Selasa, 23 September 2014

Dukung Nawi Iwan Singing, Aktivis Legalisasi Ganja Gresik, Jawa Timur

0
Nawi Iwan Singing adalah seorang aktivis legalisasi ganja asal Gresik, Jawa Timur yang ditangkap polisi atas kepemilikan tanaman ganja sebanyak kurang lebih 8 batang tanaman yang ditanamnya di dalam pot. Ia menanam ganja di Telaga Dowo, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Alasan Nawi menanam ganja yaitu untuk melakukan penelitian, yang mana sampai saat ini pemerintah Indonesia pun belum pernah melakukan penelitian mengenai pemanfaatan tanaman ganja.
Akibat dari tanaman ganja yang ditanamnya untuk tujuan penelitian, Nawi diancam dengan Pasal 111 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. "Tanpa hak melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman.” Ancaman hukumannya minimal 4 tahun penjara dan maksimal 12 tahun penjara.
Nawi sudah banyak berjuang untuk legalisasi pemanfaatan tanaman ganja di Indonesia dengan cara berorasi dan menyampaikan pesan moral melalui alunan musik reggae. Tetapi sayangnya Nawi kini mendekam didalam penjara atas perbuatannya yang tidak mencelakakan orang lain. Nawi dipenjara hanya karena memiliki tanaman ganja yang ditanamnya dalam pot. Lalu, apa untungnya negara memenjarakan seorang Nawi?
Penangkapan Nawi adalah bukti dari gagalnya UU narkotika di Indonesia dalam hal melindungi dan menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Memiliki dan menggunakan ganja adalah suatu kegiatan yang tidak merugikan orang lain maupun diri sendiri, tetapi dianggap sebagai sebuah aktivitas kriminal di Indonesia.
Untuk itu marilah kita berikan dukungan kepada Nawi Iwan Singing dengan cara membeli T-Shirt FREE NAWI yang mana hasil penjualannya akan digunakan untuk keperluan bantuan advokasi Nawi Iwan Singing. Harga T-Shirt Rp 110.000,- (Belum termasuk Ongkir).
Untuk mendapatkan T-Shirt FREE NAWI silahkan lakukan pemesanan pre-order melalui SMS: 02194020030. PIN: 7DAF0F31.
Dukungan dari anda adalah semangat untuk kami. Legalkan..!!!
Artikel Pergerakan Legalisasi Ganja di kabupaten Gresik: GLG (Gresik legalisasi Ganja)

UPDATE:

Dalam rangka mendukung upaya pembebasan aktivis ganja Nawi Iwan Singing, kita akan menggalang dana perjuangan dengan menjual merchandise T-Shirt FREE NAWI. Keuntungan penjualan akan kita gunakan untuk advokasi dan keperluan kampanye pembebasan Nawi Iwan Singing.

Desain depan kaos sudah ada gambar Nawi tetapi belakang masih kosong. Untuk belakang kaos, silahkan tulis kata atau kalimat apa yang anda inginkan tertulis di belakang kaos FREE NAWI anda. Misalnya; “Bakar Lagi…!!” atau “Bebaskan Cak Nawi” atau nama tongkorongan anda atau apa saja yang anda ingin orang lain membacanya. Semakin banyak orang yang mengenakan kaos FREE NAWI, semakin banyak massa yang akan mendukung.



Caranya? Pesan kaos FREE NAWI dengan format: Nama, Alamat, Size, No. Hp dan tulis kata apa yang anda inginkan. Kirim ke inbox saya atau PIN 7DAF0F31. Kaos akan di produksi setiap terkumpul 6 pcs, semakin banyak yang pesan, semakin cepat kita produksi (PRE-ORDER).

Harga T-Shirt Rp 110.000,- (Belum termasuk Ongkir).

Untuk mendapatkan T-Shirt FREE NAWI silahkan lakukan pemesanan pre-order melalui SMS: 02194020030. PIN: 7DAF0F31 atau Inbox FB.

Pembelian kaos sudah termasuk stiker FREE NAWI dan stiker Pejuang Senyum-IG.

Demikianlah langkah-langkah kecil pembebasan yang akan kita lakukan. Saya yakin kita semua disini punya hasrat yang kuat untuk berjuang membela tanaman ganja yang kita cintai. Bantu cak Nawi di persidangan, legalkan ganja dan selamatkan bumi dari kehancuran. Salam Senyum Semangat 420. (IG)
 
http://www.indoganja.com/2014/08/Dukung-Nawi-Iwan-Singing-Aktivis-Legalisasi-Ganja-Gresik-Jawa-Timur.html

Nawi Nekat Tanam Ganja untuk Penelitian Demi Legalisasi

Nawi Nekat Tanam Ganja untuk Penelitian Demi Legalisasi

Sabtu, 26 Juli 2014 11:43 WIB
Nawi Nekat Tanam Ganja untuk Penelitian Demi Legalisasi
Sriwijaya Post/istimewa
ILUSTRASI - Sebagian tanaman ganja yang diamankan polisi dari perbukitan di Desa Tanjungalama, Kecamatan Lintangkanan, Empatlawang. 
Laporan Wartawan Surya Sugiyono
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Imam Junaidi alias Nawi (41), warga Jl Sindujoyo, Kecamatan Gresik, Jawa Timur, nekat menanam bibit ganja hanya untuk penelitian.
Ia menanam ganja tersebut di Telaga Dowo, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Daerah itu, merupakan lahan bekas tambang PT Semen Gresik.
Namun, "proyek" Nawi yang sudah berlangsung lama tersebut gagal setelah ia ditangkap Satnarkoba Polres Gresik, Kamis (24/7/2014).
"Tanam bibit pohon ganja sudah sebulan yang lalu. Bibit ganja dikirim dari Aceh," kata Nawi.
Dari pantauan Surya Online, lokasi yang digunakan Nawi untuk membibit ganja ini cukup sederhana.
Ganja kering tersebut ada benihnya. Kemudian, benih-benih ganja tersebut disebarkan ke pot bunga yang sudah ada tanahnya.
Pot-pot itu, diletakkan di perahu anyaman bambu yang sudah disiapkan. Dari benih yang sudah disebar, ternyata mampu tumbuh.
Dari benih tersebut, sudah tumbuh 8 batang tanaman ganja yang tingginya rata-rata 15 sentimeter.
Sementara ada 4 tempat penebaran benih, yaitu 3 tempat pot bunga dan sebuah tas bekas yang sudah disiapkan untuk pembenihan. "Untuk pesan ganja itu melalui teman di facebook. Pesan dari Aceh," tukasnya.
"Tanaman ganja untuk penelitian dan legalisasi ganja di Indonesia. Ganja untuk kesehatan," tandasnya.

