nyaris terlewat
sesuatu yang tak henti merambat
bagai bantal berhias kawat
ku tinggalkan seorang sobat
tak ayal hati ku resah
bingung apa kah aku salah
tapi baik nya aku pasrah
sambil mereda semua desah
ku rajut asa yang telah kusut
sia sia kah aku sampai kalang kabut
bertingkah seperti pengecut
yang biasa hidup dengan para curut
Dikirim oleh : Inas Saharlina (http://lenterahati.web.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar