini diketuai oleh Datuk Seri Ahmad Shabeery Cheek
juga, telah melancarkan tema Hari Kebangsaan #sehatisejiwa. “Sebab
itulah tema #sehatisejiwa dipilih bagi melambangkan semangat
kesepaduan tersebut yang dimiliki oleh semua rakyat tidak kira di mana
mereka berada,” kata beliau. Siapa tahu, mungkin beliau hanya seorang
peminat. Komrad-komrad Ultras Malaya tersenyum sambil mengenangkan
Romper dan UN9.
Nama beliau sudah tersimpan dalam lipatan sejarah negara. Di mana nama anda?
Terima kasih atas penulisan yang sangat baik um07...
http://ultrasmalaya.net/2015/08/30/sehatisejiwa/

Rabu, 02 September 2015

PILIHAN menjalani hidup : mainstream mengikuti trend dan perkembangan jaman ATAU SURVIVE AND DO IT YOURSELF (D.I.Y)

PILIHAN menjalani hidup : mainstream mengikuti trend dan perkembangan jaman ATAU SURVIVE AND DO IT YOURSELF (D.I.Y)

Assalamualaikum kawan,

lagi lagi cuman tulisan gak penting tentang hal sepele, keisengan ngisi waktu kosong di kos kosan.
ketikan ini terispirasi dari trend negatif akhir akhir ini di indonesia khususnya. ok check this out

^^siaran televisi yang menayangkan banyak pembodohan sekedar rebutan rating berisi hiburan konyol tak mendidik.
ok pertama di mulai dari media paling banyak di gemari ini. televisi indonesia saat ini seolah bagian pencitraan partai politik saja, sebut saja TVSITONG yang selalu menayangkan berita memojokkan pihak lain tapi selama berapa tahun tidak pernah menayangkan berita tentang LAPINDO DAN KORBAN NYA.
ada juga TV ANAKGAUL yang sejak pagi udah on air berisi band band masa kini, siang nya gosip artis, sore sampai malam berisi siaran lelucon yang isi nya menghina fisik dan lelucon lelucon yang melecehkan ! sinetron religi pengejar rating bahkan sinetron kopi paste ala indonesia GEGEES DEELEL dan tivi yang sanggup fulltime seharian hanya sekedar menayangkan perkawinan atau proses melahirkan artis artis.

^^para orang orang terhormat yang semakin terlihat memberi contoh kemerosotan moral generasi penerus bangsa.
banyaknya hal buruk yang dilakukan para wakil rakyat dan artis indonesia tak lebih seperti contoh nyata semakin berpangkat atau dikenal banyak orang, arogansi dan kesewenangan akan datang secara sendirinya. yang terbaru adalah saat ke angkuhan sekumpulan moge yang sesuka hatinya menerobos lampu merah karena tenang sudah DI BEKINGI PENGAYOM MASYARAKAT BERSERAGAM, proses salah menyalahkan cicak vs buaya atas nama rebutan kekuasaan kursi berbau korupsi, komnas ham yang ribut mempermasalahkan ingin menyelamatkan ATAS NAMA NYAWA MANUSIA yang mengedarkan narkoba tapi lupa selama ini banyak korban seperti wiji thukul, munir, marsinah yang tidak di urusi hak asasi manusia nya dan kebenaran atas kematian mereka di lupakan. hingga aparat aparat berseregam yang sesuka hati membantai masyarakat kecil demi menguasai tanah dengan harga murah. bahkan konspirasi ala pssi, menpora dan orang orang yang ribut rebutan kursi sepakbola indonesia untuk kepentingan dan keuntungan semata, tanpa perduli dengan tujuan asal apa fungsi utama pssi dan sepakbola indonesia bagi bangsa dan negara.