http://www.tribunnews.com/regional/2014/07/26/nawi-nekat-tanam-ganja-untuk-penelitian-demi-legalisasi

Gresik Legalisasi Ganja

2
Gresik, sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur yang terkenal sebagai kawasan industri memiliki komunitas masyarakat yang berjuang untuk legalisasi ganja di Indonesia. Mereka terdiri dari anak-anak muda yang sering berkumpul dan kemudian mereka bersepakat untuk bersama memperjuangkan pemanfaatan tanaman ganja di Indonesia. Sebagai aktivis ganja mereka sering menggelar aksi damai yang menolak pemenjaraan terhadap pengguna ganja dan meminta pemerintah untuk mengeluarkan ganja dari golongan narkotika. Mereka menamakan kelompoknya dengan nama GLG (Gresik legalisasi Ganja). GLG memiliki jumlah massa yang cukup besar, nampak di grup Facebook-nya, GLG di ikuti kurang lebih 1.870 member. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah gerakan yang dianggap kontroversial oleh pemerintah.
GLG (Gresik legalisasi Ganja)
GLG (Gresik legalisasi Ganja)

GLG diketuai oleh Nawi Iwan Singing, seorang aktivis lingkungan yang tergabung didalam komunitas seniman rakyat SEBUMI. Nawi juga seorang penyanyi reggae, ia bersama grup band Shanty Senna sering tampil di acara panggung musik rakyat di kabupaten Gresik. Setiap kali naik ke atas panggung, Nawi yang berambut gimbal panjang dililit di kepala selalu mengajak penonton untuk bernyanyi bersama sambil mendengarkan orasi tentang cita-cita perjuangan GLG. Pernah suatu hari ketika Nawi berorasi tentang ganja diatas panggung, seorang staff BNN merebut microfon yang di pegang Nawi dan menyuruh Nawi untuk berhenti melakukan aksinya. Akan tetapi, walaupun sering ditentang oleh aparat, Nawi tidak pernah berhenti berjuang, ia selalu berbicara kepada rakyatnya bahwa legalisasi ganja akan mengangkat perekonomian nasional tanpa harus mengakibatkan kerusakan alam.
GLG (Gresik legalisasi Ganja)
Hari Jumat (13/4) GLG bersama massa pendukungnya menggelar even musik bertajuk “Reggaelizer 420.” Even ini dipersembahkan untuk memperingati hari ganja sedunia (Weed Day 420) yang seharusnya dirayakan tepat pada tanggal 20 April 2013 di Kali Tutup Kroman, Gresik. Mereka sengaja mempercepat perayaan 420 di Gresik agar bisa memenuhi undangan acara Indo420Fest yang di gelar tanggal 21 April di Pulau situ Gintung, Tangerang.
Bagi yang ingin tahu lebih jauh mengenai GLG dan Shanty Senna, silahkan datang ke acara Indo420Fest, acara peringatan Hari Ganja Sedunia yang didanai oleh masyarakat Indonesia pendukung legalisasi ganja melalui donasi yang digalang oleh para aktivis Lingkar Ganja Nusantara. (IG)
 
http://www.indoganja.com/2013/04/gresik-legalisasi-ganja.html

PEMERKOSAAN FILSAFAT CINTA !!

Akhir-akhir ini manusia2 di sekitar saya lagi marak2nya membicarakan soal Filsafat2, salah satunya adalah Filsafat Cinta yang dimana doipun kurang memahami soal filsafat ini, doi pernah sempat sih punya buku tentang filsafat-filsafat dan juga sempat membaca Filsafat Cinta tapi buku itu entah kemana perginya haha mungkin buku itu kurang suka dengan saya yah, atau???, yah begitulah :).
Lalu pada saat doi dikampus teman sy bertanya pada sy, di berkata "Apa itu CINTA dan apa isi dari Filsafat Cinta itu"?, doi langsung menjawab pertanyaan itu dgn tawaan yang miris. Tanpa sepengetahuan teman itu saya langsung saja membuka google dgn maksud mencari filsafat itu, tak lama sy mencari akhirnya sy dapat juga, Sebetulnya saya tak sependapat sama Filsafat Cinta itu sih, makanya saya ingin merubah dengan cara memerkosanya... silahkan disimak freeen

 Pemerkosaan Filsafat Cinta 
Cinta adalah suatu hubungan antara makhluk hidup yang berada di muka bumi ini, di dalamnya tak terdapat hal yang misterius, pengalaman dan kenangan, Cinta itu tak rumit dan tak berbelit-belit jika kita sepenuh hati ingin melakukannya, namun banyak pula jiwa yang tersakiti karena cinta. cinta itu membahagiakan jika kita punya banyak harta, dan dibahagiakan jika kita punya wajah yang tampan, memberi dan kita disakiti, mendoakan orang yang mencintaimu dan kita juga berharap sebaliknya (tapi), itu ketulusan, mendoakan orang yang menyakitimu dgn doa doa yang ganjil, Itu kedewasaan, karena kebencian dan kehancuran hidup baru saja baru saja dimulai, sesaat setelah kita saling jatuh cinta dan melukiskan senja dengan tinta darah dari kebencian, selamat menjalani lautan cinta jika kalian ingin bermusuhan dan bisa saja mengakibatkan kematian.......... (salam surga).

Sekian....
Diposkan oleh  
 
http://angelfuxx.blogspot.com/2013/01/pemerkosaan-filsafat-cinta.html
 

Mengenal "Wiji Thukul" Beserta Kumpulan Antologi nya (KEMBALIKAN)


Bicara tentang Wiji Thukul, beliau lahir di solo, indonesia pada tanggal 24 agustus 1963 sebagai anak tukang becak dari keluarga katolik. Di solo, beliau dibesarkan dikampung miskin sebagaian besar penduduknya hidup dari menarik becak.

Awal 1990-an terlibat dalam Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (JAKKER) yang menjadi anak organisasi Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai independen yang didirikan oleh kaum muda dan mahasiswa sebagai partai oposisi rezim Orde Baru.

Tahun 1995 Thukul nyaris kehilangan penglihatannya akibat kebrutalan polisi saat ia memimpin pemogokan buruh-buruh tekstil Sritex. Pasca kerusuhan 27 Juli 1996, di mana PRD dikambinghitamkan sebagai biang kerusuhan oleh pemerintahan Orde Baru, Thukul bersama anggota-anggota sentral PRD harus bersembunyi. Kontak terakhir dengan rekan-rekannya masih terjalin pada 1998. Sejak itu keberadannya tidak diketahui, dan Thukul dikatgeorikan sebagai "orang hilang", korban-korban penculikan pemerintahan militer Orde Baru.

Tahun 2002 Thukul secara in absentia menerima Yap Tiam Hien Award atas perjuangannya di bidang penegakan HAM.


