Selasa, 20 Juli 2010

10 Fakta Tentang 17 Agustus 1945 Yang Tidak Dipublikasikan

1. Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah2 bulan puasa Ramadhan.


"Pating greges", keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.

Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!", ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai...

2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Sangat Sederhana
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!

3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

4. Akbar Tanjung Jadi Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar "orang Indonesia asli". Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia asli" pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993).


5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat Ke Film
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film - dalam bahasa Inggris; "The Year of Living Dangerously". Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yg ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang peristiwa berdarah th 1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

7. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat dengan Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.

9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama "Abdullah, co-pilot". Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi.

Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Dandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa "Abdullah" itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya."You are a liar !" ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru

Jumat, 16 Juli 2010

curhat

sekian lama bersama.

kalau aku menelpon…artinya aku kangen,ingin dengar suara kamu.

kalau aku mengirim message…artinya aku ingin diperhatikan kamu.

kalau aku usil komentarin kamu,….artinya aku nnyari pembicaraan sama kamu.

kalau aku kadang bersikap gag jelas sama kamu…..artinya aku lagi cari-cari perhatian kamu.

kalau aku marah-marah sama kamu….artinya aku ingin di hati kamu cuma aku.

kalau aku ngambek sama kamu….harusnya kamu curiga karena aku gak pernah ngambek selama ini.

kalau aku mulai cerewtin kamu….aku ingin kamu tahu aku gag mau dicuekin.

kalau aku diam saat sama kamu….artinya aku bingung dengan persaanku sendiri,dan ingin di yakinkan oleh kamu.

kalau aku selalu ingin kamu bilang i love you…artinya aku ingin tahu perasaan kamu.

tapi kamu gag pernah ngerti itu.

Rata2 wanita kalo bilang tidak belum tentu tidak.




Andai saja hati ini tidak pernah kau lukai, mungkin aku masih mampu berharap, akan ada cinta mu yang tersisa untuk bahagia kan aku, namum nyatanya,,,, qta memiliki kisah yang tak indah, cinta yang tak sama dan hati yang terbelah,,,, itu mampu jatuhkan aku lemah tanpa daya, nangis tanpa air mata, dan luka tak berjejak,,,, aku terluka, aku tersakiti sehingga tak lagi ku yakini akan ada getar dalam hidup saat melihat mu, atau sanjungan manis akan cinta, rasa dan asa.

Aku rapuh saat ku tahu kau miliknya dan rasa mu adalah miliknya, aku jatuh saat kau pergi untuk mencarinya yang sempurna untuk hidup mu, apakah itu ada?????
Aku tak menyalahkan mu apalagi sampai membenci mu…. mungkin semua terjadi karna kehendakNYA, mungkin kamu yang terlalu indah untuk aku dapatkan, aku hanya sisa yang hanya mampu terdiam dan tersadar…….

“MAAF JIKA AKU BERMIMPI UNTUK JADI BAGIAN HIDUPMU”



Aku tidak pernah membayangkan bahkan berharap bahwa semuanya akan seperti ini. Kamu hadir disaat aku benar-benar membutuhkan semangat baru, teman baru dalam hidupku ketika itu. Kini… kamu pergi disaat aku membutuhkan semangat itu lagi, dukungan, serta doa untuk sebuah moment penting dalam hidupku. Aku juga tahu tidak ada yang salah dengan semua ini karena aku memang telah sendiri. Tapi kamu???..

Sampai sekarang aku masih belum bisa memastikan bahwa apa yang aku rasakan tidak akan menyakiti hati perempuan-perempuanmu. Aku memang tidak mengenalmu dengan pasti, tapi aku cukup tau siapa dan bagaimana kamu…

Awalnya aku memang tidak terlalu larut dalam suasana ini, tapi kamu selalu membuatku berharap atas semua ini. Namun satu yang pasti dan selalu kusadari, kamu benar2 mahkluk berjenggot yang sulit dimengerti. Hari ini kau membuatku merasa beruntung karena mengenalmu. Tapi kemarin, kau membuatku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Seolah-olah kau masih bersama dengan perempuanmu. Selalu seperti itu dan berulang.

Satu ketika, entah dengan siapa aku chatting tapi aku tau itu ID kamu dan masih ku ingat dengan jelas kalimat “aku pacarnya…”.

Gleeekkk…..!!!!

Apa-apaan ini??.. dan tak selang berapa lama, kamu bilang akan menghilang untuk sementara. Oh..,, betapa bodohnya aku ini..!!!

kenapa baru sekarang aku tersadar saat aku telah mencoba untuk percaya bahwa kamu telah berubah…

Kenapa kamu tega melakukan semua ini??.

membuatku terluka setelah kau memberiku harapan…

Aku benci dengan semua ini.!!! Semua tentangmu telah membuatku kehilangan banyak waktu hanya untuk berpikir tentang hal-hal bodoh…

Cukup dengan semua ini..!!! Aku tak ingin mempermainkan perasaanku sendiri…

“Jangan membuatku banyak berharap jika kamu memang tak pernah berniat….”





Di pesisir sebuah pantai, tampak dua anak sedang berlari-larian, bercanda, dan bermain dengan riang gembira. Tiba-tiba, terdengar pertengkaran sengit di antara mereka. Salah seorang anak yang bertubuh lebih besar memukul temannya sehingga wajahnya menjadi biru lebam. Anak yang dipukul seketika diam terpaku. Lalu, dengan mata berkaca-kaca dan raut muka marah menahan sakit, tanpa berbicara sepatah kata pun, dia menulis dengan sebatang tongkat di atas pasir: “Hari ini temanku telah memukul aku !!!”

Teman yang lebih besar merasa tidak enak, tersipu malu tetapi tidak pula berkata apa-apa. Setelah berdiam-diaman beberapa saat, ya …dasar-anak- anak, mereka segera kembali bermain bersama. Saat lari berkejaran, karena tidak berhati-hati, tiba-tiba anak yang dipukul tadi terjerumus ke dalam lubang perangkap yang dipakai menangkap binatang.

“Aduh…. Tolong….Tolong! ” ia berteriak kaget minta tolong. Temannya segera menengok ke dalam lubang dan berseru, “Teman, apakah engkau terluka? Jangan takut, tunggu sebentar, aku akan segera mencari tali untuk menolongmu.” Bergegas anak itu berlari mencari tali. Saat dia kembali, dia berteriak lagi menenangkan sambil mengikatkan tali ke sebatang pohon.

“Teman, aku sudah datang! Talinya akan kuikat ke pohon, sisanya akan kulemparkan ke kamu. Tangkap dan ikatkan dipinggangmu, pegang erat-erat, aku akan menarikmu keluar dari lubang.”
Dengan susah payah, akhirnya teman kecil itu pun berhasil dikeluarkan dari lubang dengan selamat. Sekali lagi, dengan mata berkaca-kaca, dia berkata, “Terima kasih, sobat!” Kemudian, dia bergegas berlari mencari sebuah batu karang dan berusaha menulis di atas batu itu, “Hari ini, temanku telah menyelamatkan aku.”

Temannya yang diam-diam mengikuti dari belakang bertanya keheranan, “Mengapa setelah aku memukulmu, kamu menulis di atas pasir dan setelah aku menyelamatkanmu, kamu menulis di atas batu?”

Anak yang di pukul itu menjawab sabar, “Setelah kamu memukul, aku menulis di atas pasir karena kemarahan dan kebencianku terhadap perbuatan buruk yang kamu perbuat, ingin segera aku hapus, seperti tulisan di atas pasir yang akan segera terhapus bersama tiupan angin dan sapuan ombak.”

“Tapi, ketika kamu menyelamatkan aku, aku menulis di atas batu, karena perbuatan baikmu itu pantas dikenang dan akan terpatri selamanya di dalam hatiku, sekali lagi, terima kasih sobat.”


“Hidup dengan memikul beban kebencian, kemarahan dan dendam, sungguh melelahkan. Apalagi bila orang yang kita benci itu tidak sengaja melakukan bahkan mungkin tidak pernah tahu bahwa dia telah menyakiti hati kita, sungguh ketidakbahagiaan yang sia-sia. Memang benar…. bila setiap kesalahan orang kepada kita, kita tuliskan di atas pasir, bahkan di udara, segera berlalu bersama tiupan angin, sehingga kita tidak perlu kehilangan setiap kesempatan untuk berbahagia. Sebaliknya.. . tidak melupakan orang yang pernah menolong kita, seperti tulisan yang terukir di batu karang. Yang tidak akan pernah hilang untuk kita kenang selamanya.”




Jika kau kini telah menyesal bertemu dan mengenalku, maka jangan salahkan aku. aku juga gak tau kenapa demikian, kenapa ku diperkenalkan dan dipertemukan denganmu.

Jika dulu tak kau paksa aku bicara jujur, mungkin aku gak menjadi pengganggu mu, dan aku tak kan sakit karenamu. Karena aku akan pergi jauh-jauh.
Tapi…. biarlah semua jadi jalan untukku untuk menuju jalan yang lebih baik lagi kedepannya. Aku tak ingin menyesalinya, tapi jika kau menyesalinya, sesalilah dirimu sendiri yang menyuruhku jujur padamu.

aKu merasa di permainkan perasaanku dan aku merasa di bohongi. Dulu kau katakan “jangan beritahu dia jika aku kembali” lalu kau katakan lagi “dia tau no hp ku yang sekarang dari tmn nya” lalu kau bilang lagi “bukan urusanmu, kamu gak boleh tau” ketika ku tanya kenapa kamu putus dengannya. ku bilang “bukan gara2 aku kan?” dan kau jwb ” gak boleh tau”

Dari jawaban2 itu tersirat bahwa kamu putus dengannya. Makanya kupikir begitu keadaannya. tapi entahlah apa terus kemudian nyambung lagi setelahnya atau gmn, aku gak tau pastinya. yang tau ya kamu dan dia.

Kalau memang tidak putus, ya tidak perlulah kalimat-kalimat tersirat itu kau ucapkan padaku. kalimat itu menjadi ambigu kan…

Aku Enggak suka di persalahkan sepenuhnya!!!

Lalu apa lagi yang akan jadi alasanmu klw kau tidak pernah mengatakan itu.

Aku merasa telah dibohongi, dan kamu mempermaikan perasaanku. Padahal kamu pernah bilang kalau “tak ada niat sedikitpun kamu untuk mempermainkan perasaanku” masih inget kah dengan kalimat ini???

Jadi gini ya setelah tau siapa aku, kecewa kah???

Aku tahu ku takkan bisa
menjadi seperti yang engkau minta
Aku tahu dia yang bisa
menjadi seperti yang engkau minta. (Chrisye_seperti yang kau minta)








"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya." Kadang2 itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu" [al-baqarah : 216]

"Hiduplah seolah-olah apa yang kita miliki hanyalah hari ini saja. Kemarin telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, sedangkan hari esok belum tentu tiba. Rentang kehidupan kita hanyalah satu hari, seolah-olah kita dilahirkan di awal hari itu dan akan mati di akhir hari itu pula."

"Sungguh, Dia itu dekat ketika kita dekati, Dia itu Maha Mendengar ketika diseru, dan Dia menjawab ketika diminta, maka rendahkanlah diri anda dihadapan-Nya dan memohonlah kepada-Nya dengan setulus hati. Ucapkanlah terus menerus nama-Nya yang penuh berkah dan katakan kepada-Nya hanya Dia yang berhak untuk disembah."
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" [Luqman : 27]

"Jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu, kenalilah Allah di waktu lapang niscaya Dia mengenalmu di saat sulit. Ketahuilah apa yang luput darimu tidak bakal mengenaimu dan apa yang mengenaimu tidak bakal luput darimu. Ketahuilah bersama kesabaran ada kemenangan, bersama kesusahan ada jalan keluar dan bersama kesulitan ada kemudahan" (HR. Tirmidzi)

aku tak tahu tulisan apa ini

setelah adzan magrib tenggelam, kau luntai berkaca-kaca pada nanar. munafik!
__________________
NOTE

Ini penting :
kalau nanti malam
kau bertemu TUHAN
tolong tanyakan padanya
apakah Adam diciptakan untuk memperkosa Hawa?
Ini Penting!