^^generasi anak anak alay yang mendadak underground berkedok hardcore, kimcil, cabe cabean dan sampah generasi penerus lainnya.
miris memang, saat ini indonesia tak lagi ketakutan atas tawuran atau kenakalan generasi muda yang brutal  secara kelakuan.  melainkan sudah berubah haluan kearah yang lebih halus tapi menyeramkan, anak anak muda saat ini lebih sibuk untukmenikmati indahnya dunia dengan kehidupan malam, minuman keras, narkoba, lwan lain jenis atau sejenis,
yang lebh sibuk untuk eksis sepagi mungkin di acara acara musik televisi, berpakaian seksi ala barat terbuka banyak auratnya atau ala arab yang menutup aurat tapi cuman membalut dan masih menonjolkan aset nya, kenakalan berkedok kebebasan mulai dari cabe cabean racing, jadi kimcil di komunitas, prostitusi sejak dini untuk mencukupi kebutuhan mengikuti trend, bahkan tradisi mesum yang udah mulai dilakukan generasi muda saat ini.
saat moral di kesampingkan atas nama biar gak kampungan ketinggalan jaman, dan kurang nya kasih sayang orang tua dan kurang nya kesadaran orang sekitar yang semakin renggang untuk saling perduli satu sama lain. 
juga generasi penerus masa hitam yang melupakan tujuan asal datang ke acara, konsert, gigs band bukan untuk menonton band yang tampil malah ingin eksis sendiri dengan komunitas familia familia hardcore nyeleneh yang beraksi untuk di tonton orang lain, aksi dancing, moshing lebay bahkan violence dancing yang terligat kayak karate atau arena bertarung yang di sertai alunan musik band.

^^trend mainstream kekinian anak berkalung kamera slr dan naik gunung berkedok mensyukuri hidup tapi mencemari alam,
berawal dari evolusi kamera yang semakin canggih, trend selfie, tombak narsis sampai kalungan kamera silinder. di tambah lagi booming nya sebuah tayangan televisi yang menampilkan artis yang pergi ke tempat2 wisata indonesia, jangan di rumah saja indonesia itu indah! gak perlu ke luar negeri indonesia itu indah! dan bla bla bla slogan keramat yang mampu menghipnotis para masyarakat dari orang tua sampai anak kecil untuk menikmati indahnya alam menyukuri karunia tuhan, hingga banyak mendadak banyak bermunculan backpacker, pecinta alam, penaik gunung dll yang pergi ke tempat2 indah itu. tapi kebanyakan oknum malah sekedar pamer, mengotori alam dengan sampah bawaannya bahkan ada yang lupa menghabiskan rezeki orang tua hanya untuk sekedar ikut trend itu.

^^dan kehidupan para penghuni tribun pinggir lapangan yang merubah haluan searah arus internet.
tak dapat di pungkiri suporter atau penonton bola saat ini tak lagi jadi minoritas, kaum mayoritas sudah banyak yang memasuki dunia ini. dengan perkembangan jaman yang di bawa arus internet juga mampu mempengaruhi mereka saat ini. mereka mereka yang belajar loyalitas, mentalitas, cara mendukung, hingga fashion dan style dari internet merubah sedikit banyak tradisi saat ini. dari pola pikir yang berubah agak radikal yang merasa sok senior sok lebih tau lebih sejati mampu merasa orang lain yang penonton biasa hanyalah pelengkap bagi mereka, merubah asal usul nama mencontoh kiblat kiblat baru yang mereka anut seperti tifo.tv sehingga adanya hal mendadak baru seperti layaknya firm, casual, ultras, hooligans iar keliatan lebih eksis dari suporter yang lebih awal, merubah dari tradisi memakai jersey kebanggaan atau kaos suporter beralih ke pakaian pakaian bermerk adidas, fila, nike, stone island yang belum tentu esensi keasliannya. merubah mendadak hitam dengan alasan universal tanpa sedikitpun warna asli kebanggaan. tak perduli dengan pemain atau ofisial saat ada yang meninggal, tak di gaji, transfer amburadul tapi malah sibuk menyalahkan pssi menpora bopi de el el cuman ribut hadir di tribun bisa away dan pokok nya eksis chorteo bikin choreografi bakar flare dan joget joget,bahkan ada yang sanggup melupakan sejarah, meninggalkan tim kebanggaan yang asli demi eksistensi mendukung tim baru yang lebih wow.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