Dan inilah Kumpulan karya Sajak atau Puisi beliau :

"Darah Juang" Di sini negeri kami
tempat padi terhampar luas
samuderanya kaya raya
tanah kami subur, Tuhan.

di negeri permai ini
berjuta rakyat bersimbah luka
anak kurus tak sekolah
pemuda desa tak kerja

mereka dirampas haknya
tergusur dan lapar
Bunda,relakan darah juang kami
‘tuk membebaskan rakyat

padamu kami berjanji
padamu kami berbakti
‘tuk membebaskan rakyat
  
"Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa"
aku bukan artis pembuat berita
tapi aku memang selalu kabar buruk buat
penguasa

puisiku bukan puisi
tapi kata-kata gelap
yang berkeringat dan berdesakan
mencari jalan
ia tak mati-mati
meski bola mataku diganti
ia tak mati-mati
meski bercerai dengan rumah
ditusuk-tusuk sepi
ia tak mati-mati
telah kubayar yang dia minta
umur-tenaga-luka

kata-kata itu selalu menagih
padaku ia selalu berkata
kau masih hidup
aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa

Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan/di sana bersemayam kemerdekaan/apabila engkau memaksa diam/aku siapkan untukmu: pemberontakan!

"Bunga dan Tembok"
seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak
kau hendaki tumbuh
engkau lebih suka membangun
rumah dan merampas tanah

seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak
kau kehendaki adanya
engkau lebih suka membangun
jalan raya dan pagar besi

seumpama bunga
kami adalah bunga yang
dirontokkan di bumi kami sendiri
jika kami bunga
engkau adalah tembok itu
tapi di tubuh tembok itu
telah kami sebar biji-biji
suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan: engkau harus hancur!
dalam keyakinan kami
di manapun-tirani harus tumbang!

"Peringatan"
 jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa
kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam
apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan!

"Sampai di Luar Batas"
kau lempar aku dalam gelap
hingga hidupku menjadi gelap
kau siksa aku sangat keras
hingga aku makin mengeras
kau paksa aku terus menunduk
tapi keputusan tambah tegak
darah sudah kau teteskan
dari bibirku
luka sudah kau bilurkan
ke sekujur tubuhku
cahaya sudah kau rampas
dari biji mataku
derita sudah naik seleher
kau menindas
sampai
di luar batas

"Seorang Buruh Masuk Toko"
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku - jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan - bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap

"Bukan Kata Baru"
ada kata baru kapitalis, baru? Ah tidak, tidak
sudah lama kita dihisap
bukan kata baru, bukan
kita dibayar murah
sudah lama, sudah lama
sudah lama kita saksikan
buruh mogok dia telpon kodim, pangdam
datang senjata sebataliyon
kita dibungkam
tapi tidak, tidak
dia belum hilang kapitalis
dia terus makan
tetes ya tetes tetes keringat kita
dia terus makan
sekarang rasakan kembali jantung
yang gelisah memukul-mukul marah
karena darah dan otak jalan
kapitalis
dia hidup
bahkan berhadap-hadapan
kau aku buruh mereka kapitalis
sama-sama hidup
bertarung
ya, bertarung
sama-sama?
tidak, tidak bisa
kita tidak bisa bersama-sama
sudah lama ya sejak mula
kau aku tahu
berapa harga lengan dan otot kau aku
kau tahu berapa upahmu
kau tahu
jika mesin-mesin berhenti
kau tahu berapa harga tenagamu
mogoklah
maka kau akan melihat
dunia mereka
jembatan ke dunia baru
dunia baru ya dunia baru.

"Bukan di Mulut Politikus, Bukan di Meja SPSI"
berlima dari solo berkeretaapi kelas ekonomi murah
tak dapat kursi melengkung tidur di kolong
pas tepat di kepala kami bokong-bong
kiri kanan telapak kaki tas sandal sepatu
tak apa di pertemuan ketemu lagi kawan
dari krawang-bandung-jakarta-jogya-tangerang
buruh pabrik plastik, tekstil, kertas dan macam-macam
datang dengan satu soal
dari jakarta pulang tengah malam dapat bis rongsok
pulang letih tak apa diri telah ditempa
sepanjang jalan hujan kami jongkok tempat duduk
nempel jendela
bocor
bocor
sepanjang jalan tangan terus mengelapi
agar pakeyan tak basah
dingin
dingin
tapi tak apa
diri telah ditempa
kepala dan dada masih penuh nyanyi panas
hari depan buruh di tangan kami sendiri
bukan di mulut politikus
bukan di meja spsi

"Penyair"
jika tak ada mesin ketik
aku akan menulis dengan tangan
jika tak ada tinta hitam
aku akan menulis dengan arang
jika tak ada kertas
aku akan menulis pada dinding
jika aku menulis dilarang
aku akan menulis dengan
tetes darah!
sarang jagat teater

"Apa Yang Berharga dari Puisiku"
apa yang berharga dari puisiku
kalau adikku tak berangkat sekolah
karena belum membayar uang spp
apa yang berharga dari puisiku
kalau becak bapakku tiba-tiba
rusak jika nasi harus dibeli dengan uang
jika kami harus makan
dan jika yang dimakan tidak ada?
apa yang berharga dari puisiku
kalau bapak bertengkar dengan ibu
ibu menyalahkan bapak
padahal becak-becak terdesak oleh bis kota
kalau bis kota lebih murah siapa yang salah
apa yang berharga dari puisiku
kalau ibu dijeret utang
kalau tetangga dijiret uang?
apa yang berharga dari puisiku
kalau kami terdesak mendirikan rumah
di tanah pinggir-pinggir selokan
sementara harga tanah semakin mahal
kami tak mampu membeli
salah siapa kalau kami tak mampu beli tanah
apa yang berharga dari puisiku
kalau orang sakit mati di rumah
karena rumah sakit yang mahal?
apa yang berharga dari puisiku
yang kutulis makan waktu berbulan-bulan
apa yang bisa kuberikan
dalam kemiskinan
yang menjiret kami?
apa yang telah kuberikan
kalau penonton baca puisiku memberi keplokan
apa yang telah kuberikan
apa yang telah kuberikan
Wiji Thukul, Maret 1986
Warsini !Warsini !
apa kamu sudah pulang kerja Warsini
apa kamu tak letih seharian berdiri di pabrik
ini sudah malam Warsini
apa celana dan kutangmu digeledah lagi
karena majikanmu curiga kamu membawa bungkusan moto
atau apakah kamu mampir di salon lagi
berapa utangmu minggu ini
apa kamu bingung hendak membagi gaji
ayolah warsini
kawan-kawan sudah datang
kita sudah berkumpul lagi disini
kita akan latihan drama lagi
ayolah Warsini
kamu nanti biar jadi mbok bodong
si Joko biar menjadi rentenirnya
jangan malu warsini
jangan takut dikatakan kemayu
kamu tak perlu minder dengan pekerjaanmu
biar kamu Cuma buruh
dan sd saja tak tamat
ayolah Warsini
mas Yanto juga tak sekolah Warsini
iapun Cuma tukan plintur
mami juga tak sekolah
kerjanya mbordir sapu tangan di rumah
Wahyuni juga tidak sekolah
bapaknya tak kuat bayar uang pangkal sma
partini penjahit pakaian jadi
di perusahaan milik tante Lili
kita sama sama tak sekolah Warsini
ayolah Warsini
ini sudah malam Warsini
ini malam minggu warsini
kami sudah menunggu di sini