Remuk regam saat ku tinggalkan sebongkah batu pada mu...

Menetes perlahan saat ku titipkan air mata ini di lekukan tanganmu....

Retak dan Pecah ketika jiwa ini mulai senggama dengan mu...

Sesak berulang kali saat ku ingat kata-kata manis mu...
__________________
NOTE

Ini penting :
kalau nanti malam
kau bertemu TUHAN
tolong tanyakan padanya
apakah Adam diciptakan untuk memperkosa Hawa?
Ini Penting!

Cinta itu berbisa
Cinta adalah pekat tinta dalam putih susu hidup
Cinta adalah kemarau jahanam yang memperkosa firdaus
Cinta adalah biludak yang membelit ketat dan meremukkan setiap jengkal tulang kehidupan..

Cinta adalah geletar cemeti yang merobek perih..
Cinta adalah ingkar dari wangi janji yang ditebar dengan keji
Cinta adalah pahit empedu dalam lezat anggur

Kalau cinta memang seindah kata-kata pujangga...
Kenapa sampai malam ini tak jua ia datang?

bila
bila apa yg kupikirkan begitu mengganggumu
maka aku mungkin masih berarti bagimu
walau hanya sebagai orang
yang paling kau benci..
aku benci kamu...
B E N C I
b e n c i
B E N C I

tapi aku cinta kamu...

ataukah aku hanya cinta diriku sendiri??
__________________
cHoÖSe tÖ ße hªPpY toD⥠!!

Kehangatan itu telah kau bungkus dengan kata-kata "manis"....

Kata-kata "Manis" itu lalu kau tenggelamkan dengan "senyum" lembut mu....

"Senyum" lembut mu kau mahkotai setempuk "harapan" untuk ku....

Kemudian, "harapan" itu kau BAKAR dengan seenak UDEL mu dewe !

U're SICK sweetHeart !!!
__________________
NOTE

Ini penting :
kalau nanti malam
kau bertemu TUHAN
tolong tanyakan padanya
apakah Adam diciptakan untuk memperkosa Hawa?
Ini Penting!

oh cinta..
sejuta kekinya..

lega
akhirnya lega
setelah mengucap tiada
untuk kelanjutan kisah kita
oh Cinta,..
gerbang derita
gapura bahagia
__________________
Sebentuk Ruang Sepi

sekali lagi...
hanya geram, bahkan dendam

ambillah!! buang jauh-jauh
karena aku hanya debu di jaket hitammu
kemudian, hilangkan cinta buta kita
karena kita hanya orang-orang ketiga
yang nyaris tak bernyawa,
tak bisa terus berhembus nafas
padahal kita sering memacunya
dalam malam-malam
bahkan seratus malam

pergi saja...hancurkan cinta
karena cinta berulang semu katamu
tapi,..............bisikan sayang itu??
ah aku tertipu

monique
__________________
tak terbayang menyamakan diri dengan anggrek bulan, masa lalu itu...hmmm, menyenangkan

Ilalang menari sayang. meliuk-liuk dibuai angin.
senyum mu memang manis sayang, ada sejuta makna yg terlontar disana.
Debu yg berterbangan menjadi mahkota diatas setumpukan masa lalu, kau siram dengan tanda tanya, lalu kau bakar dengan marah mu....
__________________
NOTE

Ini penting :
kalau nanti malam
kau bertemu TUHAN
tolong tanyakan padanya
apakah Adam diciptakan untuk memperkosa Hawa?
Ini Penting!

pedih
pedih ini masih pula kautoreh
dengan garpu tiga mata:

janji, kau sudah lupa
hati, kau injak² sempurna
jumpa, kau menganggapku tak lagi ada
__________________
Singkat dan entah seperti apa rasanya

Sejuk batin di menit awal
Kemarahan tak hingga serupa air mata di tengah persuaan
Dan kesedihan di penghujung


Kau adalah badai
Cuma bisa memporakporanda

biar runtuh isi langit
biar ambruk dinding hati

biar datang badai lagi
porakporanda lagi
runtuh lagi isi langit
ambruk lagi dinding hati

.....................................sampai bosan!
__________________
tak terbayang menyamakan diri dengan anggrek bulan, masa lalu itu...hmmm, menyenangkan

Bergulir Matahari dari peraduannya
Menggantikan tugas sang rembulan dan bintang
Berganti juga hari ini dari kemarin
Tetapi hanya satu yang tetap tak berganti....
Hanya satu.....hanya satu.....
Cuma satu dan cuma satu
Kau tak ada disini
disisiku untuk menemaniku...
__________________
...live is short ...
Kadang Kala , orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta padamu'

kau lagi!!!
aku rindu kau
tapi lebih baik kusimpan dalam mimpi
karena lebih indah memandangmu dalam tidurku
tak jadi luka karena senyummu
tak jadi duka karena tatapmu

maaf, aku hapus namamu dr nyata duniaku
cuma mimpi
tak sakit hati!
__________________
tak terbayang menyamakan diri dengan anggrek bulan, masa lalu itu...hmmm, menyenangkan

lebih baik kau menjadi sarang burung dalam kanvasku
sehingga kepakan sayap dapat kulukis seperti kata hatiku
hanya kata hatiku
bukan sarang burungmu
__________________
Sebentuk Ruang Sepi

puisi patah hati
terserah
aku lelah
tajammu berjubah
patahku berdarah

atau engkau lautan
ombakmu menelan
tak dapat kusebrang
tak sanggup kuselam

pulau telaga
bukan yg kita puja
bagi ku bagi kita
di sini saja

oh bunga
pagi sudah usai
terima kasih untuk semua
goodbye.

menunggui bunga

engkau datang membawa berlembar-lembar memori
setelah kau timbun dengan sekarung debu
kau buka satu-satu didepan mataku
namun gambar dimataku adalah ketakutanmu
ah, tak perlu lagi penjelasanmu
karena tragedi malam itu telah datang dan menceritakan semua padaku
pergi saja dari hadapanku
aku tak mau seluruh tubuhku kembali meregang
__________________
Sebentuk Ruang Sepi

What’s Wrong With Jomblo?

Suatu hari seorang kawan tiba-tiba SMS: ada lagu menarik dari soundtrack Serial TV Jomblo: Sendiri Itu Indah, tulisnya. Serta merta SMS itu kubalas: masih lebih indah mendengarkan soundtrack film Heart: Berdua Lebih Baik, tulisku. Aku sendiri belum pernah mendengarkan lagu Sendiri Itu Indah yang dia maksud.

Sejak SMS kawanku itu, tanpa sengaja di Minggu malam tepat pukul 19, aku pun mendapati serial TV yang dimaksud. Dan aku pun melihatnya.

Terus terang saja, aku paling jarang melihat tayangan sinetron di TV. Sejak tahun 1995 aku membatasi mengkonsumsi TV kecuali program-program yang bervitamin. Bagiku, terlampau banyak mengkonsumsi TV sama halnya jika kita terlampau banyak mengkonsumsi makanan hewani: selain kolesterol, daging memuat emosi seseorang meningkat dan jelas tak sehat semasekali jika dikonsumsi secara berlebihan.

Kalau mau mengicipi: coba saja dalam sebulan penuh ikuti terus tayangan berita kriminal yang isinya melulu perampokan, pembunuhan, perkosaan, dan predikat hal negatif lainnya. Setelah masa sebulan itu, perhatikan cara berpikir kita, cara berpakaian kita, tingkah laku kita: pasti berubah.

Tapi kata kawanku, Serial TV Jomblo merupakan hiburan yang seger banget, tulisnya di SMS. Ketika pertama kali film layar lebar Jomblo beredar, setiap bertemu dengan seseorang, Dian Sastro selalu melontarkan pertanyaan: “Sudah liat Jomblo? Tonton deh! Harus nonton!” Aku jadi bertanya-tanya: apa yang menarik di cerita Jomblo, yang diangkat dari novel Aditya Mulya itu. Akhirnya sampailah aku pada Minggu malam ketika RCTI menayangkan Serial TV-nya pada jam prime time.

Saat itu sudah merupakan episode ke-3. Tak aneh bila aku mencoba mempertautkan jalan ceritanya karena tak mengikuti episod-episod awal. Tapi aku mencoba menikmati.

Memang ada kesegaran tersendiri. Tak seperti sinetron-sinetron lain yang biasanya selalu bikin aku ingin muntah, cerita Jomblo berkutat di areal dunia mahasiswa, kampus, dengan setting cerita kota Bandung. Empat pemain utama di serial ini kunilai bermain sangat natural, segar, dan pas. Meskipun secara karakter belum kutangkap samasekali. Barangkali karena baru melihat satu episod.

Cara penyajiannya pun kunilai menarik. Karena berupa adegan slot demi slot yang terpotong untuk menunjukkan cerita-cerita tertentu yang dilatari narasi.

Tetapi sejak awal hingga akhir ada beberapa hal yang sungguh sangat menggangguku. Yaitu ketidaksingkronan adegan. Beberapa yang sempat kucatat (nonton TV aja sambil nyatat. Terlalu!) seperti:

Saat si asisten dosen mengajak mahasiswa perempuannya makan. Ketika hendak menyeberang jalan, tiba-tiba lewat bis KOPAJA. Bagiku ini sesuatu yang fatal hingga bisa lolos di tahap editing. Oke-oke saja membuat cerita dengan setting Bandung dengan lokasi syuting Jakarta. Namun hal tersebut musti diperhitungkan sangat detail. Meskipun sejak awal banyak sekali kucatat mobil-mobil berplat B dalam tayangan itu. Namun bisa saja hal itu tetap terjadi di Bandung. Meski jika terus-menerus terjadi, dapat membuat tayangan menjadi tak wajar lagi. Tapi bis KOPAJA? Fatal!

Kemudian ada praktikum jam 19 malam. Tapi begitu selesai suasana di luar masih terang benderang. Lagi-lagi tejadi ketidaksingkronan yang cukup fatal.

Catatan kuliah dipinjam. Lalu dikembalikan. Kemudian yang memiliki menunjukkan bahan ujian dari buku catatan yang baru saja dikembalikan itu. Bagaimana mungkin? Kurang lebih dialognya seperti ini: “Eh, aku punya bahan-bahan ujian.”

Ketika adegan itu berlangsung, kuperhatikan si perempuan samasekali tidak mengeluarkan sesuatu pun dari dalam tasnya. Ia menyorongkan begitu saja buku catatannya di atas meja sebagai apa yang dia maksud bahan ujian. Padahal buku catatannya itu telah lama dipinjam oleh kawannya. Fatal!

Lalu ketika si bapak diminta anak perempuannya menunggu kedatangan pacarnya. Dengan maksud sang pacar diminta menjenguk bapaknya yang diceritakan sakit. Suasana rumah malam. Dengan lampu temaram. Jelas sekali. Namun selama perjalanan sang pacar dengan motornya, suasana jalan lebih tepat dikatakan sore hari. Dengan mobil-mobil berplat B di sekitar motornya tersebut. Sesampai di rumah, ketika hendak membuka pagar, suasana tetap sore hari. Terang benderang. Lagi-lagi terjadi ketidaksingkronan. Logika cerita atau adegan menjadi rusak dan tidak nyambung samasekali.

