Selasa, 18 November 2014

kembali membaca tentang tulisan cinta untuk jangan terlalu mencintaiku

dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu,
dan bahkan sekedar chatting untuk menyapamu,
aku mencintaimu dengan menjauh darimu,
bukan karena aku membencimu,
namun karena aku ingin menjagamu dan menjaga diriku sendiri dari khalwat yang menjebak,
aku mencintaimu dengan menjaga diriku dan dirimu,
menjaga kesucianku dan kesucianmu,
menjaga kehormatanku dan kehormatanmu,
menjaga kebeningan hatiku dan hatimu,
ya......
Beginilah caraku mencintaimu,
mencintaimu dalam diamku,
karena diamku adalah bukti cintaku padamu..
· · Rabu pukul 20:41 · 

Cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan.
….
yang satu selalu menjadi penyebab yang lain .
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat.
Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama.

Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang…… …..
Begitu juga dalam cinta: kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti….. .

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta….
mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita… .. tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis…. …jauh lebih pedih…karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi….cinta itu sebuah jalan.

Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen….
Perasaan bisa datang danpergi begitu saja……
Cinta tak harus berakhir bahagia…..
karena cinta tidak harus berakhir…. .

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan… .dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran….. ….melainkan dari HATI.

Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan,
karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai,melainkan …..investasi.

Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai… .melainkan memanfaatkan.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu……..

Jangan mencintai seseorang seperti bunga,karena bunga mati kala musim berganti,
cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya… …..

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan2 kaca, tapi yakinkan dalam pikiranmu, bahwa Ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan2 kaca itu…..
Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali
  · · · 4 menit yang lalu · 

Kau bilang,
aku begitu baik,
aku bertanya,
apa jadinya jika kebaikan itu aku bagikan bukan hanya untukmu?
Kau terdiam.

Lalu kau bilang,
aku begitu penyayang dan perhatian
aku bertanya,
jika aku bagikan kasih dan sayangku tak sepenuhnya untukmu?
Kau bungkam.

Kau pun bilang,
aku begitu indah,
aku pun bertanya,
bagaimana jika orang lain pun melihat demikian?
Kau tertegun.

Kau katakan,
aku adalah cinta tertinggimu
aku tanyakan,
selama apakah itu akan berlaku untukku?
Kau tak menjawab.

Kau katakan pula,
aku adalah pemilik hatimu,
aku bertanya,
bagaimana jika kau bukan pemilik hatiku?
Kau hanya memandangku.


Aku katakan,
Jangan Mencintaiku!
Siapa yang kau salahkan?



Ditengah hiruk pikuk dunia,
mengingatmu
24 Desember 2011
 
 

Jika Satu ari nnT kiTa berTemu,naMun maTamu beraT memandngKu...
RingankanLah kakiMu perGi daRiku...
Jika bibirMu terpaKsa senYum paDaku...
RingankanLah muKa mu unTuk berPaLing padaKu..
Jika sukaR unTuk meLupaKn keSilaPanku..
MudahkanLah lidahmu unTuk mGhinaKu..
Tapi andaiNya saTu aRi nnT..
TeLingaMu teDenGr beRita keTiadaanKu....
IkhLaskN Lah TanGanMu mGusung JasaDku&biSiknLah paDaku yg Kau teLah mEmaafKnku...
Semoga kaLimah iTu mJadi peliTa dKubuR geLapkU...
&mJadi banTaL tika leNa panJangku..
· 26 September pukul 18:10 ·

Dulu hingga kau datang

Wednesday, 19 October 2011

sejujurnya, dulu aku tidak pernah tau apa itu cinta.
aku tidak mengerti apa arti cinta
aku tak pernah tau rasanya mencintai.
aku tak pernah tau rasanya di cintai ..

semua hanya datang dan pergi begitu saja,
tanpa meninggalkan perasaan apapun .
mereka tak pernah mengisi hari-hariku.
menghiasi Lembaran buku kehidupanku, dan
tidak pernah memiliki relung hatiku.

sampai kau datang dengan membawa semua yang tidak ku sadari.
kau mengajakku merasakan hal yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya
kau memberitahuku semua hal yang tak pernah ku ketahui.

aku tidak tau kapan kau mulai mengisi hari-hariku,
aku tak tahu sejak kapan kau muLai menghiasi lembaran kehidupanku
dan aku tak tau pasti kapan kau mulai memiliki hatiku..