"Balada pak Bejo"
Pak bejo membentak bininya
“hari ini sepi!
Mbok bejo tak mau kalah:
“anak-anak minta baju seragam!
Pak bejo juga:
“aku sudah keliling kota
aku sudah kerja keras
tapi kalah dengan bis kota
hari ini aku cuma dapat uang setoran
mbok bejo tak mau mendengar
mbok bejo tetap marah
mbok bejo terus ngomel!
Pak bejo kesal
nyaut sarung kabur ke warung
nenggak ciu-berkonang
minum segelas
lalu sehelas lagi
kemudian hanyut bersama gending sarung jagung
bersama pak Kromo
bersama pak Wiryo
bersama pak Kerto
njoget tertawa mabuk
benak yang sumpeg dikibaskan
lepas bebas
lupa anak lupa hutang
lupa sewa rumah
lupa bayaran sekolah
lepas bebas
lenggak-lenggok gumpalan awan
bersama bintang-bintang
ketika bulan miring
Pak bejo mendengkur didepan pintu
sampai terang pagi
lalu istrinya melotot lagi


"Nyanyian Akar Rumput"
jalan raya dilebarkan
kami terusir
mendirikan kampung
digusur
kami pindah-pindah
menempel ditembok-tembok
dicabut
terbuang
kami rumput
butuh tanah
dengar!
ayo gabung ke kami
biar jadi mimpi buruk presiden!

"Ibu"
jika kau menagih baktiku
itu sudah kupersembahkan ibu
waktu hidup tak kubiarkan beku
itulah tanda baktiku kepadamu
gula dan teh memang belum kuberikan
tetapi nilai hidup adakah di dalam nasi semata
apakah anak adalah tabungan
bisa sesuka hati dipecah kapan saja
apakah kelahiran cuma urusan untung dan laba
tumpukan budi yang harus dibayar segera
jalan mana harus ditempuh anak
jika bukan yang biasa dan sudah dipilih
oleh yang berjalan itu sendiri

"E d a n"
sudah dengan cerita Mursilah?
edan!
dia dituduh maling
karena mengumpulkan serpihan kain
dia sambung-sambung jadi mukena
untuk sembahyang
padahal mukena tak dibawa pulang
padahal mukena dia taroh
di tempat kerja
edan!
sudah diperas
dituduh maling pula
sudah dengan cerita santi?
edan!
karena istirahat gaji dipotong
edan!
karena main kartu
lima kawannya langsung dipecat majikan
padahal tak pakai wang
padahal pas waktu luang
edan!
kita mah bukan sekrup

"Leuwigajah"
Leuwigajah berputar
dari pagi sampai pagi
jalan-jalan gemetar
debu-debu membumbung
dari knalpot kendaraan pengangkut
mesin-mesin terus membangunkan
buruh-buruh tak berkamar-mandi
tidur jejer berjejer alas tikar
tanpa jendela tanpa cahaya matahari
lantai dinding dingin lembab pengap
lidah-lidah penghuni rumah kontrak
terus menyemburkan cerita buruk:
lembur paksa sampai pagi - upah rendah
jari jempol putus - kecelakaan-kecelakaan
kencing dilarang - sakit ongkos sendiri
mogok? pecat!
seperti nyabuti bulu ketiak
tubuh-tubuh muda
terus mengalir ke Leuwigajah
seperti buah-buah disedot vitaminnya
mesin-mesin terus menggilas
memerah tenaga murah
satu kali dua puluh empat jam
masuk - absen - tombol ditekan
dan truk-truk pengangkut produksi
meluncur terus ke pasar
Leuwigajah tak mau berhenti
dari pagi sampai pagi
cerobong asap terus mengotori langit
limbah mengental selokan berwarna
Leuwigajah terus minta darah tenaga muda
Leuwigajah makin panas
berputar dan terus menguras
tenaga-tenaga murah

"Leuwigajah Masih Haus"
leuwigajah tak mau berhenti
dari pagi sampai pagi
bis-bis-mobil pengangkut tenaga murah
bikin gemetar jalan-jalan
dan debu-debu tebal membumbung
mesin-mesin tak mau berhenti
membangunkan buruh tak berkamar-mandi
tanpa jendela tanpa cahaya matahari
jejer berjejer alas tikar
lantai dinding dingin lembab pengap
mulut lidah-lidah penghuni rumah kontrak
terus bercerita buruk
lembur paksa sampai pagi
tubuh mengelupas-jari jempol putus - upah rendah
mogok - pecat
seperti nyabuti bulu ketiak
tubuh-tubuh muda
terus mengalis ke leuwigajah
seperti buah-buah disedot vitaminnya
mesin-mesin terus menggilas
memerah tenaga murah
satu kali duapuluhempat jam
masuk - absen - tombol ditekan
dan truk-truk pengangkut produksi
meluncur terus ke pasar
leuwigajah tak mau berhenti
dari pagi sampai pagi
asap crobong terus kotor
selokan air limbah berwarna
mesin-mesin tak mau berhenti
terus minta darah tenaga muda
leuwigajah makin panas
berputar dan terus menguras