Memang, dalam pengambilan gambar sebuah produksi semacam itu tidak musti runut secara kronologis per adegan. Bisa loncat-loncat disesuaikan dengan waktu, tempat serta jadwal produksi dan pemain yang memungkinkan. Tetapi permasalahannya adalah ketika pengambilan gambar adegan per adegan tersebut melupakan logika cerita, yang terjadi adalah rusaknya tayangan itu ketika sudah jadi dan dikonsumsi.

Masih masuk akal ketika pada beberapa adegan yang terpisah, si bapak digambarkan sedang membaca koran. Meski tiga, empat hingga lima kali lebih adegan terpisah tersebut tetap menggunakan koran yang sama. Yaitu koran ‘Pikiran Rakyat’ halaman ‘Jawa Barat’ untuk menunjukkan setting cerita itu berlangsung.

Bagi penonton awam sepertiku saja sebetulnya hal tersebut masih dapat dikatakan mengganggu. Karena adegan demi adegan baca koran yang terpisah waktu serta hari itu selalu menggunakan koran dengan halaman yang sama. Yang lebih menggelikan lagi, ketika sang pacar juga mencoba membaca koran di hadapan sang bapak calon mertua. Koran yang dipakai sama persis!

Aku tidak tau apakah Jomblo ini kejar tayang atau tidak. Karena tulisan ini bukan artikel, aku tak sempat melakukan riset tentang produksi Jomblo ini. Yang kutau serial ini digarap oleh 3 penulis skenario.

Setelah tayangan itu usai, seperti nyambung, barangkali karena selama ini pun selalu menggunakan pola komunikasi pikiran, kawanku itu langsung menceritakan ketidaksikronan adegan-adegan dalam Jomblo lewat SMS, hal yang selama tanyangan berlangsung memang kupikirkan.

Padahal produksi Sinemart, tulisku lagi.

Lalu kenapa? balasnya. Sinemart tukang jiplak film Korea, Jepang, juga Taiwan.

Tentang jiplak-menjiplak ini, tentu takkan kubahas dalam tulisan kali ini. Ini soal lain lagi yang belakangan begitu merebak di cerita-cerita sinetron Indonesia.

Ai, perfilman Indonesia…


So what’s wrong with Jomblo?

saatnya pergi dari sahabat

Tapi aku tak bertarung sendirian.
Sahabatku dan kekasihku. Kalian hidup dalam hatiku.
Selamanya. Kau dan dia.


Aku percaya bahwa suatu hari nanti akan ada seseorang yang memperbaiki sisi-sisi terkoyak dalam kehidupan kami.

Seandainya Tuhan memang ada.
Biarlah Ia yang mengurus sisanya.

***

" mari kita meletakkan akhir pada ini, apakah kami? "

saya dapat merasakan tidak ada
tetapi di dalam kesenangan
saya dapat menangis tidak [ada] lagi
karena saya menikmati ini
kemudian ini adalah hanya sesuatu
(mereka memanggil ini `love
mendorong `must pergi di' menunggang
menunggang that'll tidak pernah baik ke darat
dan membuat segalanya baik
aku adalah sekedar sederhana
dengan sakit menyembunyikan otherside
sesungguhnya aku adalah
karena saya menikmati ini

aduh baik, ini saya bagaimanapun
selamat jalan untuk sekarang
saya punya hidup terus-kan
bagaimana dengan kamu?


"aku tidak akan pernah jadi pujangga dan tetap ngantuk kalau berpikir akan tentang cinta. tetap jack, si apatis realis yang melihat segalanya dengan cara pikirku sendiri dan bukannya cara seperti yank kalian fikirkan. Tapi sekarang aku mengerti kondisi anehku itu..." Aku menelan ludah. "Karena aku sudah mengalaminya. Kebutaan itu. Dan aku tahu sekarang, aku mencintai kamu bukan hanya dengan logika dan rasio. Bukan karena sekadar kamu memenuhi standar saya, tapi...karena saya juga mencintai kamu di luar akal. berapa waktu aku menemukan cukup banyak alternatif yang masuk akal, tapi aku memang tidak ingin yang lain. Hanya kamu. Apa adanya, termasuk alam lamunan yang tidak pernah ada aku di dalamnya."
"Dan aku tetap jack yang tak kalkulatif dan tidak berpikir untung rugi. Tapi aku benar-benar tidak mengharap apa-apa kali ini. aku hanya ingin mengatakan ini semua dan sudah. Habis perkara." Aku menutup pernyataanku dengan senyum semampunya. Berusaha bangkit berdiri, walau berat sekali. seolah olah Tangan tangan sahabat sahabatku yang sedingin es batu tiba-tiba menahanku.
"Kamu mau kemana?" tanyanya lirih.
"Mm..pergi..." jawabku tidak yakin.
"Ikut," ujarnya pendek seraya berdiri melipat buku.
Kami berdua berjalan meninggalkan taman. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Sama sekali tak ada jejak spasi kosong dari satu tahun yang sepi itu.
"Saya sendiri sudah banyak berpikir murni dengan sel-sel otak seperti yang kamu anjurkan, menerjemahkan apa yang kamu anggap absurditas. Dan kesimpulannya..." Ia berkata lamat-lamat, "Tidak akan ada orang lain yang mengerti alam itu selain kita sendiri. Tapi kemanapun yang saya pilih kamu tetap orang yang paling nyata dan paling berarti. Saya tidak harus menjadi orang lain seperti yank kalian inginkan untuk bisa pulang. Kamu adalah jalan pulang, rumah yang nyaman dan tiket sekali jalan. aku tidak ingin pergi lagi. Itu juga kalau kamu tidak keberatan kita menjalaninya pelan-pelan."
Perjalanaan singkat sore itu adalah gerbang menuju sebuah perjalanan baru yang panjang.

***

sahabatku benar. Banyak hal yang tak bisa dipaksakan, tapi layak diberi kesempatan. Dan kesempatan itu harus ditawarkan setiap hari oleh semua pihak. Aku pun benar, kami mampu membangun apa saja, baik persahabatan belasan tahun maupun kebersamaan seumur hidup.
Setiap kali aku duduk terdiam dan memandang sahabat sahabatku di angan anganku , ketakutan itu kadang-kadang datang. Ketakutan kalau suatu hari aku terpaksa harus menariknya pulang dengan paksa, dan persahabatan tak mampu lagi menjadi tiketnya. Ketakutan kalau aku harus kehilangan dunia absurd tempat perasaanku kepadanya bersemayam, dunia yang ternyata amat kusukai. Ketakutan yang timbul justru karena sekarang aku benar-benar mengerti perasaannya dan semua alasannya dulu. ***

Kenangan masa kanak-kanak

Kupikir merupakan hal yang sangat wajar ketika kita masih anak-anak, kita sering mempertanyakan banyak hal. Seorang anak manusia yang mencoba mengenali dunia, selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengusik rasa ingin tahu kita. Bahkan mungkin tanpa mengajukan pertanyaanpun, kita sering tergoda untuk berpikir dan membayangkan tentang sesuatu.

Dalam sebuah obrolan ringan di angkringan, banyak hal-hal lucu yang terungkap seputar pikiran-pikiran masa kanak-kanak, yang kupikir sangat lugu.

Inilah yang kupikirkan saat kanak-kanak dulu:

Saat baru pertama belajar ngaji (aku belajar ngaji dari orang tua), kadang-kadang orang tuaku sering cerita tentang agama, tentang Nabi dan Rasul, para malaikat, bahkan tentang akhirat. Aku tidak pernah bertanya, darimana orang tuaku bisa tahu banyak hal kayak gitu, tapi aku sangat menikmati cerita-cerita tersebut. Akhirnya orang tuaku mengatakan bahwa cerita-cerita tersebut berasal dari Al-Qur’an.

Tahu apa yang kupikirkan dari cerita-cerita tersebut?

Aku membayangkan hebat benar orang yang menulis al-Qur’an, bisa membuat cerita yang seperti itu hingga bahkan orang tuaku sangat menyukai cerita tersebut.

Mengenai cerita tentang penciptaan langit dan bumi, aku membayangkan dulunya (dalam rentang waktu yang terlalu lama, mungkin puluhan tahun yang lalu), bumi dan langit benar-benar jadi satu, dengan jarak langit dari bumi hanya beberapa meter, sehingga orang tuaku bisa pergi ke langit hanya dengan tangga.

Tuhan yang kubayangkan (dari cerita orang tuaku), seperti seorang bertubuh besar di langit, duduk di atas kursi kekuasaannya yang diangkat oleh malaikat penjaga, dengan dikelilingi 10 malaikat (Jibril dkk), serta ada sebuah pohon raksasa yang tiap daunnya berisi nama setiap manusia beserta takdirnya, jodoh, rezeki, dan kematiannya. Ada seorang malaikat yang duduk di atas daun tersebut, sehingga bila daun tersebut gugur (kematian), maka malaikat yang duduk diatasnya segera turunke bumi untuk mencabut nyawa sang makhluk.

Saat kecil aku juga suka bertanya-tanya, apakah Tuhan juga mengetahui dan bisa menjawab soal-soal PR yang diberikan oleh guru di sekolah?

Saat masih anak-anak, aku suka sekali duduk-duduk di depan pintu belakang rumah, atau sambil duduk di pinggir sawah, mengamati polah ayam dan bebek peliharaan kakek. Kadang-kadang aku berpikir: enak sekali ya jadi ayam dan bebek itu, kerjaannya hanya makan, makan, dan makan. Tidak perlu repot-repot shalat, puasa,dan ibadah-ibadah lain. Mereka tidak akan dikenai dosa, tidak merasakan siksa kubur dan siksa neraka. Aneh, karena tidak memperhatikan (atau mungkin lupa) tentang nikmat surga, sesuatu yang mungkin tidak didapat oleh ayam dan bebek itu.

Pernah suatu ketika aku membaca buku bapakku (saat itu masih kecil banget, mungkin kelas 5 atau 6 SD) tentang kisah penciptaan makhluk. Konon, makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah adalah Nur Muhammad. Dari Nur Muhammad inilah kemudian seluruh manusia beserta takdirnya ditentukan. Bila ruh manusia berasal dari kepala Nur Muhammad, maka manusia tersebut ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, bila berasal dari tangannya, maka orang tersebut bakalan menjadi pedagang kaya raya, dan sebagainya.
Aku selalu suka membayangkan kalau ruhku berasal dari kepala Nur Muhammad, sehingga kelak aku ditakdirkan menjadi seorang pemimpin. Belakangan aku ketahui bahwa teori ini (Nur Muhammad) berasal dari doktrin tasawuf, dan tidak semua yang diungkapkan dalam buku tersebut benar menurut doktrin tasawuf tersebut.

Karena pergaulan (masih saat kanak-kanak), aku pernah juga berpikir tentang kebenaran agama. Siapa yang benar, agamaku (Islam), atau agama kawanku (Kristen). Aku pernah berpikir, kasihan sekali kawanku itu, sudah susah-susah menyembah Tuhannya, berbuat baik, tetapi toh nanti akan masuk neraka juga, karena dia salah Tuhan. Tiba-tiba aku membayangkan: bagaimana jika seandainya Tuhan yang sebenarnya adalah Yesus, dan ternyata aku yang telah melakukan kesia-siaan? Bagaimana bila ternyata Tuhan yang selama ini kusembah ternyata tidak ada? Terus di akhirat besok aku minta tolongnya ke siapa?. itulah dulu pikiran yang pernah menggangguku, tapi toh aku tetap menjalani hidupku kan?