Entah haL apa yang membuatku tidak menyadari semua hal itu
tapi kini ku menyadari..
kauLah orang yang ku nanti saat ini ,,

catatan seorang jakmania awayday gresik


Tim Gresik United (Persegres) yang menjamu Persija Jakarta di Stadion Petrokimia Gresik, Jawa Timur pada hari Minggu, 22 April 2012 memang merupakan salah satu partai yang telah dinantikan oleh Saya dan beberapa rekan dengan menempatkan Gresik, sebagai salah satu kota tujuan untuk nantinya dapat hadir disana, saat tim Persija melakukan pertandingan away-nya menghadapi tuan rumah Gresik United. Pada akhirnya, Saya bisa juga berkesempatan hadir ke kota yang berada sekitar 20 km di sebelah utara dari kota Surabaya ini.
Tour kali ini dimulai dengan menggunakan Kereta Api (KA) Kertajaya relasi Jakarta (Pasar Senen)-Surabaya (Pasar Turi). Tiket kereta telah dipesan beberapa hari sebelumnya, pemberangkatan sendiri dibagi menjadi 2 rombongan yang berangkat pada hari Jumat, 20/4 adalah rekan Sontonk, Ina, Lionel, Ariz, Amie dan Ari Prakoso, sementara pemberangkatan hari Sabtu, 21/4 adalah rekan Boby, Santoz, Arie, Arjunz, Junot, Sapari, Ryan, Joy, Dedi, Opan & Saya sendiri. Sementara rekan Icha menyusul pada Sabtu malam dengan menggunakan KA. Argo Bromo Anggrek dikarenakan masih ada pekerjaan hingga Sabtu sorenya.
Pemberangkatan di hari Sabtu juga berbarengan dengan pemberangkatan rombongan The Jakmania Gour Gresik dengan menggunakan kereta yang sama. Rombongan The Jakmania menempati gerbong #6 & #7, sementara Saya dan rekan-rekan menempati gerbong #8 yang berada di barisan paling belakang dari rangkaian gerbong penumpang KA. Kertajaya hari itu. Rencananya semua akan turun di Stasiun Lamongan untuk selanjutnya meneruskan perjalanan darat ke kota Gresik. Perjalanan kereta sendiri diperkirakan menempuh waktu sekitar 14 Jam dari Stasiun Pasar Senen dengan schedule keberangkatan Pkl. 15.35 WIB yang nantinya akan melewati kota-kota diantaranya Cirebon, Tegal, Pemalang, Semarang, Cepu, Bojonegoro dan Babat untuk selanjutnya turun di Lamongan. Sebagian menganggap route ini merupakan route “Jalur Gaza” saat nantinya kereta melintas disepanjang jalur Jawa Barat dan Jawa Timur.. :D
Perjalanan dari Jakarta menuju Lamongan relatif lancar, walaupun ada “sedikit gangguan” dikawasan Pegaden-Cikampek yang sempat meretakkan kaca jendela kereta, perjalanan menembus lintas Jawa Barat relatif aman terkendali, begitupun saat kereta melintas di jalur Jawa tengah dan Jawa Timur. Dari Jakarta menuju Cirebon, kereta hanya semoat berhenti sebentar di Pegaden, selebihnya kereta terus berjalan menuju Cirebon. Kereta tiba di stasiun Cirebon sekitar pukul 19.00 WIB yang langsung disambut oleh rekan-rekan Jak Cirebon yang membentangkan spanduk Jak Cirebon sambil bernyanyi menyambut kedatangan kereta yang membawa rombongan The Jakmania.. Untuk yang kesekian kalinya Saya sangat respect terhadap kawan-kawan Jak Outsiders..  Penyambutan juga dilakukan kawan-kawan Jak Semarang ketika kereta singgah di stasiun Poncol, Semarang.
Menurut catatan Saya, Kereta hanya berhenti agak lama di stasiun Sragi, karena harus menunggu lintasan yang akan digunakan 3 rangkaian kereta kelas executive.. :DStasiun ini merupakan stasiun kereta api yang terletak di daerah Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah. Stasiun ini berada di Daerah Operasi (Daop) IV Semarang. Saat menunggu kereta berangkat kembali, rekan Zani dari Jak Online menghubungi Saya via telepon genggam milik rekan Junot untuk melakukan “Live Report” suasana perjalanan tour menuju kota Gresik dari studio RRI Pro-2 FM Jakarta, di acara siaran radio Jakarta Football Community (JFC) yang rutin disiarkan setiap hari Sabtu oleh Jak Online.