dan dari semua yang terjadi itu, tidak semua orang bisa mengikuti arus jaman yang terjadi saat ini. tidak semua trend trend itu berakhir negatif. masih banyak orang yang menjalani hidup dengan trend positif yang mereka lakukan. seperti
#masih adanya siaran televisi yang menyiarkan ilmu agama, kerohanian dan ajaran moral yang benar. televisi yang ikut mencerdaskan bangsa dengan hiburan hiburan yang cerdas dan positif
#masih adanya petinggi negeri yang benar benar perduli untuk perkembangan dan kemajuan negeri ini, lihat saja pak ridwan kamil walikota bandung dan banyak lagi yang tetap konsiten dengan fungsinya, pak jaelani polis lalu lintas di gresik yang masih konsisten meerapkan hukum yang benar saat ia bertugas.
#masih adanya anak anak muda generasi penerus yang tetap berjuang di jalannya, belajar yang rajin, membantu orang tua, tidak memaksakan barang elektronik kekinian, mengharumkan nama bangsa lewat lomba lomba internasional atau hasil karya yang mengharumkan nama indonesia.
#masih adanya anak anak muda yang masih mengetahui batas sopan santun, tata krama, hukum adat istiadat, dan batas batas wajar dalam bercinta monyet atau pacaran.
#masih adanya orang orang yang perduli lingkungan alam sekitar, lingkungan masyarakat, dan mensyukuri nikmat karunia tuhan yang sesungguhnya. berbagi rezeki, melindungi kebersihan alam, menjalan kan ibadah dan perintah agama seperti sewajarnya.
#masih adanya suporter dan penonton bola yang konsisten seperti dulu, jiwa jiwa petarung yang tau rivalitas sesungguhnya 90 menit+ lebih bahkan di dunia nyata, jiwa jiwa sejati yang masih perduli dengan pemain oficial jatidiri nama lambang warna tim kebanggaan. mereka yang masih berjuang dengan hatinya untuk tetap mendukung atau vakkum karena tim kebanggannya di zolimi penguasa, di dualisme, di matikan, di ganti homebase nya, di ganti namanya, di ganti warnanya bahkan ada yang di atur untuk melakukan sepakbola gajah.
dan di daerah sekitarku sendiri #masih adanya beliau beliau yang bangga dengan kulture sepakbola yang ada sejak dulu turunan para leluhur tanpa campur tangan arus perubahan, teman teman bonek dengan memperjuangkan pesebaya nya yang asli, temen temen arek malang yang bangga dengan arema malang nya, dan temen temen dari daerah lain yang masih konsisten dengan tidak merubah asal usulnya.
begitu juga teman, pendiri, penerus suporter gresik, ultras gresik, suporter indonesia yang masih menganggap masih GRESIK UNITED walaupun penguasa sudah menggantinya menjadi persegxxx. hal sepele yang bisa membuat ESON SANGAT RESPECT DAN ANGKAT TOPI, untuk siapapun kalian yang menganggap, menulis, mengucap dan mengakui tim kebanggaan kota gresik ini adalah GRESIK UNITED, bukan persegxxx persatuan sepakbola gresik gresik united (united yang dalam bahasa inggris adalah persatuan, dan bisa di di gabungkan antara persatuan dan united lagi ? )

yah itu semua adalah hak masing masing individu, setiap orang berhak melakukan apa kemauannya. tapi jika setiap yang menghargai kebebasan diri sendiri tanpa mengganggu kebebasan orang lain maka kehidupan yang lebih baik akan terwujud. setiap orang berhak mengikuti trend dan arus zaman yang sedang terjadi atau  berhak memilih untuk melakukan menjadi diri sendiri yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. melakukan hal baik dan positif dan memberi contoh orang lain yang mungkin mau berbuat baik dan positif juga, semoga setiap orang masih berhak perduli dan ikut campur sebagai keluarga yang samawa, sebagai teman setara, sebagai tetangga dan masyarakat sekitar untuk masih saling perduli tentang kebaikan bersama,sebagai masyarakat yang musyawarah, sebagai hukum yang adil, sebagai alam raya tempat belajar kehidupan, sebagai guru yang mengajari kebaikan. sebagai pengingat batas sopan santun, tatakrama, adat istiadat, moral, dan warisan leluhur mana yang baik dan mana yang buruk. sebagai pancasila untuk berbangsa dan bernegara sperti cita cita para pendahulu.

akhir kata, tulisan ini hanyalah untuk bersama semula mengingat apa yang seharusnya kita lakukan, apa yang seharusya terjadi di lingkungan kita, apa yang perlu di lakukan di mulai dari diri sendiri, jadi diri sendiri tanpa harus selalu mengikuti budaya mainstream dan arus kemajuan zaman yang mungkin tidak perlu atau tidak di butuhkan di kehidupan kita. jalani hidup semampu rezeki ku rezekimu #sebelum ingin membeli atau mengonsumsi barang kayak(pakaian distro bermerk, gajet, henpon seluler, alat transportasi khususnya motor, kamera masa kini dan lain lain keperluan saat ini), ingatlah orang sekelilingmu kedua orang tua sanak saudara #sebelum melakukan sesuatu hal yang belum tentu baik buruknya, dan percayalah jadi orang baik dan benar itu tidak semudah tebakan ending film bioskop saat ini. sekarang pilihan di tanganmu, seperti bait sebuh lagu indonesia una by slank

bisakah kita melindungi una di negeri ini, reny coba jangan selalu ikuti. beli toy story atau makan di mcd. ajari main congklak atau makan di lesehan. akan kah kita membuka pikiran nya di negeri ini. kuatkan kita indonesia kan una di negeri sendiri.