begitu panjang riwayat bangsa tetapi hati ini kita baru pandai memuja
masa lalu, mengelus-elus borobudur mendewakan nilai semu
Biarkanlah Jiwamu Berlibur Hei Penyair, Mei 1985
demi hutan air
ibu bumi kami
gagah berani
kakek nenek kami
menyerahkan riwayatnya
pada batang –batang pohon
sebesar seratus dekapan
pada sampan-sampan lincah
dari hulu ke hilir
memburu dada penjajah
bukan siapa-siapa
kakek nenek kamilah
yang merebut tanah air
tanyakan kepada yang mampu membaca
tanyakan kepada yang tak berpura-pura siapa…..
dizaman kerja paksa rakyat membikin anyer panarukan
dengan air mata bangkainya
di zaman romusha jepang menanam kapas dengan
tangan rakyat kita
dalan dua perang dunia tak tahu apa-apa
pada upacara kemerdekaan bangsa kita selalu kita sebut
nama-nama agung
tetapi sejarahtahu berapa juta ember darah siapa
ditenggak sudah hidup hari ini
Catatan, tanpa tahun
gerimis menderas tengah malam ini
dingin dari telapak kaki hingga ke sendi-dendi
dalam sunyi hati menggigit lagi
ingat
saat pergi
dan pipi kananmu
kucium
tak sempat mencium anak-anak
khawatir
membangunkan tidurnya (terlalu nyenyak)
bertanya apa mereka saat terjaga
akau tak ada (seminggu sudah itu
sebulan sesudah itu
dan ternyata lebih panjang dari dari yang kalian harapkan)
dada mengepal perasaan
waktu itu
cuma terbisik beberapa patah kata
di depan pintu
kaulepas aku
meski matamu tak terima
karena waktu sempit
aku harus gesit
genap ½ tahun aku pergi
aku masih bisa merasakan
bergegasnya pukulan jantung
dan langkahku
karena penguasa fasis
yang gelap mata
aku pasti pulang
mungkin tengah malam ini
mungkin subuh hari
pasti
dan mungkin
tapi jangan
kau tunggu
aku pasti pulang dan pasti pergi lagi
karena hak telah dikoyak-koyak
tidak di kampus
tidak di pabrik
tidak di pengadilan
bahkan rumah pun mereka masuki
muka kita sudah diinjak
kalau kelak anak-anak bertanya mengapa
dan aku jarang pulang
katakan ayahmu tak ingin jadi pahlawan
tapi di paksa menjadi penjahat
oleh penguasa
yang sewenang-wenang
kalau mereka bertanya
“apa yang kau cari?”
jawab dan katakan
dia pergi untuk merampok
haknya yang dirampas dan dicuri
catatan, 15 Januari 1997
bulan malam membuka mataku
merambati wuwungan rumah-rumah bambu
yang rendah dan yang miring
di muka parit yang suka banjir
membayanglah masa depan
rumah-rumah bambu
yang rendah dan yang miring
lentera minyak gemetar merabamu
penggembara oh penggembara yang nyenyak
bulan malam menggigit batinku
mulutnya lembut seperti pendeta tua
menggulurkan lontaran nasibmu
o tanah-tanah yang segera rata
berubahlah menjadi pabrik-pabriknya
kita pun kembali bergerak seperti jamur
liar di pinggir-pinggir kali
menjarah tanah-tanah kosong
mencari tanah pemukiman disini
beranak cucu melahirkan anak suku-suku terasing
yang akrab derngan peluh dan matahari
di tanah negri ini milikmu cuma tanah air
Di Tanah Negeri ini Milikmu Cuma Tanah Air, tanpa tahun
kamu memang punya tank
tapi salah besar kamu
kalau karena itu
aku lantas manut
andai benar
ada kehidupan lagi nanti
setelah kehidupan ini
maka akan kuceritakan kepada semua makhluk
bahwa sepanjang umurmu dulu
telah kuletakkan rasa takut itu ditumitku
dan kuhabiskan hidupku
untuk menentangmu
hei penguasa zalim

kau adalah kemarau panjang
yang hanya membawa kematian
kepada daun, bunga, dan
ikan-ikan di sungai
kampung tercinta
karena kau adalah kemarau
maka airmata kami akan
menggenangi bumi
jadi embun
naik ke langit, jadi awan-awan
dan dengarlah gemuruh kami
sebagai hujan turun
mengusirmu dari sini!

"Darman"
desa yang tandus ditinggalkannya
kota yang ganas mendupak nasibnya
tetapi ia lelaki perkasa
kota keras
hatinya pun karang
bergulat siang malam
Darman kini lelaki perkasa
masa remaja belum habis direguknya
Tukini setia terlanjur jadi bininya
kini Darman digantungi lima jiwa
Darman yang perkasa
kota yang culas tidak akan melampus hidupnya
tetapi kepada tangis anak-anaknya
tidak bisa menulikan telinga
lelaki, ya Darman kini adalah lelaki
perkasa, ya Darman kini adalah lelaki perkasa
ketika ia dijebloskan ke dalam penjara
Tukini setia menangisi keperkasaannya
ya merataplah Tukini
di dalam rumah yang belum lunas sewanya
di amben bambu wanita itu tersedu
sulungnya terbaring diserang kolera
Tukini yang hamil buncit perutnya
nyawa di kandungan anak kelima
Inside Indonesia, no.12 Oktober 1987
Jakarta simpang siur
ormas-ormas tiarap
tiap dengar berita
pasti ada aktivis ditangkap
telepon-telepon disadap
koran-koran disumbat
rakyat was-was dan pengap
diam-diam orang cari informasi
dari radio luar negeri
“jangan percaya
pada berita mass media cetak
dan elektronika asing!”
Penguasa berteriak-teriak setiap hari
nasionalismenya mirip-mirip Nazi
kekuasaan yang sewenang-wenang
membuat rakyat selalu berjaga-jaga
dan tak bisa tidur tenang
sampai mereka sendiri lupa
batas usianya tiba
dan dalam diamnya
rakyat ternyata bekerja
menyiapkan liang kuburnya
lalu mereka bersorak
ini kami siapkan untukmu tiran!
penguasa yang lalim
ketika mati tak ditangisi rakyatnya
sungguh memilukan
kematian yang disyukuri dengan tepuk tangan
para jendral marah-marah
pagi itu kemarahannya disiarkan oleh televisi.
tapi aku tidur. Istriku yang menonton.
istriku kaget. Sebab seorang letnan jendral menyeret-nyeret namaku.
dengan tergopoh-gopoh selimutku ditarik-tariknya.
dengan mata masih lengket aku bertanya: mengapa?
hanya beberapa patah kata keluar dari mulutnya:
“Namamu di televisi…”
kalimat itu terus dia ulang seperti otomatis.
aku tidur lagi dan ketika bangun wajah jendral itu
sudah lenyap dari televisi. Karena acara sudah diganti.
aku lalu mandi. Aku hanya ganti baju. Celananya tidak.
aku memang lebih sering ganti baju ketimbang celana.
setelah menjemur handuk aku ke dapur.
seperti biasa mertuaku yang setahun lalu ditinggal mati suaminya itu,
telah meletakkan gelas
berisi teh manis.
seperti biasanya ia meletakkan di sudut meja kayu panjang itu,
dalam posisi yang gampang diambil.
istriku sudah mandi pula. Ketika berpapasan denganku kembali
kalimat itu meluncur, “namamu di televisi…”
ternyata istriku jauh lebih cepat mengendus bau kekejaman kekuasaan itu daripada aku.
wani
bapakmu harus pergi
kalau teman-temanmu tanya
kenapa bapakmu dicari-cari polisi
jawab saja:
“karena bapakku orang berani”
kalau nanti ibu didatangi polisi lagi
menangislah sekuatmu
biar tetanggamu kanan-kiri datang
dan mengira ada pencuri masuk rumah kita

"Sajak Suara"
sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku?!
suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu: pemberontakan!
sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin merayah hartamu
ia ingin bicara
mengapa kau kokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan?!
sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajari aku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya
apabila engkau tetap bertahan
aku akan memburumu seperti kutukan!