Di angkringan itu, kami tertawa terbahak-bahak karena cerita-cerita konyol itu. Hingga munculah pikiran gila: gimana kalau seandainya di akhirat besok diadakan pemilihan Tuhan Yang Maha Kuasa, lewat polling sms hehehe…

Tapi sahabatku mengambil sikap moderat: Daripada di dunia tidak beragama, dan ketika di akhirat ternyata Tuhan ada, lebih baik beragama di dunia meskipun di akhirat kelak ternyata Tuhan tidak ada (hahaha…ini mah oportunis, akang…)

Sayup-sayup kudengar John Lennon mendendangkan Imagine there is no religion too…

Jogja, Cinta Tiada Akhir

Bicara Jogja tidak pernah ada habisnya. Dengarlah cerita dan pengakuan Katon Bagaskara ketika menciptakan lagu Yogyakarta yang legendaris ini:

Katon diminta Adi membuat lirik. Dalam pikiran Katon, lagu mestinya berbau latin. Itu berarti ia harus membuat setting kota di mana di kota itu terjadi romantika percintaan seseorang yang lama ditinggalkan kekasihnya. Namun, kota tersebut selalu membawa kenangan indah. Romantika lagu sudah jadi, tetapi kotanya belum terpilih. Konsep awal yakni nama kota yang berbau Eropa, membingungkan Katon.

“Saya lalu berpikir, kenapa tidak kota di Indonesia, namun yang bisa membangkitkan romantisme, dan terpikirlah Yogyakarta. Langsung kebayang Malioboro, Tugu, Tamansari, yang tiap sudut menyapaku bersahabat”, kata Katon Bagaskara.

Jogjakarta, akan selalu menjadi kota yang istimewa bagi orang yang pernah tinggal disana. Dan aku akan selalu merindukan Jogjakarta, dengan segala kisahnya.

Tapi maafkan aku Jogja, aku tidak memasukkan namamu dalam daftar yang harus kukunjungi dalam perjalanan panjangku tahun ini. Bukan karena aku tidak merindukanmu, tapi biarkan rasa rindu ini semakin terpendam dan menjadi dalam, sehingga pada waktunya nanti membuncah menjadi sebuah kemesraan yang tak terlupakan.

Dengarkanlah lagu baru Katon yang berjudul Jogja, Never Ending Love

In the sand
I can see my footprints left behind
Parangtritis waves calling in rhyme

For the longest time
life has been a struggle in the past
Now it’s time to free my soul at last

Between waves chasing each other to the shore
The sound of Gamelan enticing even more
This calm I’ve been waiting for

Letting myself fly
I see all these people passing by
bicycles are everywhere I go

Smiles so beautiful
friendly faces greeting me so nice
My heart’s found its home in paradise

Watch that lady
dancing gracefully
She brings to life the legend of Tamansari
How softly and sweetly
tradition’s calling me

Oh please let me stay
time don’t pass away
I treasure your beauty
day to day

Here peace I can find
leave troubles behind
just this city in my mind

A place that’s so real
and yet makes me feel
like being in heaven up above
Pure white like a dove
a passion deep in my heart

A never ending love:
Jogjakarta
Hoo~ woo~

Deep within my heart will never be apart
Javanese romance enchanting like a dance
Oh.. so innocently tradition’s calling me

~-~

Oh please let me stay
time don’t pass away
I treasure your beauty day to day

Here peace I can find
leave troubles behind
just this city in my mind

A place that’s so real
and yet makes me feel
like being in heaven up above
Pure white like a dove
a passion deep in my heart

A never ending love:
Jogjakarta

kisah binatang yang mengharukan

Pada tahun 2008, para pengguna internet di daratan China, memilih sepuluh hewan yang mengharukan, berharap bahwa kegiatan ini akan menggugah masyarakat untuk menjaga binatang kecil.

Sepasang anjing yang 3 kali terpisah dan 3 kali berkumpul lagi
Sepasang anjing gelandangan yang 3 kali terpisah 3 kali berkumpul kembali lagi



Setahun lalu, dua anak anjing dihanyutkan oleh banjir sampai ke jalan Chongqing, setelah itu anak anjing tersebut menjadi gelandangan di wilayah tersebut dan selalu berada di depan sebuah pemukiman. Dalam satu tahun ini, dua anak anjing tersebut telah tiga kali terpisah, tapi tiga kali mereka berkumpul lagi di depan pintu tersebut dan hidup bersama. “Cinta kasih” sepasangan anjing menggugah penduduk di wilayah tersebut, mereka akhir mengumpulkan dana sebesar 2000 Yuan dan membuat tenda untuk anjing tersebut, setiap hari ada yang bergilir menjaga anak anjing tersebut.


Kata-kata mutiara: saling mencintai dan saling menjaga antara suami istri, berbakti dan saling memperhatikan antara orang tua dan anak, ini adalah keindahan moralitas yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia, dalam kehidupan sering kali bisa kehilangan, tetapi pada diri kalian akan tercermin sepenuhnya!


“Lahir kembali” karena luka ditinggalkan oleh pemilik

LAHIR KEMBALI luka ditinggalkan oleh pemilik



Seekor anjing di Chengdu yang luka ditabrak mobil ditinggalkan oleh pemiliknya begitu saja, penduduk setempat yang melihatnya kemudian memberi ia makanan dan minuman, bahkan memberi ia sebuah nama “Lahir kembali”. Setiap kali orang memberi ia makanan dan minuman, ia selalu meneteskan air mata. (Harian malam Chengdu 14 Oktober 2008)


Dua ekor enjing setia yang berdedikasi menjaga nenek tua 196 jam --- "maju" dan "baik"
Dua ekor enjing setia yang berdedikasi menjaga nenek tua 196 jam --- MAJU dan BAIK


Ketika terjadi gempa bumi di Wenchuan, di Pengzhou ada seorang nenek Wang Yuoqiong yang berumur 60 tahun terkubur di bawah puing, adalah dua ekor "anjing setia" - "maju" dan "baik" yang setiap hari menjilat mulut dan tangannya, bila ia melihat ada orang yang lewat selalu menggonggong kencang, tindakan anjing inilah yang akhirnya membuat nenek tersebut berhasil diselamatkan setelah terkubur 196 jam. (30 Mei 2008 "Guangzhou Daily")


Anjing kecil yang menjaga tuannya yang pingsan dan berkonfrontasi dengan dokter
Anak anjing yang menjaga tuanya yang pingsan dan berkonfrontasi dengan dokter


16 April 2008 sore, ada satu orang tua yang pingsan di jalanan di Chongqing, anjing yang dia pelihara menjaga di sampingnya terus. Setelah petugas ambulan tiba, mungkin karena kwatir ada yang akan melukai tuannya, anjing tersebut malah menyerang dokter yang mau memeriksanya; personil ambulans menyiasatinya dengan mengangkat tuan anjing tersebut ke ambulan, namun ia juga tidak tega lepasin dan tetap ikut sampai ke rumah sakit, sejengkal pun tidak mau ia tinggalkan tuannya, selalu di sisinya menjaga dia yang belum siuman.

Anjing kecil berada di pinggir jalan mencoba membangunkan temannya yang tertabrak mati
Ia nekad menarik sahabatnya yang mati tertabrak ke pinggir jalan, mencoba menbangunkannya


Sahabatnya ditabrak mobil dan berguling di antara kendaraan yang lewat, ia nekad menarik sahabatnya ke pinggir jalan kemudian duduk di samping menjaganya, menciumnya kelihatannya ia mencoba membangunkan temannya yang kecelakaan….. pelaku adegan ini bukan manusia, tapi adalah seekor anjing biasa ras Beijing bewarna putih! Pada 1 Maret 2008 jam 1, di sebuah jalanan di Tsingtau China terjadi adegan yang menggharukan ini, banyak masyarakat yang nonton di samping terharu di buatnya, bahkan ada yang merasa kasihan dan meneteskan air mata.


Kata-kata mutiara: hubungan perasaan jauh lebih bernilai dari pengejaran materialistis, anjing kecil ini membuat manusia terasa malu.


Kucing jantan yang menunggui kucing betina yang tertabrak mati
Kucing jantan yang menunggui kucing betina yang tertabrak mati


Di propinsi Fujian seekor kucing betina ketika menyeberang ditabrak mobil dan mati, kucing jantan yang melihatnya membelai jasadnya terus, ia meratap dan kelihatannya sedih, pemandangan membuat pejalan kaki di sana merasa iba. Menurut informasi keamanan sekitar, kedua ekor kucing tersebut sering kelihatan bersama dan bermain setiap hari, kalihatannya sangat akkrab. (23 Januari, "The Straits Metropolitan")


Penyu yang dilepas 5 kali tidak ingin pergi
Penyu yang dilepas 5 kali tidak ingin pergi



7 Februari 2008 di propinsi Sichuan kota Suining, Mr.Yu dan istrinya membeli dua ekor penyu, mereka mau merebusnya dan dimasak kuah untuk nambah kekuatan tubuh orang tuanya. Karena mereka tidak tega membunuhnya, akhirnya penyu itu dilepas begitu saja biar bisa hidup lagi, tapi penyu tersebut 5 kali berpaling tidak ingin meninggalkan mereka.


Anjing gembala yang menarik kereta selama lima tahun demi kakek yang sudah berumur 70-an
Anjing gembala yang menarik kereta selama lima tahun demi kakek yang sudah berumur 70-an.


Setiap pagi, di jalanan Kecamatan Xigu Kota Lanzhou, selalu terlihat pemandangan yang unik seperti ini: dua anjing gembala Jerman menarik sebuah kereta roda tiga, di atas kereta ini ada seorang kakek tua yang sudah berumur tujuh puluhan. Setiap sampai ke persimpangan jalan, dua ekor anjing tersebut akan melihat ke kiri dan kanan, bila dilihat kendaraan sudah berhenti mereka baru lewat. Orang tua berkata, dua ekor anjing tersebut adalah ibu dan anak, mereka adalah kesayangannya. (6 Maret 2008 "Lanzhou Morning News")


Burung betina yang menjaga di sisi “kekasihnya”
Burung betina yang menjaga di sisi kekasihnya



Di kota Chongging sepasang burung yang saling jatuh cinta, ketika burung jantan mati, burung betina mati-matian menjaga di samping "kekasihnya" beberapa jam, sampai jasadnya diambil oleh petugas karantina. "Ia tampaknya sangat sedih dan putus asa, dalam pantauan ratusan penonton, ia masih setia menunggu, dan seolah-olah berpisah dengan dunia." Walaupun peristiwa ini telah berlalu tiga bulan, namun adegan ini yang masih terekam dalam otak para penonton saat itu, tak sirna.

“Babi kuat” yang ajaib masih hidup setelah gempa kuat
BABI KUAT yang ajaib masih hidup setelah terkubur 36 hari



Ketika terjadi gempa besar di Propinsi Sichuan, babi di rumah warga Wan Xingming kota Chengdu, terkubur hidup di bawah puing. Setelah 36 hari ternyata ia masih hidup. Fan Jianchuan ketua Museum Jian Chuan kemudian membelinya seharga 3.008 Yuan, dan memberi nama “Sayang 36” nama besarnya " babi kuat ". Fan Jianchuan berencana memeliharanya sampai ia mati secara alami. Fakta kemudian mengungkapkan, di atas loteng kandang babi tertumpuk arang dan berserakan di lantai, saat babi itu lapar, ia makan arang. Sementara itu, ia bergantung pada konsumsi energi dirinya mempertahankan hidup. Setelah gempa bumi beberapa kali turun hujan, oleh sebab itu ia tidak mati kehausan. (Erabaru/lim)

menulis lirik lagi

Ini karena sosoknya yang kembali menulis lirik untukku. Dan ia beri judul, Terhebat Untukmu. Sebuah lirik yang menjawab Lagu saia yang berjudul Menangis.

Sampai saat ini, total Ran udah nyiptain 3 buah lagu. Ketigana itu saia buatkan musikna. Mungkin karena ia penasaran dan sedang belajar, makanya rajin gituh. Mo ngikutin kali. ahak hak hak.