tulisan ini di bantu inspirasi nya dengan mendengar playlist lagu lagu dari
slank - indonesia kan una
edane - tell me why
ibu sud - tanah airku
marjinal - i wanna be
rosemary - lihat kau lihat mereka
kopral kobong - boikot pemilu
antisquad - indonesia ku
burgerkill - tiga titik hitam
superiots - kau tetap punk
begundal lowokwaru - bullshit punk
homicide - puritan
seringai - individu merdeka
fajar merah - apa guna, bunga dan tembok
serta beberapa lagu lain

salam :)

PENGHORMATAN TERAKHIR UNTUKMU TEMAN #ULTRASAHABAT12 #OCULSCUMBAG

PENGHORMATAN TERAKHIR UNTUKMU TEMAN #ULTRASAHABAT12 #OCULSCUMBAG

banyak hal telah kita lewati bersama, aku hanya ingin menuliskan tentang kita, aku dan kalian. terlepas dari teman suporter ataupun teman komunitas underground. kalian adalah teman temanku.
seperti bagaimana  cerita kartun2 yang pernah kutonton, teman teman hebat punya cerita hebat saat kita bertemu pertama kali dan gampang untuk di ingat.

eson, yudi, endri, ozi, andi, dede, dannu.
dari sekian banyak teman, kalian adalah teman seperjalanan hingga tahun terakhirku sebagai discryminated yang bebas :D karena aku tahu tahun depan mungkin tidak akan seperti tahun tahun kemarin saat kebebasanku sudah terbatas oleh tanggung jawab.

eson. x


aku adalah pemikir yang pemalas, anak emak yang gak gaul dan gak bisa ngikutin perkembangan jaman. aku hanyalah anak yang dari kecil besar di pinggir lapangan sepakbola sebagai suporter. anak yang baru mendadak underground sejak merantau ke malaysia, karena dulunya aku hanyalah anak kuper dan culun yang malam minggunya di habiskan di warnet. maen plestesen, atau ngumpul di kampung bersama teman2, jauh dari kedua orang tua. jadi temen adalah keluarga yang sebenarnya di sisi lain hidupku.

^^ yudi. x





pertama kali kita bertemu adalah suatu hari saat yudi datang celingak celinguk ke tempat kerja ku untuk tanya lowongan pekerjaan. di tempatku saat itu tidak ada lowongan, tapi aku tahu di tempat kerja temanku perlu pekerja.  jadi aku menyarankan untuk bertanya apa lowongan nya masih ada. alhamdulillah saat itu kamu di terima kerja disana dan pertemanan kita pun di mulai.

^^ endri. x




endri adalah saudara yudi. aku kenal endri saat endri pernah kerja sementara di tempat yudi. yah waktu itu akhir2 tahun 2012. beberapa minggu sebelum aff cup 2012. aku mulai jinak jinak mengenalkan apa itu suporter, sisi lain kehidupanku yang mungkin bisa mengajak yudi dan endri untuk memasuki nya. di mulai dari piala aff dengan sekedar jadi penonton hingga bisa mengajak yudi dan endri untuk nonton bola langsung secara underground (nonton pertandingan yang tidak bergengsi dan hanya di ketahui dari mulut ke mulut atau beberapa medsos yang mengikuti berita ajang tertentu).

waktu itu turnament yang di selenggarakan frenz united u16. aku mengajak yudi dan endri nonton dan ngenalin mereka ke temen2 bonek dan viking malaysia yang saat itu hadir juga di stadion cheras. walaupun saat itu kconk malaysia belum didirikan, tapi aku mengenalkan endri dan yudi sebagai kconk mania malaysia walaupun mereka memakai atribut ultras indonesia :D .

dari situlah jiwa mereka mulai paham, mungkn karena melihat temen2 bonek viking yang terorganisir walau dalam komunitas kecil yang saat itu hadir. entah bagamana awal mulanya, yang penting aku udah menunjukkan mereka inti dasar menjadi suporter. dan karena yudi dan endri lah kconk mania malaysia bisa di dirikan.

tapi sekarang kconk malaysia agak jauh melenceng dari niat dan tujuan asal dari apa yang aku rancang. entahlah tanpa solidaritas dan respect para pendiri, kconk malaysia hanya kayak komunitas kumpul2 doank, aku menulis cerita tentang kconk malaysia di postingan lain. aku hanya bisa minta maaf ke para pendiri kconk mania karena tidak bisa bersama mengembalikan mereka ke tujuan asal.