"Tujuan Kita satu Ibu"
kutundukkan kepalaku,
bersama rakyatmu yang berkabung
bagimu yang bertahan di hutan
dan terbunuh di gunung
di timur sana
di hati rakyatmu,
tersebut namamu selalu
di hatiku
aku penyair mendirikan tugu
meneruskan pekik salammu
“a luta continua.”
kita tidak sendirian
kita satu jalan
tujuan kita satu ibu pembebasan!
Kutundukkan kepalaku
kepada semua kalian para korban
sebab hanya kepadamu kepalaku tunduk
kepada penindas
tak pernah aku membungkuk
aku selalu tegak

"Sajak Ibu"
ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku
mengubah sayur murah
jadi sedap


dengan kebajikan
ibu mengenalkanku kepada tuhan

"Kucing, Ikan Asin dan Aku"
seekor kucing kurus
menggondol ikan asin
laukku untuk siang ini
aku meloncat
kuraih pisau
biar kubacok ia
biar mampus
ia tak lari
tapi mendongak
menatapku tajam
mendadak
lunglai tanganku
-aku melihat diriku sendiri!
lalu kami berbagi
kuberi ia kepalanya
(batal nyawa melayang)
aku hidup ia hidup
kami sama-sama makan
Buron
baju lain celana lain
potongan rambut lain
buku yang dibaca lain
bahan percakapan lain
nama lain
identitas lain
ekspresi lain
menjadi diri sendiri
adalah tindakan subversi
di negeri ini
maka selalu siaga
polisi tentara
hukum dan penjara
bagi siapa saja
yang menolak
menjadi orang lain

"Makin Terang Bagi Kami"
tempat pertemuan kami sempit
bola lampu kecil cahaya sedikit
tapi makin terang bagi kami
tangerang – solo – jakarta kawan kami
kami satu : buruh
kami punya tenaga
tempat pertemuan kami sempit
di langit bintang kelap-kelip
tapi makin terang bagi kami
banyak pemogokan di sanasini
tempat pertemuan kami sempit
tapi pikiran ini makin luas
makin terang bagi kami
kegelapan disibak tukar-pikiran
kami satu : buruh
kami punya tenaga
tempat pertemuan kami sempit
tanpa buah cuma kacang dan air putih
tapi makin terang bagi kami
kesadaran kami tumbuh menyirami
kami satu : buruh
kami punya tenaga
jika kami satu hati
kami tahu mesin berhenti
sebab kami adalah nyawa
yang menggerakkannya

"Satu Mimpi Satu Barisan"
di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah
di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang
di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak
di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam
di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi
di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung – solo – jakarta – tangerang
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan
apa guna punya ilmu tinggi
kalau hanya untuk mengibuli
apa guna banyak baca buku
kalau mulut kau bungkam melulu
di mana-mana moncong senjata
berdiri gagah kongkalikong
dengan kaum cukong . . .
. . . sajakku
adalah kebisuan
yang sudah kuhancurkan
sehingga aku bisa mengucapkan
dan engkau mendengarkan
sajakku melawan kebisuan

"Disaat akan Pemilu"
satu, dua ataupun tiga
semua sama bohongnya,
milih boleh, tidak memilih boleh,
jangan memaksa, itu hak gue
ya,ya Bagong namanya, pemilu kemarin besar jasanya
Bagong ya Bagong, tapi Bagong sudah mati,
pada suatu pagi, mayatnya ditemukan di tepi rel kereta api…
Sajak Bagong
di tanah ini terkubur orang-orang yang sepanjang hidupnya memburuh,
terhisap dan menanggung hutang
di sini, gali-gali, tukang becak, orang-orang kampung,
yang berjasa dalam setiap pemilu
terbaring, dan keadilan masih saja janji
Kuburan Purwoloyo
kudengar dari mulut seorang kawanku,
dia diinterogasi dipanggil gurunya, karena ikut kampanye PDI,
dan di kampungku ibu RT tak mau menegur sapa warganya hanya karena ia GOLKAR
ada juga kontestan yang nyogok tukang-tukang becak,
akibatnya dalam kampanye banyak yang mencak-mencak
di radio aku mendengar berita-berita
tapi aku jadi muak karena isinya kebohongan yang tak menyatakan kenyataan,
untunglah warta berita segera bubar,
acara yang kutungu-tunggu dating: dagelan!
Aku Lebih Suka Dagelan
kami tak percaya lagi pada itu,
partai politik,
omongan kerja mereka tak bisa bikin perut kenyang,
mengawang jauh dari kami punya persoalan
bubarkan saja itu komidi gombal,
kami ingin tidur pulas,
utang lunas,
betul-betul merdeka,
tidak tertekan,
Tegasnya = aku menuntut perubahan!
Aku Menuntut Perubahan, 1992
Bila tiba harinya, hari coblosan
Aku tak akan ikut berbondong-bondong
Ke tempat pemungutan suara
Aku tidak akan dating
Aku tidak akan menyerahkan suaraku
Aku tidak akan ikutan masuk ke dalam kotak suara itu
Pemilu
O pilu pilu
Hari Ini Aku Akan Bersiul-Siul

Sekian :)
Diposkan oleh
 
http://angelfuxx.blogspot.com/2013/01/mengenal-wiji-thukul-beserta-kumpulan.html 

Respect for HOMICIDE (Menolak LUPA)

There are maybe plenty of artists in the world,under named Homicide.
But one of the most well known around South east asia,is an underground, politically conscious hip hop supergroup from Bandung,West of Java,Indonesia.