Biarkan Aku Terbunuh Sendiri
Itu judul lagu yang pertama ia ciptakan. Tentang ketegarannya. Karena saat itu, baik dia ataupun aku, sedang dilanda prahara (halah). Maksudna, lagi ada masalah gitu. Makana sempat break atau apalah istilahna yang saia gak sukak. Nadanya sederhana tapi, menurut saia dah ngenak siy. (Sementang pacarna dibela'in).

Lagu ini udah saia buat musik dan isi vocalna.

Hidupku Denganmu
Ini lagu kedua. Liriknya berusaha tegar. Dan kayakna Ran emang sukak tegar. Beda sama lirik saia yang sukak lemah dan terpukul muluk. Lagu ini jugak udah slese saia mix dengan suara saia sendiri. Saia paling sukak dengan lagu yang ini karena liriknya. Ciri khas Ran dari laguna adalah lagu tanpa interlude. Entah kenapa, kayakna kalau dibubuhin lead gitar di tengah-tengah lagu jadi gak mecing. Makanya gak ada lead gitar yang khusus. Trus, lagu kedua ini hampir mirip dengan yang pertama. Ada overtune jugak di reff akhirna.

Dan, saia salah mengikuti nada asli lagu ini tapi Ran gak bilang-bilang pulak!

Terhebat Untukmu
Ini lagu ketiga dan beberapa hari yang lalu sudah selesai saia rampungkan. Baik musik dan vocal. Mp3-na udah ada tapi masiy di hape. Ran pengen dengerin katana, kan isa dibawak kemana-mana.

Pada lagu ini, nada termasuk riang dan saia wujudkan dengan musik yang lumayan nge-beat. Awalnya, lagu ini belum selesai karena Ran baru menggarap reff-na. Tapi, udah dia perdengarkan gituh ke kuping saia. Lantas, saia paksa selesein. Ran gak punya waktu, alhasil saia turun tangan deh (cieee), pueehhh!!

Reff yang dibuat Ran sangat menginspirasi nada di lirik-lirik awal. Ini diah lirikna!

Kutemui engkau di sepanjang langkahku
bahagia yang kudapatkan
Meski pernah kau ragukan arti nafasku
tapi ku selalu sayang

Sekalipun kau pernah berdusta
kujaga kau tetap berharga
Kau sosok yang aku kagumi
dan cobalah kau pahami

Reff.
Biar hujan membasahi soremu
kubawakan secangkir kopi hangat untukmu
membuatmu senyum
membuatmu senyum
dan kau kan akui ku yang terhebat untukmu

Banyak sudah terik hari yang kita lalui
kugenggam erat tanganmu
Yakinlah kau selalu ada di mimpiku
coba cobalah resapkan

Sekalipun kita terjatuh bersama
kubuat kau tetap tertawa
Kau sosok yang sayangi
dan cobalah kau mengerti

Bagian reff itu yang mengawali keseluruhan lirik di atas. Memang Ran hanya mencipta reff tapi tanpa itu, lirik sebelum dan sesudah reff gak akan ada. Jadi, ini adalah ciptaan Ran, saia cuman ngembangin :D

Walaupun yang nyanyi saia, tapi ini musti seperti kata hati Ran untuk saia. Jadi, ngebongkar kartu sendiri siy, karena saia emang pernah berdusta gitu. Tapi (lagi-lagi) Ran tetap sayang dan buat saia tetap berharga. ^.^

Ran bilang kalau dia ingin menjawab lagu saia yang berjudul Menangis. Kalau lirik lagu saia itu ada yang gini bunyina :

Selepas malam kututup jendela hatiku
dan terlelap
Hingga pagi kuingin kau ada disini
sajikanku secangkir kopi

Tuh! Jadi nyambung deh sama reff Terhebat Untukmu. Dan, Ran memang selalu jadi terhebat. Sekalipun kami sempat jatuh, tapi Ran tetap tegar. Narsis gak siy? Ahak hak hak.

Semoga, beberapa waktu ke depan saia bisa aploat mp3-na. Dan teman-teman bisa dengerin suara saia (halah). Intina, saia semakin sayang Ran ^.^

kepada laut

Kepada laut
yang sekali kusebut terhormat namun pasang surut
riakmu itu
pernah kutuntut hanya karena
rembulan perkasa memasung mata
nyiur yang serupa
di Sana

Hentak hingga menjejak aku di pasir-pasir
setapak jauh dan
mengecil

Bila aku bisa mengetuk nadamu
padukan denting piano
sesayup biola
petikan rasa

Laut yang kukira
terdamparku pertama
hingga jadi
aku ingin lirikmu di senja
Sekalipun i n g i n
mengutuk luna

Kepada laut yang hantarkan belulang
terhanyut seperti tertahan
hingga seberkas awan katakan sudah petang

pesan untuk adinda ku terkasih

Dinda Terkasih,


Entah kenapa begitu melihatmu keluar dari YM, hatiku sakit. Aku bisa terima kalau kita tak bisa berbuat apa-apa untuk keadaan seperti ini. Kecuali hanya menjalani dan berserah. Semuanya pasti bertujuan, entah apapun itu.

Aku iri pada sikapmu yang bisa menyingkapi masalah ini dengan tenang dan logis. Mungkin kini aku yang butuh waktu untuk memahamimu, serta semua ini. Pasti, hari-hariku akan terasa berat. Dan aku tak mau membuatmu, sengaja apa tidak sengaja, menjadi terbeban karenanya. Yang pasti kau tahu adalah aku mencintaimu sampai akhir hayatku. Dan, tak bosan-bosan aku katakan--aku menunggumu kapanpun kau mau kembali. Itu juga termasuk jika kau tak ingin kembali lagi.

Kini aku paham, melihatmu bahagia adalah perjuangan termegahku. Mengetahui kau baik-baik saja, tanpa ada perasaan bersalah yang mengganggu, serta dilindungi Tuhan kita dalam perjalananmu, adalah doaku. Kau itu sangat berharga, Sayang. Dan, maaf jika telah memintamu berbohong.

Aku akan tetap menyanyi tentangmu, tentang kita. Selamanya.

Jangan iba melihatku begini. Aku tahu konsekuensinya dan siap menerima sepahit apapun itu. Aku pun terus berharap semua akan kembali, tapi tidak untuk membuatmu kehilangan orang yang juga kau sayang, selain aku. Aku berterima kasih atas waktu-waktu kita. Kenangan itu sangat berharga untukku, Fisca.

Kini aku tahu betapa sosokmu sangat berharga untukku. Dan rasa kehilangan itu ternyata pedih sekali. Sampai-sampai bisa membuat berhenti menangis. Tak lagi bisa menangis.
Sedikit aku tahu bahwa kau mendapat pengharapan dari orang yang menyayangimu. Dia mendukungmu. Aku ikut bersuka, sebab saat ini, dialah orang terbaik untukmu.

Pedih memang rasanya kehilangan itu. Kuharap aku tak membuatmu kacau hanya karena pesan yang tak bisa kuucapkan secara langsung ini.

Begitu kau baca, sadarlah bahwa saat ini, aku sudah kehilanganmu dan kau juga sudah kehilangan aku. Mungkin Tuhan punya rencana lain dalam hidup kita masing-masing. Aku tak berani mempertanyakannya.

Aku takkan berusaha menghentikanmu dan seperti itu juga yang harus kau lakukan. Tegaslah, kadang waktu kita tak banyak lagi.

Tapi, ingat. Jika kau butuh apapun itu, jangan segan dan menjadi tak enak hati meminta padaku. Aku selalu ada untukmu.