^^ ozi. x




ozi adalah teman sekerja yudi dan endri. dia lebih tua dari kita kita, pada awalnya kita yang memanggilnya bang ozi lama lama terbiasa memanggilnya ozi karena dia sendiri yang menyuruh dengan alasan dia masih muda :D dan memang iya, dia orang tua yang berjiwa muda. hehe

ozi adalah orang kerinci, ozi juga anggota kconk di awal mulanya karena ikut ikut an yudi dan endri. dengan gak jelasnya komunitas, keanggotaan seakan memuat ozi melabel dirinya ultras kerinci :D

^^ dede. x



dede adalah orang majalengka. aku tau dede pertama kali di foto yang di upload temen kconk mania saat kumpul tahun baru. saat itu dede memakai kaos lengan panjang band malaysia. karena aku penasaran kog dia ini keren agak kayak anak madura lainnya. aku liat profil facebook dede dan disitu aku tahu dede orang majalengka, dan dari sekian banyak fotonya aku tidak melihat fotonya saat jadi undergrounder(punker/metalhead) di kampung nya. jadi aku nebak dia adalah anak yang baru mendadak metal di malaysia, sama kayak aku :D dede mulai cerita banyak tentang dirinya yang dia anggota viking malaysia, walaupun dia bukan suporter persib dulunya, dia cuman ikutan kumpul sesama orang sunda di vikmal.akupun bilang ke dia ok aja, aku pun gak seberapa perduli, itu hak masing2 untuk ikut suatu komunitas, aku berteman bukan karena identitas. teman adalah teman, tanpa pandang bulu.

setelah kenal di fb dan pernah ketemu saat kumpul dengan temen2 kconk. hingga ada suatu acara punk di rumah api ampang ada band indonesia milisi kecoa yang main disana, aku pun ajak dede untuk merapat. dede pun mau hadir. kita pun sepakat ketemuan dan di tengah jalan ketemuan dengan teman2 fb ku yang asal gresik, mereka adalah outsider dan lady rose kualalumpur. walaupun aku belum pernah ketemu temen2 punk itu sebelumnya, aku tetep kenalan seperti biasa. tapi si dede kayak malu2 gimana gitu, padahal dia udah cerita banyak kalo di majalengka dia dulunya punk'er . dari situlah kadang aku ngerasa aneh ama si dede klo anak punk ketemu anak punk kog canggung nya lebay ? ah sudah lah skip dulu. akhirnya kita nikmati gigs nya si milisi kecoa.

dari temen2 deketku yang lain, dede adalah orang yang istimewa. dia banyak belajar dan tahu seluk beluk intisari dan intidasar punk dan metalhead. dia pasti udah banyak baca ideologi nya dan dengerin lagu2 underground lebih banyak yang aku tau. dia paham apa itu mandiri, senioritas, antikapitalis ini itu dan lain lain. tapi semakin tinggi layar pasti semakin kuat angin berhembus. dede pernah pesen/ambil/beli(aku gak tau apa kata yang benar) kaos punk di temen outsider, tapi belum di bayar. aku gak tau salah paham apa yang terjadi. karena aku kenal dua dua nya aku cari jalan tengah, aku bayari kaos yang dede ambil itu ke temen outsider, jauh2 aku bayari kaos itu dan minta maaf agar clearkan masalah. tapi di suatu hari aku di hina karena ngungkit2 masalah kaos, ngatain aku sok senior ini itu. hanya karena aku ngingetin dede jangan suka pesen kaos ke orang lain klo belum pasti uang nya ada. dede akan selalu bilang klo aku ini pilih kasih karena semua temenku kebagian kaos underground atau kaos suporter tapi dede gak pernah aku kasih.

bukan tanpa alasan, dede yang kuanggap istimewa. lebih underground daripada yang lain. sering janjiin aku nonton gigs dia yang bayarin tapi selalunya aku yang bayar sendiri. sering koar2 anti polisi tapi pernah suatu hari ketemu polisi beneran malah diam seribu bahasa, untung aku udah biasa ngadepin polisi. tapi ketika udah selamat alasannya iya aku berani karena punya ic. dan dari masalah aku gak kasih dia atribut, dia juga sejak pertama kenalan mau bantuin aku untuk bisa dapatin atribut viking malaysia, tapi bertahun sudah atribut viking malaysia yang kuingin kan tidak juga kudapatkan dari dede. dan jika aku menagih atribut itu hanya janji janji yang kudapatkan :D haha karena itulah aku belum bisa ngasih dede sebuah atribut