HOMICIDE dihormati dikalangan hip-hop bawah tanah melalui lirik puitis tajammnya dan kekonsistennya dalam hal itu.  Lirik puitis tajamnya yang setajam silet itu di gabungkan dgn sajak abstrak dibungkus dengan ketukan exprimental gelap dan spectrum, konsisten dgn dua anggota, yaitu Margue Vanguard atau Ucok (Mc/Produser) dan Sarkasz (Mc) sejak 1994. Homicide berhasil menempatkan lirik mereka untuk melawan gerakan Neo-Liberalisme dalam bentuk musik.
 Akhirnya Homicide mengeluarkan mini album yang bertajuk "GODZKILLA NECRONOMETRY" sebagai demo, yang dimana album ini berisi :
1. Empowerment (Intro)
2. Boombox Monger.
3. Altar Ruins.
4. Puritan (Godblessed Fascists).
 5. Semiotika Rajatega.
6. From Ashes Rise.
 Salah satu kritik tajam Homicide akan kondisi sosial dalam mini album ini dapat kita temui dalam lagu Puritan (Godblessed  Fascists), lagu ini muncul pada pertengahan tahun 2001. Lagu ini dibuat sebagai protes atas fenomena pemberangusan dan sweeping serta pembakaran buku2 yang di cap "kiri" oleh beberapa golongan yang menggunakan topeng moral Agama dan Nasionalisme. Lagu ini cukup kontroversial dan memunculkan berbagai perdebatan, bahkan beberapa pihak menyarankan agar lagu ini tdk dirilis dgn alasan bahwa kondisi masyarakat adalah masyarakat yang religius.
 Menurut Penulis2, yang keren dari Homicide bukan cuma dr lagu"nya saja, yg tak kalah keren dari Homicide adalah di luar aktifitas musik mereka, Homicide juga membuat agitasi-agitasi perawanan terhadap pasar bebas dan kapitalisme, antara lain melalui situs mereka : apokalips.org, penerbitan Jurnal Apokalips, produksi kaos, maupun berbagai kampanye di akin myspace mereka. dan ada juga kegiatan lain secara pribadi dan kolektif.
Dan akhirnya HOMICIDE bubar pada tahun 2007 silam, dengan alasan dan pertimbangan yang mungkin lebih diketahui oleh mereka sendiri.
Homicide meninggalkan banyak karya-karya dalam bentuk lagu yang sampai sekarang masih saja didengarkan oleh sebagaian orang tak terkecuali saya... RESPECT:)
 
Diposkan oleh

http://angelfuxx.blogspot.com/2013/01/respect-for-homicide-menolak-lupa.html

2 Mei 2012 SEPI BUKAN BERARTI HILANG

SEPI BUKAN BERARTI HILANG... DIAM BUKAN
BERARTI LUPA... JAUH BUKAN BERARTI PUTUS...
"AKU PUNYA 2 MATA YANG TAK SELALU
MELIHATMU... "AKU PUNYA 2 TANGAN YANG TAK
SELALU BISA MENYENTUHMU... "AKU PUNYA 2 KAKI
YANG TAK SELAMANYA BISA BERJALAN
DISAMPINGMU... TAPI .... " AKU PUNYA HATI YANG
KAN SELALU MENGINGAT DAN MENCINTAIMU
2 Mei 2012

Senin, 22 September 2014

just luahan hati

Rose UL DiscrymInated
just luahan hati Aku merindukanmu Aku masih ingat awal bertemu denganmu dan dalam sedikit waktu bersamamu
entah bagaimana perasaanmu sesungguhnya padaku pandangan orang disekitarmu menilaiku bahwa aku tak menyayangimu
mungkin aku tak berarti bagimu tapi ku tahu terkadang kau akan mengingatku walau sebagai orang yang paling kau benci
aku tak perduli semua itu kemarin saat ini dan selamanya yakinlah bahwa aku masih menyayangimu
++++++++++++
Malam yang tentram ini kuterdiam sendiri hanya tetes air yang menetes disamping kamarku terdengar mengalun indah kutatap jauh dalam terang kamar ini seakan sinar ini membawaku kembali ke rumahku saat bersamamu di malam itu ingin sekali kuungkap segala rasa cintaku waktu itu tapi lidah tak mau berucap hanya mampu terdiam membiarkan dirimu tersandar dalam damai kubersyukur dan berterima kasih atas semua ini dirimu rela sejauh ini menemaniku menerimaku dan semua kekuranganku kuharap semua ini tak cepat berakhir tapi itu pun hanyalah lamunanku semua tinggal kisah di sebuah malam lalu awal dari semua kisah kita kini ku terpisah jauh dengan dirimu kuharap dirimu setia menunggu ku sayang
++++++++++++
Sayang.. Masih setia kah dirimu menungguku kuharap kau pun begitu tapi terkadang dirimu melemahkanku kerana dirimulah semangatku tuk jalani hubungan kita sayang maafkanlah aku terkadang aku malu siapakah diriku ini tak bersyukur mendapatkanmu kerana saat dirimu tak mempercayai perasaanku bahwa aku menyayangimu saat itu kuingin pergi entah dengan siapa aku akan jalani hidupku disini saat kau cemburu dengan kekasih pertamaku atau dengan sobat karibku disini terkadang aku hanya ingin tau seberapa besar percayamu padaku percayalah sayang dengan siapapun aku berjalan ku kan jaga hati ini untukmu seorang bukan kerana aku mau pergi kelain hati tapi hanyaku merindui kebebasanku sebelum bertemu dirimu dan kuyakin kau ingat dan menghargai itu
++++++++++++
Bosan terkadang aku jalani hidup ini seorang ku ingin cepat kembali bersamamu lewati hari hari indah tapi ku masih punya destinasi sebuah tanggung jawab tersendiri ini juga yang mengajarkanku arti hidup hmm mungkin aku bukanlah yang terbaik untukmu tak seperti kekasih mu yang dulu sayang dirimu baik baik lah disana raihlah mimpimu selagi ada waktu kuhanya berdoa semoga yang terbaik untukmu maaf aku selalu meresahkanmu aku tak mampu membuat kata kata indah untukmu cuma ini yang kujanjikan untukmu sayang kuharap kau percaya padaku menerima segalaku aku mencintaimu NURUL KU TERSAYANG

Ijinkan Aksaraku Mewakili' by.Nackumi

Ijinkan Aksaraku Mewakili'
by.Nackumi
Aksaraku tersayang... 
Maafkan aku bila sampai kini kujamah engkau. 
Maafkan aku jika engkau kujadikan pelipur segala rasaku.
Gundah yang menyelimuti jiwa. 
Resah yang datang menghimpit.
 Lara berpadu duka. 
Tawa maupun canda.
 Bahagia berbaur suka.
 Semuanya kupaparkan. 
Kucurahkan tanpa terkecuali.
N A I ' F... 
Mungkin kata itu telah ditudukan untuku.
 Namun takan kuhentikan cengkramaku.
 Tak jemu jua kutuang wakil hati.
Aku sadar... Tarian jemariku tak seelok penyair. 
Lukisan aksaraku tak punyai panorama indah.
 Santun katapun tak semanis sang pujangga.
Biarkan kunikmati ini. 
Karena aksara wakili jiwa. 
Aksara media sua dalam maya.
Biarkan aksaraku bertutur sapa.
Aku bahagia.. Tanpa temu nyata kutuai irama. 
Tanpa titik sua dapati aneka rasa.
Jangan acuhkan peluk hangatku
 Jangan palingkan cumbuan manjaku. 
Karena tanpa semua itu aku galau..