Sekitar pukul 05.00 WIB kereta tiba di stasiun Lamongan, sebelumnya sempat muncul ide untuk menyalakan flare saat kereta bergerak memasuki stasiun Lamongan untuk membangkitkan semangat bagi semua rekan-rekan yang mengikuti tour ini tanpa terkecuali, untuk hal ini, rekan Boby yang mengeksekusi moment ini, Saya sendiri sebelumnya telah bergerak ke gerbong 7 untuk bersiap mengabadikan moment ini, dikarenakan pintu gerbong 8 tidak dapat dibuka karena tertahan oleh barang-barang dari penumpang lainnya. Setelah kereta tiba di stasiun Lamongan, rekan Dedi juga menyalakan flare bersama rekan Boby disaat rombongan turun di stasiun ini.. Nice Moment.. :)
Di stasiun Lamongan, rekan Sontonk yang telah tiba sehari sebelumnya telah menyambut bersama rekan Alfa dari Ultras Gresik dan telah menyiapkan sebuah kendaraan dihalaman luar stasiun untuk selanjutnya langsung menuju kota Gresik, sementara rombongan besar Jakmania yang berjumlah sekitar 250 orang akan merapat dulu ke sekretariat LA Mania di kota Lamongan untuk berkoordinasi dan rencananya baru akan bergerak konvoi ke kota Gresik sekitar pukul 10.00 WIB.  Jarak dari kota Lamongan ke kota Gresik sekitar 28 km yang dapat ditempuh dengan berkendara selama 30 menit saja.
Tiba di kota Gresik, Saya dan kawan-kawan langsung mengarah ke rumah rekan Alfa di kawasan Sukorame, disana telah ada beberapa rekan yang sehari sebelumnya telah tiba di Gresik dan bermalam dirumah rekan Alfa yang memang menjadi “homebase” untuk agenda tour Gresik kali ini. Begitu tiba di homebase, inilah yang ditunggu-tunggu.. Nasi Krawu.. :D Sebelumnya telah tersaji makanan khas Gresik lainnya diantaranya Jubung, Otak-Otak Bandeng & Pudak yang disertai juga dengan penganan khas lainnya disertai wedang kopi. Sementara Nasi Krawu sendiri merupakan “request” Saya dari jauh-jauh hari ke rekan Alfa jika nantinya Saya berkunjung ke Gresik.. Akhirnya.. :)
Setelah puas menyantap hidangan khas Gresik, beberapa rekan ada yang melanjutkan dengan beristirahat, mandi dan keluar rumah untuk berkeliling kota Gresik, Saya sendiri memilih berbincang-bincang dengan kedua orang tua rekan Alfa seputar hal-hal yang berkenaan dengan kota Gresik dan sepakbola Gresik, kebetulan Ayah dari rekan Alfa juga salah satu pendiri dari kelompok Ultras Gresik dan sudah lama menjadi pecinta tim sepakbola Gresik yang dulu masih bernama Petrokimia Gresik. Setelah puas berbincang-bincang dan beberapa rekan yang berkeliling telah kembali ke homebase, Saya bersama rekan Amie menyempatkan diri untuk mampir “menengok” stadion Petrokimia Gresik yang letaknya tidak terlalu jauh dari homebase, sekaligus menikmati suasana kota Gresik menjelang siang hari yang walaupun cuacanya sangat terik namun beruntungnya disepanjang perjalanan menuju stadion, suasananya cukup nyaman dengan aneka pepohonan yang berjejer rindang dipinggir jalan layaknya seperti hutan kota.