^^ andi. x





andi adalah anggota kconk juga walaupun dia bukan orang asli madura seperti ozi. awal aku bertemu andi adalah saat kconk malaysia ada acara kumpul2 di klcc. aku kirain di dede, ternyata bukan. karena saat itu dia pake jaket hem punk nya si dede.

saat itu temen2 lagi cerita klo ada temen2 aremania yang kumpul di klcc juga, tiba tiba andi dengan sok gaya nya terus berjalan seolah mau mencari mereka. andi di ikuti yudi, setelah agak jauh aku baru sadar, jangan2 dia mau cari masalah, akhirnya aku yang khawatir mengikuti mereka dari belakang. ternyata andi tidak jalan menuju tempat aremania berkumpul, karena saat pergi ke klcc aku sempat menyapa temen cewek aremania yang aku kenal. aku pun lega, karena and hanya eksis keliling2 dengan atribut begitu haha mungkin baginya kelihatan keren, malah menurutku itu aneh banget. memakai jaket hem punk dengan masker berduri jalan petentang petenteng :D

keren itu bukan gimana kita terlihat keren menjadi orang lain, keren adalah saat kita jadi diri sendiri dari apa yang kita lihat dan pahami cocok untuk diri kita.

^^ dannu. x




aku baru aja kenal dengan dannu. mungkin dannu juga belum kenal ozi dan andi.
pertama ketemu dannu adalah saat kita janjian mau nonton selangor di stadium shah alam. daanu adalah teman si dede yang sesama anggota viking malaysia.
hari itu aku pulang kerja jam 7. dan pertandingan selangor di mulai jam 8;45. jadi dengan gesusu sepulang kerja aku bertemu yudi, dede dan berkenalan dengan dannu seadanya. aku gak mau terlambat, ntar rugi :D . dengan rasa capek aku musang muka serius dan agak cuek, lagian aku mau ngetes si dannu. karena kadang aku bisa nebak reaksi seorang dari sikap pertama bertemu orang lain yang tidak dia sukai. hehe
akhirnya aku tahu, dannu orang yang pemalu dan tertutup. tipe orang jawa timur yang agak nengah.

saat hampir sampai di stadion aku nanyain ke mereka mau bayar iket atau gratisan manjat pager stadion, karena uang pas pasan kita milih gratisan manjat pager aja. milih tempat biasa yang kurang penjagaan dan ada suporter selangor lain yang manjat, kita pun manjat juga. tapi cuman aku dan si dede yang lolos.
dannu dan yudi terlambat karena keburu ada penjaga dan polisi yang datang. dannu dan yudi pun terpaksa beli tiket. aku dan dede yang masuk duluan duduk di tribun tamu, saat itu selangor vs perak. lagian aku janjian dengan seorang ultras perak. abang firdaus putera, tapi karena takdir aku mungkin elum bisa ketemu dia lagi karena meskipun udah lama kenal dan beberapa kali janjian, sampai saaat ini belum bisa bertemu.

akhirnya dannu dan yudi pun masuk ke stadion tapi di tribun ultras selangor, tapi aku menyuruhnya untuk pindah ke tribun perak dimana aku dan dede duduk. setengah pertandingan kita duduk di belakang tribun ultras perak dan tak ada tanda tanda dari firdaus putera. akhirnya ku ngusulin untuk ke tribun nya temen2 bonek malaysia. sebelum kesana aku nyuruh dannu, yudi dan dannu untuk foto2 lah mumpung di stadion dan gak perlu malu. awalnya tetep gak mau foto, setelah aku yang mulai foto sendiri dan bilang mau jalan, akhirnya mereka mau foto2 juga menyimpan moment :) .tapi tanpa mampir ke tribun ultras selangor, hehe karena aku mau absen untuk hari itu. tapi mau tiak mau kita terpaksa melewati ultrasel curva, karena kalau pake arah lain malah jauh banget muterin stadium.