berharap tuk kembali

Cewek seperti Fania memang tak pantas untuk sakit hati, tapi apa mau dikata semuanya telah terjadi dan takkan ada lagi seorang cowok yang berada didekatnya untuk menjalani hidup bersama-sama. Sungguh kasihan nasibnya, bahkan sahabat-sahabatnya pun merasakan kesedihan yang Nia rasakan. Nia yang biasanya ceria malah jadi pemurung. Seakan-akan kehidupannya sudah ditarik dari muka bumi ini. “Nia, sudahlah biarkanlah semua yang telah terjadi. Buang saja semua itu bersamaan dengan sakit hatimu. Aku rasa semuanya pasti akan berubah. Kamu masih punya kami sahabat-sahabatmu yang selalu setia berada disisimu saat kau butuhkan yang selalu bersama menjalani suka dan duka hidup ini. Reiner hanyalah seorang cowok yang tak bisa bertanggungjawab, segitunya ia meninggalkan kamu dan pergi bersama dengan wanita lain. Apa maksudnya itu.?” Shelly salah satu sahabat Nia terlihat agak marah. “iya aku juga ga senang dengan sikapnya seperti itu, ada apa sich dia?kenapa dia pergi meninggalkan Nia sendiri. Aku ga nyangka aja cowok yang sudah ku kenal selama 3 tahun pacaran dengan sahabatku, aslinya seperti itu. Dasar cowok semuanya sama ga ada yang beda.” Chika lebih ganas dari Shelly “Sudahlah, aku ga mau menungkit hal ini lagi, biarlah semuanya berlalu, yang lalu memang sudah sepantasnya berlalu, sekalipun terasa berat membuang semua kenangan yang pernah terjadi diantara kami terlalu banyak kenangan manis yang kulalui dengannya. Terlalu banyak cerita diantara kami. Dan aku selalu berharap dia bisa bahagia dengan seseorang yang menggantikan posisi aku dihatinya..” “Nia kamu jadi orang terlalu baik banget, orang yang sudah menyakitimu dimaafkan seperti itu, terus kapan kebahagiaan akan ada untukmu?kapan dia datang bersemayam dalam dirimu. Masih banyak orang diluar sana yang mengharapkan cinta dari orang sepertimu karena mereka begitu mencintaimu segenap hati mereka, dan ingin selalu membahagiakan kamu..”Shelly mengelus kepala Nia dengan lembut, tangan-tangan para sahabatnya memegang pundak Nia. “Jangan takut Nia kami selalu bersamamu sampai kapanpun..”Seketika itu juga airmata membasahi wajah cantik Nia. Semua kesedihan yang ia rasakan sudah ditumpahkannya lewat airmata. Nia tak tahu harus seperti apa lagi dalam ia menjalani hidupnya. Nama Reiner seolah-olah takkan pernah hilang dari hatinya, orang yang telah membuatnya bahagia adalah orang yang sudah membuatnya sakit begitu dalam. Sekilas tentang masa lalunya tak sedikit cowok yang patah hati ketika Nia sudah pacaran dengan Reiner. Senior di Kampusnya pun terlihat demikian, siapa lagi kalau bukan Rico seorang mahasiswa teladan. Tapi hanya Reiner seorang yang telah membuat Nia jatuh dalam pelukannya. Kabar tentang Nia pun mulai tersebar di kampus. “Nia, bisa ngobrol sebentar??Sahut Rico.” Nia yang tengah duduk membaca di perpustakaan kala itu langsung menatap Reiner dengan tatapan penuh Tanya. “Iya, mau ngomong apa sama aku?”kata Nia sambil melepas buku bacaan dari tangannya. “Mungkin ini terlalu pribadi, dan kuharap kamu tidak memarahiku” Rico menatap dalam Nia. “Silakan aku tidak akan memarahimu.,”Sahut Nia sambil memandang kembali kearah Rico. “Aku sudah dengar tentang kamu dan Reiner,, aku tahu aku memang tak pernah ada tempat dihatimu tapi aku selalu mencoba untuk bisa memahami keadaanmu dan berharap bisa mengenalmu lebih jauh. Mungkin aku sudah lancang sama kamu, tapi inilah yang kurasakan selama ini. Aku tahu tak sepantasnya aku ngomong ini sama kamu. Tapi sudah dari dulu aku memendam perasaan ini.” “Rico aku sangat berterimakasih padamu karena kamu sudah begitu memahamiku dan berharap bisa membahagiakanku,tapi untuk saat ini aku belum bisa menerima seseorang, aku masih takut akan disakiti untuk kedua kalinya. Aku belum bisa menerima seseorang.” “Ya aku mengerti keputusanmu itu dan karena ku tahu apa yang kaurasakan sekarang. Aku tidak akan memaksamu karena semuanya ada ditanganmu. Aku memang sangat berharap padamu bisa menjalin hubungan denganmu, tapi keputusannya ada ditanganmu. Aku minta maaf karena sudah menganggumu.” “Tak masalah Rico, kamu tidak menggangguku, lagian sudah saatnya aku beranjak dari tempat ini. Kita bisa barengan sampai temapt parker.”Sahut Nia sambil menggantungkan tasnya ditangan kanannya, dan berjalan bersama dengan Rico menuju ke tempat parkit ditanganmu. Aku minta maaf karena sudah menganggumu.” “Tak masalah Rico, kamu tidak menggangguku, lagian sudah saatnya aku beranjak dari tempat ini. Kita bisa barengan sampai temapt parker.”Sahut Nia sambil menggantungkan tasnya ditangan kanannya, dan berjalan bersama dengan Rico menuju ke tempat parkit ditanganmu. Aku minta maaf karena sudah menganggumu.” “Tak masalah Rico, kamu tidak menggangguku, lagian sudah saatnya aku beranjak dari tempat ini. Kita bisa barengan sampai tempat parkir.”Sahut Nia sambil menggantungkan tasnya ditangan kanannya, dan berjalan bersama dengan Rico menuju ke tempat parkir.********************************************** Sekalipun Nia sekarang seorang diri tapi dia tetap semangat dalam menjalani hidup. Berangkat dari rumahnya menuju kampus kebanggaannya ia harus diperhadapkan dengan kenyataan yang ada, didepan matanya seorang Reiner sedang bergandengan dengan pacar barunya seorang cewek yang tak kalah cantik dengan Nia berpenampilan bak seorang model, membuat hati Nia begitu sakit, cemburu membara didalam hati walaupun dia sudah tidak memiki hubungan dengan mantan pacarnya. Sungguh menyakitkan berpapasan dengan mantan pacar yang menggandeng pasangan baru. Nia merasa tak pernah melakukan kesalahan yang begitu besar sampai dia harus menerima sesuatu yang paling berat dalam hidupnya yaitu putus dari sang pacar. Dia juga tak menyangka secepat itu Reiner melupakannya dan mencari penggantinya, secepat itu pula kenangan mereka berdua harus memudar tak tahu untuk sementara atau selama-lamanya. Reiner menatap Nia yang kini berpapasan dengannya. Nia tak kuasa menahan airmatanya “Nia, “sahut Reiner berhenti sejenak menatap Nia yang kusut terlihat penuh beban..Nia tak bicara apa-apa, tapi cewek yang berada disamping Reiner berkata dengan kasarnya. “Sayang siapa sich cewek ini, kamu kenal sama cewek jelek ini, cara berpakaiannya kuno banget. Ga ada yang lebih baik lagi mau dijadiin teman, teman-teman di agency ku cantik-cantik dan terkenal, kamu bisa kenalan sama mereka dan jadi teman mereka. Gimana bisa khan??dari pada cewek kayak dia.”“Kupikir dia temanku yang lama tapi ternyata aku salah..”kaya Reiner sengaja dibuat-buat..Mendengar kata-kata cewek tersebut, dan mantan pacarnya, airmata yang ditahan Nia akhirnya jatuh juga tak tertahankan. “Aku benci kamu Reiner..”Sahut Nia sambil lari meninggalkan mereka berdua. Reiner seakan-akan ingin memanggil kembali Nia tapi tak dilakukannya karena seseorang mencegatnya, tak lain pacarnya yang sekarang. Sungguh sangat disayangkan, Nia cewek cantik yang baik hati diperlakukan seperti ini oleh seseorang yang sudah lama dikenalinya dan pernah menjadi bagian hidupnya. Sungguh penderitaannya memang besar. Sahabat-sahabat Nia pun harus mengetahui apa yang terjadi pada sahabat terkasih mereka Fania. Perasaan marah melanda hati mereka, mereka tak kuasa melihat sahabat mereka diperlakukan seperti itu oleh mantan kekasih hatinya. “Nia kenapa kamu hanya tinggal diam saat diperlakukan seperti itu? Harga dirimu diinjak-injak, bisa ga dia ngomong sama pacar barunya untuk diam, atau perlu diberi lakban mulutnya?cewek dari dunia mana sich dia.”Sahut Chika sambil menatap kearah Nia. “Aku tak tahu, selama aku berhubungan dengan Reiner tak pernah ada orang yang menjadi penghalang kami, aku baru melihatnya dan aku baru merasakan sakitnya hatiku. “ “Kami tahu apa yang kamu alami Nia, kami tahu tak secepat itu melupakan orang yang pernah mengisi hatimu. Tapi kamu harus tegar dan harus bisa melepaskan dia dari kehidupanmu.” “Reiner telah melakukan kesalahan yang besar dalam hidupnya. Dia pasti akan menerimanya kelak.” Seseorang menghampiri mereka, yang tak lain seorang Rico “Nia aku…” Belum sempat berkata apa-apa..Nia langsung memeluk Rico entah karena terlalu sakit hati sama mantan pacarnya atau apa, Nia memeluk Rico, dan dibalas dengan pelukan semua sahabatnya terkejut melihat tindakan Nia barusan. “Dari tempat mereka bersama terlihat seseorang berlari menghampiri mereka. Wajah yang taka sing lagi bagi mereka. Siapa lagi kalau bukan Reiner mantan pacarnya Nia. “Kenapa lagi kamu kemari Reiner..ga henti-hentinya nyakitin Nia..”Sahut Chika. Seketika itu juga Nia sadar dalam pelukannya dengan Rico dan melepaskan diri, ditatapnya Reiner yang kini berada didepannya. “Ngapain kamu kesini Rei..Ngapain lagi kamu mencariku setelah sekian lama kamu menyakitiku..”Suara Nia terdengar begitu keras. “Aku mencari Rico bukan mencarimu.”Sahut Rei membela diri dari pertanyaan Nia “Iya Rei, ada perlu apa kamu mencariku?”Kata Rico dan kemudian disambung Nia “Oh ya, aku harus pergi..”Nia melangkahkan kaki meninggalkan mereka..tapi langsung dikejar Reiner. “Aku mencarimu Nia..”Kata Reiner sambil berlari mendekati dan menggenggam erat tangan Nia..Nia menatapnya penuh tanya. “Aku tak ingin melepasmu lagi, aku ingin bersamamu lagi…”sahut Reiner datar “Pantaskah kamu berkata begini padaku yang sudah kausakiti?pantaskah pernyataan itu diutarakan padaku lagi?pantaskah kita bersama lagi?pantaskah orang sepertimu masuk kedalam hatiku yang sudah hancur karena namamu? Dan pantaskah aku menerimamu?” “Nia beri aku kesempatan sekali lagi dalam hidupku, aku tahu aku memang salah, ini bukan mauku Nia, ini hanyalah keinginan Ibuku, aku harus menikahi Sheril untuk kemajuan perusahaan kami, ..”Reiner terdiam sebentar “aku yakin kalau kamu pasti bisa mengerti aku..dalam hatiku hanya ada namamu, aku tersakiti dengan keadaanku yang seperti ini, berpura-pura melupakan orang yang sangat kucintai yang selalu hadir dalam pikiranku, berpura-pura dengan perasaanku, aku tahu aku salah telah meninggalkanmu tanpa sebab..Aku ingin kita kembali seperti dulu menjalani hari-hari kita sebelumnya. Aku saying kamu Nia…” “Tak ada guna lagi mengharapmu kembali setelah apa yang kauperbuat padaku, aku tak bisa bertahan denganmu yang berubah seperti ini. Sekalipun cintaku begitu dalam padamu, aku mecoba untuk mengubur semuanya.Menggali begitu dalam lobang yang akan mengubur semua kenangan yang pernah terjadi diantara kita, jalinan kasih antara kita sudah lama berakhir dan tak’kan pernah kembali lagi seperti dulu, Maafkan aku karena hanya ini yang bisa kukatakan padamu, dalam hatiku tak ada lagi namamu, kini dan selamanya…” Nia dengan berat hati berjalan menjauhi Reiner, melangkah tapi pasti dengan perlahan-lahan melepaskan genggaman tangannya, mencoba tetap tegar tapi airmata terlalu deras berdesak-desakan untuk keluar membasahi wajahnya. (Tiada guna lagi mengharapmu untuk kumiliki, tak’kan ada lagi kesempatanku untuk kembali, gemuruh cintaku segenggam maafku takkan mungkin bisa menggantikan salahku, bagaimana lagi bila itu yang harus terjadi, dengan besar hati kuterima semua ini, kau buat diriku terbunuh cintamu apalah dayaku ini memang salahku…..OOOOhhhh,,,,akankah terulang kembali masa-masa kita yang dulu ada…ooohhhh kuakui memang kusalah tak berada didekatmu disaat kau rindu)..The End

symphoni yank indah

Alun sebuah symphony
Kata hati disadari
Merasuk sukma kalbuku
Dalam hati ada satu

Laut...

Aromanya selalu dapat membuat semua orang terhanyut...

Tak terkecuali bagi gadis ini...

Nesia, begitulah ia dipanggil oleh orang yang begitu ia cintai, tapi juga sekaligus musuh besarnya. Baiklah, itu memang telah berlalu sekian lama -65 tahun kalau perlu ditegaskan- dan tentu sekarang tak akan ada lagi yang melarangnya untuk kembali ke masa-masa itu. Masa dimana ia terbuai oleh zamrud indah yang begitu bersinar itu...

Ya, seperti yang bisa ditebak. Siapa lagi pemilik mata yang begitu dipuja oleh gadis cantik ini selain Netherlands? Tebakan mudah bukan? Tapi tentu bukan pekerjaan mudah untuk menepis nama itu dari relung hati Nesia.

Apa kabarmu, Nethere? Berapa tahun kita tidak berjumpa?

Itulah kata hati Nesia. Begitu sederhana, tetapi entah mengapa terasa begitu membebaninya.

"Ah, aku sudah tak peduli pada kompeni itu!" dustanya begitu mudah. Ia bangkit dan membersihkan pasir-pasir halus di kain batiknya, lalu terdiam seakan menghadang ombak. Tepat saat itu angin berhembus lembut, seakan menawarkan diri untuk membawa pesan rindu itu menyeberangi lautan luas. Membawanya sebagai sebuah symphony lembut yang mengalun melewati samudera.

Nethere, aku harap kau baik-baik saja disana.

Ia kembali menyusuri pesisir tanah airnya yang begitu indah, dengan hati yang lebih tenang.

Manis lembut bisikanmu
Merdu lirih suaramu
Bagai pelita hidupku

Di belahan bumi lainnya, seorang pemuda bermata cemerlang memandang laut lepas dari salah satu dermaga di kota Den Haag. Dingin, karena iklim kota saksi bisu peristiwa Ronde Tofel Conferentie [1] itu telah mencapai akhir musim gugur. Tapi angin dingin bahkan tak bisa mengalahkan dinginnya sepasang sinar permata yang begitu cemerlang milik sang pemuda kompeni.

Sudah 65 tahun lamanya hatinya begitu gelap, tanpa cahaya. Semenjak ia terpaksa memadamkan satu-satunya pelita dalam hatinya, membiarkan ia pergi meninggalkannya dan meraih takdirnya sendiri. Membiarkan sepenuhnya wajah itu, suara itu, bisikan itu, sentuhan itu, dan semua bagian darinya pergi. Berkorban demi kebahagiaannya.