15/01/2012 21:33 Nurul Farwati

15/01/2012 21:33
Nurul Farwati
Aku tidak pernah ingin melukis kata Agar menjadi lebih indah untukmu Agar berarti indah untuk jiwamu Aku hanya berkata apa adanya
Aku tidak pernah bermain dengan senja Hanya untuk memeluk dirimu Saat gelap datang dan siang berlalu Cinta ini mengalir tanpa rencana

inggris nya...
I never wanted to paint the word In order to become more beautiful for you That means beautiful for your soul I'm just saying what it is
I never played with twilight Just to hug you When the dark came and day passes This love flow without a plan
gag tw bener apha salah...
pngen coba2 ae,,wkwkwk

jng tersinggung ya,,,cz bntar lg aq ujian b.inggris...hahahaha..

01/03/2012 0:48


telah aku menantimu dalam kesepianku.
Yang hampir mematahkan setiap asaku..
Telah lama aku mengharapmu tuk hadir di sini bersamaku..
Melewati hari kita bersama..
Kini akhirnya aku menemukanmu saat hati ini mulai di akhir batas keputus asaan..
Kini ku bahagia dengan hadirnya senyumu dan sayangmu..
Kini tak ada lagi istilah kau dan aku..
Yang ada hanyalah kita..

ocul : the last status

Aku ingin jujur padamu tapi ku tak bisa.
Aku ingin berdoa tapi ku tak yakin terkabul.
Aku hanya bisa menulis dalam diamku dan biarlah tak seorang pun tau.
Semua nya dari mu dan akan kembali padamu tuhan.
Akhir akhir ini semua ku mulai sendiri.
Dengan sisa dari masa lalu ku coba melangkah.
Tapi ku tak bisa !
Tuhan andai ku bisa meminta ? Padahal aku terlalu banyak mendapat kan yang ku mau dan lupa bersyukur T.T .
Di akhir usaha dan tenaga ku ini.
Berikanlah nikmatmu untuk keluargaku.
Berikanlah bahagia, masa depan dan jalan lurus dunia dan akhiratmu.
Dan untuk dia yang satu, yang mengajariku banyak hal.
Yang menguatkanku saat ini, tentang bahwa hidupku tak sekedar tentang diriku sendiri ! Tapi tentang duniaku, keluargaku, dan kita. Aku dan dia.
Ini pinta terakhirku, jaga dia tuhan. Sepertimu menjagaku dan keluargaku. Keluarganya juga keluarga bagiku.
Ya aku tau, jika mungkin dia bukan tulang rusuk ku. Aku tetap ingin membantunya. Dia sahabat sejatiku.
Aku tau jiwa dan raga ku ini sudah ringkih. Dan tak ada satupun yang tau itu.
Terimakasih tuhan masih panjangkan umurku.
Seandainya saja ku bisa menuju akhiratmu lebih cepat, jagalah dia untukku.
Ya rabb, ini status terakhirku untukmu. Ya allah kabulkanlah seandainya dia memang bukan tulang rusuk ku. Aku tetap ingin dia bahagia di jalan lurusmu. Amiin
wassalamualaikum ulul. Ynwa. 

Rabu, 17 September 2014

Sepenggal kisah dari BUKIT JALIL aff 2012

Sepenggal kisah dari BUKIT JALIL


Walaupun gemerlap pesta sepakbola terbesar di ASEAN, AFF CUP belum berakhir. namun rasanya tidak untuk di indonesia, sepertinya kita harus melupakan tentang turnamen ini, setelah tumbang 0-2 dari malaysia seakan-akan berakhir pulalah pesta sepakbola itu. namun ada beberapa momen menarik dari para suporter kita dalam turnamen 2 tahunan tersebut berikut momenya.. cekidot

Spoiler for CEKIDOT:



Berangkat menuju bukit jalil



Dirias dulu supaya lebih full dukunganya


Mulai memerahkan bukit jalil


Cinta papa pada mama tak sebesar rasa cinta papa kepada indonesia, kita berpisah sementara


Usia bukanlah halangan


Semangat tingkat tinggi di tunjukan para pendukung indonesia


Narsis ala garuda merah


Selebritispun tak mau ketinggalan


Kritis yang sangat tajam untuk negara tetangga


Empat mantan presiden hadir di Bukit Jalil


Rela mengecat seluruh tubuh demi indonesia


Lupakan permusuhan, semua bersatu demi indonesia




Tak gentar mendukung timnas, walau nyawa jadi taruhan


Bonek pun tak mau ketinggalan


Ultras Gresik tak mau kalah dengan Ultras malaya


Selalu ingat pesan presiden


Kami datang untuk timnas, bukan untuk yg lain


Berani mati untuk indonesia


Sang Garuda terbang tinggi di Bukit Jalil

NAMUN...SETELAH PLUIT PANJANG BERBUNYI MENANDAKAN PERTANDINGAN BERAKHIR,..RAUT WAJAH PUNDUKUNG INDONESIA BERUBAH 180 DERAJAT



Seorang TKW Berteriak histeris



Wajah sedih terpancar ketika tim kesayanganya kalah


Tetap berusaha tegar


Termenung dan membisu


Tak habis pikir Garuda merah lagi-lagi harus tumbang dari harimau malaya


Tak kuasa melihat tim kesayanganya tumbang


Tak dapat menyembunyikan rasa kecewa


Seolah tidak percaya tim kesayanganya harus menelan kekalahan


Masih belum percaya kalau timnas telah tumbang


Air matapun tak tertahankan

LALU APAKAH KAMI HARUS TERUS BERLARUT DALAM KESEDIHAN??..
OWH TENTU TIDAK..KARENA KAMI YAKIN MASIH ADA HARI ESOK

APAKAH KAMI DENDAM DENGAN PERLAKUAN PENDUKUNG TUAN RUMAH??..
RAKYAT INDONESIA TIDAK SEPERTI ITU..KAMI AKUI KEKALAHAN DENGAN SPORTIF..TOH DENDAM TIDAK AKAN BISA MEMENANGKAN TIMNAS..YANG AKAN KAMI LAKUKAN ADALAH TERUS MENDUKUNG TIMNAS,,SAAT SUKA ATAUPUN DUKA.







Tak ada dendam walaupun tim kesayanganya kalah


GARIS KERAS KAMI...MASIH PUNYA HATI DAN NURANI

NKRI SATU HATI...YANG LAIN JANGAN IRI


Begitulah sedikit kisah dari ane... kalo suka silahkan lempar tapi kalau gak suka jangan lempar ... yang udah nyimak tolong di ..KASKUSER yang baik selalu meninggalkan komentarnya untuk menghargai TS yang telah mengumpulkan gambar dari berbagai sumber
Last edited by: reyanss

original from http://www.kaskus.co.id/post/50bc408e0b75b4464c00003b#post50bc408e0b75b4464c00003b