di tengah jalan tetep aja ketemu temen2 ultrasel yang bisa ngenalin aku padahal jalan udah biasa aja sambil nyeliden, mau gak mau ya mampir ke ultrasel curva bertemu temen2 dan ikut  chants. hingga pertaandingan sisa beberapa belas menit, kita ngelanjutin jalan ke tribun tmen2 bonek. pertandingan berakhir atas kemenangan perak fa 2 dan 1 untuk selangor, walaupun sebelumnya selangor yang gol in duluan. selain aku, yudi, dede, dan dannu ada temen2bonek malaysia, cak gabriel, cak eko, cak gaple, cak minoel dan beberapa wartawan yang langsung dari indonesia.

saat mau pulang aku sempetin mampir di pintu 10 tempat nongkrongnya skinhead malaysia, ngobrol2 sebentar karena di ujung minggu temen2 skinhead malaysia punya acara gigs yang ngundang band oi dari bandung rentenir fc. cukup sebentar dan kita lanjut keluar stadion, niatnya pengen ketemu andik juga. tapi karena mobilnya gak cukup, maka aku yudi dannu dan dede gak bisa ikut dan gagal ketemu andik. itu adalah sebuah kegagalan yang kujanjiin karena dannu nianya nonton selangor+ mau ketemu andik. tapi gagal. akhirnya kita pulang ke cheras tempat kos kami.

aku, yudi dan dannu mampir dulu di warung makan, sedangkan dede pulang duluan karena sudah di tunggu istrinya di kamar kos. sepulangnya dari warung kita ngobrol sebelum tidur, oh iya aku udah pernah ceritain tentang kos kos an cheras ini di postingan discryminated 2014.
kos kos an ini adalah sebuah rumah dengan 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1dapur dan 1 kamar mandi.
kamar pertama di tinggali ibu tuan rumah dan anak laki2nya, kamar kedua adalah kamar kos kami tempati, dan kamar kos terakhir adalah kamar dede dan istrinya.

XXXXXXXXXXXXXcampuranXXXXXXXXXXXXX

di kamar kos itulah dulunya aku yudi, ozi dan yudi tempati. banyak cerita terjadi disitu, dari ozi yang nangis pagi pagi di pintu dekat kamar mandi karena di putusin pacarnya si leha, di situ juga tahun aku putus dengan ulul karena hubungan pacaran jarak jauh, juga si yudi yang udah berusaha sampai hampir mati demi pertahanin hubungan nya dengan si chubie tarie. awalnya dari si tarie tak di restui oleh emak yudi, yudi usaha nyariin tarie kerja, sampai yudi pinjam duit ke bos nya untuk modalin kepulangan tarie. ngurus surat2 ini itu dan semua tetek bengeknya sampai si tarie bisa pulang di kampung halamanya di ngawi. tapi setelah beberapa waktu berlalu dengan banyak alasan si chubi tarie mutusin hubungan ama yudi. aku gak tau gimana perasaannya si yudi, tapi karena keterpurukan itu, setelah yudi bisa lunasin hutang di bosnya, yudi keluar dari kerjaanya. dia akhirnya ikut endri untuk kerja bangunan. aku hanya berharap suatu saat si tarie bisa ingat dan menghormati perjuangan yudi , walaupun tanpa harus pacaran lagi, setidaknya menghormati perjuangan yudi itu udah lebih dari cukup menurutku.

si endri udah nikah dengan anggota jbink mania malaysia dan sudah dapat seorang anak perempuan. dia jadi atasannya yudi sekarang, anggap aja bos :D si endri pun akhirnya menemukan jati diri asli leluhurnya. walaupun dia seorang kconk mania dan orang madura, endri adalah seorang bonek menurutku. seperti sejarah kconkmania pada awalnya yang sebagian besar adalah bonek.

ozi sekarang kerja kembali di tempat kerja lamanya kerena mendadak perlu pekerja.akhirnya ozi bisa masuk ddengan izin kak dila bos nya. tapi oi sekarang lain, jika aku nongkrong di tempatkerjanya, dia selalu sibuk nonton hp nya. jadi aku males nongkrong.dan kata kakak yang kerja dengannya, ozimendadak sering nonton film agama dan rohani karena setelah di beri minuman dari batu caves :D .

andi sekarang lebih baikan, dia gak ngeksis kayak dulu pertama dia ketemu aku :D lumayan lah. tapi andi salah satu teman yang lebay kalau urusan pacaran, kalau lagi galau. dia terlihat sangat menjengkelkan dengan update status nya di fesbuk, kadang aku ingin tiba tiba ada di depannya, ngomel kalau. no women, boy dont cry.