Gresik merupakan sebuah kota kabupaten di Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 1.191,25km². Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km dari lepas pantai Laut Jawa. Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java mengungkapkan bahwa nama Gresik berasal dari kata giri gisik, yang berarti “gunung di tepi pantai”, merujuk pada topografi kota yang berada di pinggir pantai. Sementara menurut catatan dari Tiongkok, Gresik didirikan di abad ke-14 oleh seorang Tionghoa. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Industri Perkayuan/Plywood dan Maspion. Gresik juga merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat, hal ini tampak dengan banyaknya tambak bandeng disepanjang jalur Lamongan menuju Gresik, untuk “synergy” dengan industri, rasanya hal ini memang sudah menyatu dan melekat dengan suasana dan beberapa bangunan di kota ini.
Selain itu Gresik juga dikenal sebagai kota ziarah, mengingat di kota ini terdapat Makam Maulana Malik Ibrahim (di Gapuro), Makam Sunan Giri (di desa Giri), Makam Sunan Prapen (Cucu Sunan Giri) di desa Klangonan, Makam Fatimah Binti Maimun, Makam Kanjeng Sepuh dan Petilasan sunan kalijaga di Kawasan Gunung Surowiti, kecamatan Panceng di Kabupaten Gresik. Tak heran jika di kota ini sering dijumpai bis-bis pariwisata nampak lalu lalang membawa para peziarah. Kabarnya, beberapa rekan juga sempat melakukan wisata ziarah ini.. :) Sama halnya dengan kota-kota lainnya, dibeberapa sudut kota, juga Saya jumpai gravity dari kelompok supporter setempat.. :D
Begitu tiba di area stadion, sudah tampak beberapa penjaja tiket pertandingan sore nanti yang berada di pinggir jalan menuju stadion. Area stadion Petrokimia Gresik atau yang biasa dikenal juga dengan stadion Tri Dharma Gresik merupakan sebuah komplek gedung olahraga serbaguna milik perusahaan pupuk PT. Petrokimia Gresik dengan kapasitas sekitar 30.000 orang. Stadion ini merupakan markas dari klub Persatuan Sepak Bola Gresik (PERSEGRES) atau yang biasa disebut Gresik United (GU). Suasana di kawasan stadion juga sangat rindang dengan pohon-pohon besar yang mengelilingi komplek gedung olahraga ini. Sementara di area loket, siang ini tampak sudah mulai dikunjungi warga masyarakat Gresik yang ingin menyaksikan pertandingan sore nanti.
Bangunan Stadion sendiri terletak di bagian belakang yang terpisah dari gedung serbaguna Tri Dharma, untuk tribun, stadion ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa stadion di daerah dengan pagar pembatas yang cukup rendah, hanya sekitar 2 meter saja. sementara di tribun VIP di sisi barat tertutup dengan canopy besar, sedangkan tribun disisi utara, timur dan selatan merupakan tribun terbuka dan tampak dibagian atasnya berjejer pohon-pohon besar sehingga tampak rindang pada bagian atas tribun. didalam stadion sudah tampak beberapa spanduk besar milik rekan-rekan Ultras Gresik yang nampaknya telah dipasang di pagar tribun sisi utara dan selatan sejak pagi tadi.
Setelah dirasa cukup berkunjung ke kompleks Tri Dharma, Saya kembali ke homebase untuk bersiap memberikan dukungan kepada tim Persija dalam pertandingan sore nanti, setelah tiba di homebase, bersama rekan Fahri dan kawan-kawan lainnya dari Ultras Gresik, Saya berkoordinasi untuk rencana kepulangan ke Jakarta setelah pertandingan usai nantinya, antisipasi kepadatan lalulintas dan moda transportasi yang akan digunakan juga menjadi bahan perhatian dalam koordinasi ini dan tak lupa, ini dia yang menjadi tradisi rekan-rekan belakangan ini jika melakukan tour ke daerah, membeli oleh-oleh.. :D Untuk urusan ini, rekan Inaa yang menjadi koordinatornya, dengan cekatan Inaa mendata siapa & berapa jumlah pesanan yang diminta rekan-rekan lainnya. Oleh-oleh kali ini berupa Jubung dan otak-otak ikan Bandeng.. :)sementara yang lainnya tampak mempersiapkan diri menjelang pertandingan, termasuk atribut “Giant Banner” Persija yang rencananya akan dibentangkan nanti di stadion. Sedangkan untuk tiket pertandingan, rekan Sontonk sudah sangat rapih berkoordinasi dengan rekan Alfa, sehingga tiket pertandingan sudah didapatkan dari semalam.