Meskipun ia tahu, itu berarti ia akan terkatung sendiri...

Terkatung tanpa ada hati tempatnya berlabuh, meskipun hanya untuk sekadar melepas lelah...

Je weet hoe de vernietiging van mij als je met al je ego's, Nesia? [2]

Ia membatin sedih, dan nanar menjalarinya hanya karena ia sedikit membuka masa lalunya. Dari mata zamrudnya, dapat terlihat luka besar yang menganga di hatinya.

"Haah, untuk apa aku memikirkan si Nesia bodoh itu? Seperti tak ada hal lain untuk kupikirkan saja!" murkanya pada dirinya sendiri. Ia kesal tak mampu mengenyahkan sosok gadis manis nan mungil itu dari pandangannya.

Ia berbalik, membelakangi lautan luas. Dan saat itu juga ia merasakan angin yang berbeda. Angin lembut, tak sekencang beberapa yang menerjangnya sebelum ini. Ia menutup mata, berusaha mendengarkan dan mengartikan bait symphony sang angin.

Nesia, Ik hoop dat je er prima.[3]

Ia meninggalkan dermaga dengan selengkung senyum tipis di bibirnya.

Berkilauan bintang malam
Semilir angin pun sejuk
Seakan hidup mendatang
Dapat ku tempuh denganmu

"Malam ini indah sekali, Nethere," seorang gadis merebahkan tubuhnya di rerumputan, memandangi samudera langit dengan bintang dan bulan menggantung padanya. Angin malam berhembus tak terlalu kencang, suasana yang enak untuk mengamati angkasa malam yang cerah.

"Ya, Nesia. Aku bisa melihatnya dengan jelas," pemuda berwajah asing yang juga merebahkan tubuh di samping gadis itu mengiyakan.

"Itu rasi bintang pari!" Nesia menunjuk sekelompok bintang yang berbentuk seperti layang-layang di salah satu sudut angkasa. Nethere tersenyum lembut, mengangguk kecil tanda setuju.

"Lalu yang itu rasi biduk!" gadis bertubuh mungil itu pun menunjuk kelompok lainnya. Nethere mengalihkan pandangannya menuju wajah Nesia, dan menemukan dirinya tersipu akan wajah cantik itu. Ia bangkit tanpa sepengetahuan Nesia, meraih dagunya, lalu mengecup lembut kedua kelopak mata Nesia.

"Namun dua bintang terindah akan ada selamanya di matamu, Nesia," tukas Netherlands sembari menyeringai, masih belum mau bangkit dari posisinya. Sementara itu, wajah manis gadis dibawahnya sudah memerah.

Belum sempat Nesia mengatur emosinya, angin malam berhembus kencang dan Nethere saat itu juga mendekap tubuhnya erat-erat. "Bisa gawat kalau kau terkena flu dan merepotkanku, ya 'kan?" Nethere berbisik di telinga Nesia pelan. Sebenarnya itu hanya akal-akalannya saja, supaya ia punya alasan logis untuk memeluk koloninya itu. Namun tak dinyana, tangan Nesia mulai bergerak untuk balas memeluk tubuh tegap yang kini menindihnya itu.

"Alasan. Sebenarnya kau juga suka menggangguku dalam keadaan lemah 'kan?" Nesia menyangkal pernyataan Nethere yang masih tak mau melepas dekapannya. Kelopak matanya tertutup, membiarkan hatinya menikmati symphony manis ini.

Als dit kan worden voortgezet. Ik wou dat ik kon je altijd hebben als deze. [4]

Mungkin kira-kira itulah permohonan yang Nethere ucapkan pada bintang pada malam itu.

Tapi, ternyata semua tak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan...

Tak lama kemudian, perang pecah. Jepang datang lalu memaksanya menjauh dari Nesia-nya. Sedihnya, meskipun Jepang telah angkat kaki dari bumi Nusantara, bukan berarti hubungannya dengan gadis mungil itu dapat kembali seperti sedia kala.

Berpadunya dua insan
Symphony dan keindahan
Melahirkan kedamaian

Melahirkan kedamaian...

Nesia duduk tenang di beranda rumahnya, sembari sesekali meneguk tehnya. Ia memandangi halaman rumahnya yang luas. Dulu tanah itu dibiarkan kosong, namun Sumatera berinisiatif untuk menanaminya dengan bunga. Dan voila, jadilah taman yang penuh warna.

Disaat Netherlands masih disini, taman itu bukan hanya penuh warna, tapi juga penuh dengan gelak tawa Nesia dan adik-adiknya yang diakibatkan oleh keisengan Netherlands. Dan disaat Netherlands akan pergi, mengangkat kaki dari tanah air ini, Nesia melepasnya di taman ini. Ya, meskipun memang dengan arogan (dan sarkastik, khas Indonesia).

Tapi ternyata, semua hanya menjadi lebih sulit. Tanpa Netherlands, Nesia kehilangan irama hidupnya. Semangatnya sempat memudar, sebelum akhirnya ia bangkit demi memperjuangkan kembali hak dan takdirnya. Ia mendapatkan ritmenya, tapi bukan iramanya. Dan ia berjuang dengan ritme kaku itu, yang dulu selalu terasa begitu damai dengan keberadaan irama Netherlands-nya.

"Kak Nesia!" suara seorang pemuda mengagetkan Nesia dari lamunannya. Pemuda yang memanggil Nesia keluar dari dalam rumah, menghampirinya yang sedang duduk di kursi teras.

"Ada apa, Borneo?" Nesia menoleh.

"Tadi ada telepon. Katanya Kak Nesia ditunggu Pak Presiden di Istana Negara, sekarang," terang Borneo. Nesia bangkit dari kursinya, lalu bergegas bersiap.

Namun betapa terkejutnya ia saat tiba di Istana Negara dan mendengar apa yang dikatakan Presidennya. Tidak, bukan soal teroris impor jebolan Al-Qaeda, bukan soal kasus Century, bukan soal Bu Sri Mulyani yang mendadak jadi pejabat World Bank, dan juga bukan tentang curcol-nya Pak Presiden soal Munas Demokrat yang (katanya) sukses...

Tapi...

"Nesia, bisakah kamu temani perwakilan dari Belanda yang akan menonton pagelaran seni asimilasi budaya yang kita bicarakan waktu itu?" tanyanya dengan senyum lebar di bibir.

"N-Nethere? Pak, apa ini tidak salah?" tanyanya, masih merasa bahwa ia baru saja mendengar hal termustahil di dunia.

"Ya, saya tidak bisa menemani mereka karena ada rapat di Departemen Sosial. Jadi, saya bisa mengandalkanmu 'kan, Nesia?" tegasnya lagi dengan aura yang makin menggelap, meski masih tetap tersenyum. Seketika mengingatkannya dengan Russia yang berada nun jauh di sana.

Dan Nesia kini terdiam seribu bahasa...

Syair dan melodi
Kau bagai aroma penghapus pilu
Gelora di hati
Bak mentari kau sejukkan hatiku

Nethere termenung, terlalu banyak kenangan tentang Nesia yang dengan seenak dengkul berkelebat di otaknya. Andai ia bisa, ia ingin mengunci ingatan itu pada suatu sudut otaknya dan membuang kuncinya entah kemana. Karena Nethere merasa bahwa orang yang ia kasihi itu kini tak lagi memikirkannya, seperti ia yang selalu memikirkan sosok itu.

Dulu, ia selalu memiliki Nesia untuk membagi keresahannya. Dan seketika itu pula resah dan sedih itu menguap. Baginya hanya dengan memandang Nesia saja sudah lebih dari cukup untuk menghilangkan pilu di hatinya dan beban di pundaknya. Cukup hanya dengan melihat keceriaan Nesia (dan juga melakukan sedikit keisengan padanya, tentu saja), ia seakan mendapat semangat untuk menghalau semua masalahnya.

Tapi kini, ia bagai melodi kosong tanpa syair indah yang mengisi setiap biramanya. Ia hanya mampu tersenyum pahit saat Nesia mengucapkan salam perpisahan padanya. Hidupnya kini benar-benar tanpa mentari. Awan mendung selalu menyelimuti langitnya yang dulu biru, sama persis dengan cuaca rata-rata tahunan negerinya. Tak ada lagi yang bisa meluluhkan lapisan tebal es di hatinya, kecuali bila gadis itu kembali padanya, tentu saja. Dan itu mustahil, Nesia kini sepenuhnya milik segenap rakyatnya...

Baiklah, memang tak baik mengemudi dengan pikiran yang disconnected, tapi inilah yang dilakukan Nethere untuk kembali ke Amsterdam. Pemuda berambut silver itu terus mengendarai mobilnya melalui jalanan lengang Belanda. Bosnya tiba-tiba saja memanggilnya untuk datang ke Amsterdam. Padahal di rumahnya di Rotterdam, Belgie telah menunggu. Dan bak kerbau dicocok hidungnya, Nethere hanya manggut-manggut menuruti perintah bosnya.

Setelah beberapa waktu berlalu, ia telah tiba di ruang kerja bosnya. Dan betapa terkejutnya Nethere saat mendengar apa perintah bosnya...

"Wakilkan saya untuk berkunjung ke Indonesia, Nethere," dengan wajah tanpa dosa (yang terlihat mencurigakan bagi Nethere), bos Netherlands memberikan instruksi sesingkat-singkatnya pada protagonis kita satu ini.

"M-maksud anda...? Indonesia... yang itu?" tanya Nethere yang masih juga lemot.

"Memang ada berapa negara yang memiliki nama Indonesia? Dan memang ada berapa gadis bernama Nesia yang berhasil menarik perhatianmu, Netherlands?" tanya bosnya usil. Nethere membalasnya dengan geraman kesal sekaligus grogi.

"T-tapi, anda sendiri tahu kalau hubungan kami tidak begitu..."

"...akur? Saya tahu itu, dan sudah waktunya untuk mengakhirinya, Netherlands. Sudah 65 tahun berlalu, apa kau tak merindukannya?" sela bos Netherlands, membuat pemuda itu terdiam, memikirkan perkataaan atasannya tadi.

Burung-burung pun bernyanyi
Bunga pun tersenyum
Melihat kau hibur hatiku

Netherlands mendengus kesal. Seharusnya ia tidak sendiri pergi ke Indonesia, tapi apa kenyataannya?

Ia duduk di kelas bisnis, SENDIRIAN.

Ingin rasanya ia memaki-maki bosnya, tapi tentu tak mungkin ia lakukan. Teganya ia (dan semua staff-nya) membuatnya berdebar-debar seorang diri untuk menghadapi mantan koloninya itu. Hu-uh, semua ini akan segera ia selesaikan sepulangnya dari Indonesia nanti.

Suara pemberitahuan landing terdengar dari speaker, dan masih dengan bersungut-sungut Netherlands memasang sabuk pengamannya. Tak lama, landing sukses dilakukan. Nethere serasa ingin terjun bebas dari pesawat, menginjak tanah yang telah sekian lama ia tinggalkan. Matahari yang baru terbit saja terasa begitu hangat, tak seperti di negerinya.

Indonesia, ya, tanah indah sejuta pesona itu kembali ia injak. Bukan untuk kembali bersitegang, tapi untuk meraih sesuatu...

Meraih cintanya, takdirnya, dan gadis yang begitu dicintainya...

Nesia membuka jendela kayu kamarnya, menyambut pagi sejuk tanah airnya. Rambut panjangnya terkepang agak berantakan, menandakan ia baru saja terbangun. Ia meregangkan tangannya dan menguap singkat. Sebentar ia memandangi taman, dengan bunga mekar dan burung bernyanyi sebagai pertunjukan utamanya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, ia hendak membangunkan adik-adiknya. Tapi...