dannu yang asalnya kerja nya di perak, akhirnya bisa kerja di sekitar kualalumpur aja ikut saudaranya. yah sampai tulisan ini finish aku masih belum bisa nepatin janjiku untuk ketemuin dannu dengan andik vermasyah. yah pertama kalia dia nonton selangor juga karena ingin ketemu andik vermansyah. maaf teman mungkin suatu hari nanti aku akan nepatin janji walau bukan sebagai suporter13.

dede katanya sekarang kerja di serdang. tapi bagaimanapun seorang dede, dede tetaplah temanku yang baik aslinya. menurutku dede cuman belum bisa nentuin jati diri nya, jika dia sudah bisa menemukan jati dirinya. dede pasti bisa mandiri dan tanggung jawab terhadap hidupnya kayak yang selalu dia lantangkan tentang seorang punk harus mandiri. terus lah berusaha de, aku hanya bisa berharap yang terbaik untukmu walaupun kita sering ada masalah, walaupun kon selalu mikir aku gak seneng raimu, aku ngerendahin semangatmu, ngusilin identitas mu sebagai viking dan punker. eson cuman pengen kon bisa buktiin apa yang sering kon omongno,  kau tetep punk \m/ buktikan de oi oi

XXXXXXXXXXXXXendingXXXXXXXXXXXXX

jika ingat kalian, aku selalu ingat saat kita bisa kumpul, nongkrong bareng, nonton sepakbola di stadion, karokean, futsal malam malam, nonton konser underground dan banyak hal yang kita nikmatin saat bersama. tapi akhir2 ini kita udah sibuk dengan kegiatan masing masing dan aku yang ngerasa semua harus berubah, jika aku selalu berharap bisa ngumpul seperti dulu berarti aku egois. jadi aku memilih untuk pulang sementara ke rumah ku di kampung halaman. setelah itu aku akan kesini lagi dan cari kesibukan baru biar bisa adil sibuk seperti kalian. biar aku gak mikir aku kesepian gak bisa ngumpul kalian.

kalian adalah semangatku dalam mimpi, suatu impian yang bisa sama2 bisa nyanyi bareng dukung indonesia saat ada pertandingan apapun di malaysia. entah itu sepakbola, badminton bahkan cuman sekedar upacara 17agustusan di kedutaan besar republik indonesia di kuala lumpur. tapi itu hanya mimpi. tanggung jawab membuat kita semua sibuk dengan rutinitas masing masing. yah suatu saat nanti mungkin aku juga bisa seperti kalian, sibuk dan kalian menganggapku lain. tapi itulah siklus kehidupan. jadi sebelum itu terjadi, aku membuat tulisan ini untuk kalian, sebagai penghormatan atas kebersamaan kita.

saat tulisan ini diketik. akulagi suka dengerin sebuah lagu dari band KARNAMEREKA - SEMOGA LANGGENG DAN BAHAGIA. lagu tentang melepas seseorang cewek yang di cinta karena telah memilih orang lain yang lebih baik, tapi tetap berdoa yang terbaik untuk si cewek, ke langgeng an hubungan dan bahagia hidup nya. serta tentang perlunya kawan.

oh iya teman, bulan depan aku pulang ke kampung halaman. ke tempat dimana aku belum mengenal kalian. di kampung halaman itulah aku tidak akan perduli sibuk nya kalian :D entah berapa lama, aku ingin istirahat sebentar atau selamanya kembali kesana. wallahu a'lam. jika berumur panjang dan kita bertemu lagi, maaf jika mungkin aku udah gak sepeti dulu dan sekarang. saat aku kembali lagi aku mungkin seperti kalian yang sekarang, sibuk dengan tanggung jawab dan tak bebas untuk menemui dunia fana ini.

terimakasih untuk semuanya, aku banyak belajar dari kalian, ngerepoti kalian, hutang budi ke kalian. kadang aku juga bisa tersenyum saat ilmu alam yang biasa aku pelajari dari alam raya bisa kalian pelajari juga. seperti tetap jadi indonesia walaupun dimanapun, stay positif tanpa kut komunitas geng2an menyia2akan nyawa atas gengsi semata, tak perlu ngeksis dan nunjukin siapa diri kita, identitas, kekayaan, gaya, kemampuan dan apapun itu. karena orang sekitarmu tak melihat itu. cukup selalu berbuat baik dengan itu orang lain tak perduli apapun background mu. dan yang terakhir tetaplah berjuang dan melanjutkan doa kedua orang tua kita agar berdoa bagi kedua orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa, agama dan negara.








 











wassalam.