Untuk Kak Nesia

Maaf aku pergi tiba-tiba, tapi aku harus segera berangkat. Kakek Majapahit sakit lagi. Aku sengaja membawa semuanya karena tahu Kakak akan sibuk akhir-akhir ini, jadi aku tak ingin membuat kakak repot dengan mengurangnya separuh kekuatan babysitter di rumah, hehehe... Aku berangkat pagi sekali dan tak tega membangunkan Kakak. Jadi, maafkan aku. Akan aku kirimi kabar setibanya di rumah Kakek.

Dariku,

Sumatera

Itulah tulisan yang tertera di secarik kertas pada meja keluarga. Indonesia menghela napas, artinya ia sendirian di rumahnya. Ia mengedikkan bahu, lalu berjalan ke arah dapur, memasak sesuatu. Tak lama kemudian, bel pintunya berbunyi. Masih dengan celemek, ia tergopoh-gopoh berjalan menuju pintu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat siapa gerangan yang bertamu padanya sepagi ini.

"Maaf mengganggumu pagi-pagi begini, Nesia!" wajah asing, mata sewarna zamrud, rambut spike silver, kulit pucat, dan tubuh tegap. Oh ya, jangan lupakan seringai khas yang kini terpasang di wajahnya.

"N-Nethere?" pekik tertahan keluar dari celah bibir Nesia, masih tak percaya dengan penglihatannya.

Haah, benar-benar pagi yang penuh kejutan bagi Indonesia...

Hatiku mekar kembali
Terhibur symphony
Pasti hidupku 'kan bahagia

"Kenapa hanya kamu sendiri yang datang?" tanya Nesia dari dapur, masih terus berkutat pada bahan makanannya. Yeah, ditambah lagi ia harus membuatkan satu porsi tambahan untuk Nethere –yang mengaku belum makan apapun semenjak berangkat dari Amsterdam (bayangkan betapa lamanya itu).

"Ceritanya sangat panjang, Nesia. Dan konyol, kalau kamu ingin tahu," Nethere menjawab sembari merebahkan tubuhnya yang pegal pada sofa empuk. Dari sana ia masih dapat melihat punggung Nesia yang masih tekun mengolah sarapan mereka.

Ide 'cemerlang' melintas di otak Nethere. Ia bangkit dan mengendap-endap menghampiri Nesia. Lalu saat jarak mereka cukup dekat, ia dengan segera memeluk Nesia dari belakang dan menempatkan kepalanya di pundak Nesia.

"Kyaaa!" Nesia berteriak kaget saat merasakan ada tangan kuat yang menahan pergerakan tubuhnya. Berbeda dengan kepanikan di wajah Nesia, Nethere dengan rileks menghirup dalam-dalam aroma Nesia yang lama tak ia rasakan. Dan posisi ini benar-benar membuat mereka tampak begitu serasi *ditimpuk Nesia* (tapi akan sangat tidak menyenangkan bila tiba-tiba ada hansip datang dan berseru 'pasangan mesum!' pada mereka, tipikal Indonesia sekali).

"Ik mis je,"[5] katanya singkat (dan gombal, dalam skala author). Nesia membelalakkan mata, mengerti maksudnya. Wajahnya memerah seketika itu juga. Dan memberi efek panik pada jiwa ke-timur-an Nesia.

"N-Nethere! Lepaskan aku!" Nesia berontak di dalam pelukan Nethere. Merasa tak dipedulikan, ia mengambil teflon terdekat dan...

... memukulkan punggung teflon malang itu pada wajah tampan (?) Nethere. All hail Hungary!

Baiklah, kita kembali pada acara selanjutnya. Nesia menyelesaikan persiapan sarapannya lalu mereka berdua memulai sarapan (dalam diam, karena Nesia masih marah pada Nethere). Setelah Nethere meminta maaf dengan alasan lupa akan adat timur Nesia (sembari tetap merayunya), gadis bertubuh mungil itu bersedia memaafkan mantan motherland-nya itu. Dan saat itu juga, Netherlands berkesimpulan bahwa ada gunanya juga ia (dipaksa) mempelajari trik-trik ala France.

"Auw! Sakit, Nesia!" Nethere meringis saat Nesia mengompres 'mahakarya'-nya di dahi Nethere.

"Sa-sakit, ya? Maafkan aku!" Nesia sedikit mengangkat tangannya dari dahi Nethere, lalu mulai mengompres lagi.

"Tahan ya, Nethere," pinta Nesia. Nesia kembali menyentuhkan kain basah itu ke dahi Nethere. Pemuda itu meringis lagi.

Setelah selesai, ia mengambil kapas dan plester untuk menutup 'mahakarya agung'-nya itu. Tapi karena area luka belum kering benar, dua benda itu tak bisa menempel. Nesia yang malas bangkit untuk mengambil kain kering, memilih untuk meniupi kening Nethere. Tampaknya negeri kesayangan kita satu ini tak menyadari bahwa wajah Nethere memerah sewarna tomat Antonio-san.

"Kak Nesia! Aku datang berkunjung!" seseorang berseru sembari masuk. Gadis itu, Malasyia, membatu saat melihat posisi kakak sepupunya dan Nethere (baca: Nesia berdiri dengan lutut sembari meniupi luka Nethere yang basah karena air kompresan, namun sang negeri melayu itu melihatnya dalam perspektif yang "berbeda"). Nesia dan Nethere sontak menoleh. Singapore yang bingung akan tingkah kekasihnya yang biasanya heboh itu menghampirinya.

"Mala, ada ap..." kata-kata Singapore turut terputus saat melihat kakaknya dan Nethere berposisi seperti itu (yang tentu juga dipandang dengan perspektif a la Malaysia). "...ah."

"Maaf, sepertinya kami mengganggu kalian. Silakan lanjutkan 'kegiatan'-nya," kata mereka kompak sembari ngeluyur pergi. Saat itu juga, akal sehat Nesia kembali mendarat ke bumi.

"APA MAKSUD KALIAN, HAH?" Nesia yang meradang berlari menyerang mereka, meninggalkan Nethere yang masih disconnect, untuk selanjutnya tersenyum geli melihat tingkah mantan koloninya itu.

TBC, aru~! *Yao mode: on*

Bersambung~! Padahal udah panjang, tapi masih bersambung juga... Penyakit author (baca: kalo udah sekali nulis susah berhenti) kambuh lagi, hehehe... Gomennasaaaai~! Dan arigatou buat yang udah baca cerita ini! *bows*

Oh ya, kalau ada kesalahan tata bahasa (mau bahasa Indonesianya, apalagi bahasa Belanda), silakan PM aku secepat mungkin! OK! *merasa bersalah mode: on* Kalian tahu kan, aku bukan orang Belanda, belum pernah tinggal di sana, dan tidak sempat hidup di jaman kolonialisme Belanda *bletak!*. Pokoknya kritik dan saran amat-sangat dinantikan!

Lalu chapter 2 akan menggunakan lagu baru, soalnya lirik lagu yang pertama habis sampai situ. Kalo ada yang mau ngasih saran lagu yang pas sama tema fic ini (tapi diusahakan bahasa Indonesia, supaya sama dengan chapter 1), pasti aku pertimbangkan. Karena author sedang kebingungan setengah hidup memikirkan lagu selanjutnya!

Pokoknya tanpa banyak ngomong lagi, REVIEW MINNA~!

Nb, aru~!

[1] Konferensi Meja Bundar, 27 Desember 1945. Masih inget kan, aru~?

[2] Kau tahu betapa hancurnya aku saat kau pergi dengan segala egomu itu, Nesia?

[3] Nesia, aku harap kau baik-baik saja di sana.

[4] Andai ini bisa terus berlangsung. Andai aku selamanya dapat memilikimu seperti ini.

[5] Aku merindukanmu

Kamis, 15 Juli 2010

Saat perpisahan

Saat perpisahan


ketika ku berdiri ,,

di atas sebuah jembatan

yang sedang menanti

sebuah jawaban darimu

yang belum pasti ku ketahui


saat itu ,,

diriku bagaikan ,,

nelayan di gigi pantai yang bisa hilang

bila setiap kali

di hempas oleh ombak


hingga ,,

kata itu pun terucap ,,

terpaksa kurelakan sebuah tangisan

yang mengiringi

perpisahan ku dengan mu


walau kau tak lagi di sini

mengertilah kau kekasihku

engkau tetap

sahabat yang istimewa bagiku

yang akan selalau ada di hatiku


tak usah kau tangisi perpisahan ini

jika allah menghendaki

kita akan bertemu di lain waktu

maka,tersenyumlah demi pertemuan kita nanti

semoga kau rela menerima hakikat yang sebenarnya

Sabtu, 10 Juli 2010

mutiara cinta


Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai
itulah yang sukar diperoleh.

Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

CINTA SEJATI

Cinta sejati takkan pernah sanggup tuk diungkapkan
Meski lewat lagu… atau lewat puisi
Cinta sejati tak mudah untuk dilukiskan
Melalui sebentuk langit biru… atau segarnya udara pagi

Cinta sejati takkan pernah bisa beranjak pergi
Meski masanya sirna… dan ceritanya tak lagi putih
Cinta sejati tak mudah untuk digoyah
Walau godaan menderu… dan kenikmatan dunia mengimaji

Hingga esok tak lagi ada
Sejak terasa waktu pertama
Hingga dunia menjadi abadi

Tak berubah semua di hati

kata cinta untuk kekasih

KATA CINTA UNTUKMU

♥ Cinta adalah keajaiban karena cinta mampu merubah segala hal yang tak mungkin menjadi mungkin.
♥ Segala hal terindah kita tidak bias dilihat n' di sentuh, semua itu hanya bias di rasakan dengan hati yang tulus n' suci.
♥ Cinta akan kehilangan maknanya,jika belum tau apa arti jalinan kasih tanpa cinta, kasih n' sayang.
♥ Tatap lah aku sebelum kita berpisah dan saatQ terlalu lemah untuk menggapai cinta, tatapan itu akan selalu ada dalam hati mu.
♥ Cinta tidak dapat di ungkapkan tetapi cukup kuat untuk mengubah manusia dalam sekejap.
♥ Cinta penyembuh orang, baik yang memberikan maupun menerima cinta itu.
♥ Cinta adalah sebuah pengorbanan yang tulus, tanpa ada rasa pengorbanan cinta akan jauh.
♥ Datangnya cinta member sejuta kedamaian bagi 2 insan yang sama memiliki 1 hati.
♥ Sesuatu yang dicintai selalu indah tapi sesuatu yang indah belum layak dicintai.
♥ Cinta adalah caraQ bercerita tentang dirimu, caraQ menatap kepergian mu dan caraQ tersenyum, saat menatap indah wajahmu.
♥ Cinta, aku mencintaimu dengan bebas sehingga saat kau ingin berlabuh, disananlah senyumQ selallu memnanti kehadiranmu dengan cinta.
♥ Tak ada kejutan yang lebih ajaib dari pada mengetahui perasaan diri qTa saling mencintai.
♥ Kau adalah inspirasiQ, penyembuh luka dihatiQ yang dulu pernah hancur berkepingtetapi kau satukan hatiQ lagi dengan cintamu.
♥ Aku tak pernah menyesal mencintai mu, yang aku sesali mengapa tidak sejak dulu mencintaimu.
♥ Satu hal yang membuat kita kekuranganadalah cinta.
♥ Sepatah kata ini membuktikan bahwa cintaQ Cuma satu, hanya padamu akan ku berikan.
♥ Peganglah sebuah arti cinta, karena cinta dating dengan suci n' tulus.
♥ Gapai lah cintamu ungkapkan isi hatimu betapa kita mendambakan cinta.