Menjelang pukul 14.00 WIB Saya bersama rekan-rekan lainnya mulai meninggalkan homebase untuk menuju stadion, sementara Giant Banner Persija dibawa oleh rekan Ari Prakoso bersama rekan Fahri dari Ultras Gresik dengan menggunakan sepeda motor. Tiba di stadion berbarengan juga dengan tibanya bus yang membawa pemain Persija dari Surabaya sehingga rekan-rekan lainnya langsung bergerak kearah bus untuk menyambut pemain bersama rekan-rekan Jakmania lainnya yang telah juga berada di area stadion.
Suasana didalam stadion belumlah begitu ramai ketika Saya masuk kedalamnya, sempat juga bertemu rekan Veeola dan rekan Hanif serta Bapak Ferry Paulus (Ketua Umum Persija) di lorong menuju lapangan. Setelah melewati lorong dan berkoordinasi dengan Panpel setempat untuk ijin khusus liputan foto, Saya bertemu dengan Bung Ferry yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Tim (Sektim) Persija Jakarta ketika akan keluar menuju lapangan dan Bung Ferry sempat melakukan obrolan singkat yang menarik dengan Saya waktu itu.. :) . Dari pinggir lapangan, beberapa spanduk dari kedua kelompok supporter telah berjejer rapi dipinggir pagar pembatas tribun disisi utara, barat & timur.
Beruntungnya, di partai away kali ini Saya dapat menyaksikan sesi pemanasan oleh para pemain Persija, karena biasanya Saya selalu saja tiba didalam stadion beberapa saat sebelum kickoff akibat berbagai penyebab.. :) para pemain Persija menggunakan jersey berwarna putih ketika masuk kedalam lapangan untuk sesi pemanasan yang langsung disambut dengan meriah oleh rekan-rekan Jakmania dari tribun sektor 6 di sisi selatan serta para penonton yang berada di tribun VIP di sisi barat. Sebagian rekan-rekan juga tampak memberikan semangat untuk para pemain dengan mengibarkan bendera Persija yang disambut dengan “applause” oleh beberapa pemain Persija.
Penonton perlahan-lahan memenuhi tribun stadion, tidak terlalu lama berselang tribun telah didominasi oleh warna kuning sebagai warna khas dari tim Gresik United. Pihak panpel juga tampak telah bersiap menggelar pertandingan ini. MC berkali-kali mengumumkan melalui pengeras suara di stadion bahwa pertandingan ini merupakan partai prestisius karena lawan mereka kali ini adalah tim Ibukota Persija Jakarta yang saat ini berada di papan atas klasemen ISL 2011-12 sambil sesekali memancing responds dari para supporter tuan rumah untuk memberikan applause bagi tim tuan rumah.. Good Job.. :)
Setelah segalanya dianggap telah siap oleh pihak Panpel, seperti biasanya, lagu pembuka “FIFA Fair Play Anthem” sebagai penanda dimulainya laga ISL dikumandangkan ke seantero penjuru stadion melalui pengeras suara yang telah tersedia. Para pemain keluar dengan berbaris rapi dari lorong bawah tribun VIP menuju lapangan. Sementara suasana di tribun tampak antusias menyambut tim kebanggaan masing-masing masuk kedalam lapangan. Di tribun supporter Persija tampak banner raksasa berlambang Persija naik secara perlahan hingga pada akhirnya menutupi tribun sektor 6 yang didominasi oleh warna oranye sebagai warna kebanggan tim Persija Jakarta. Setelah “Coin Toss” dilakukan, pertandinganpun dimulai.
Kalau melihat hasil akhir dari pertandingan ini, jelas mengecewakan bagi Saya dan seluruh pecinta Persija pastinya. Gresik United sukses mengungguli Persija di pertandingan ini dengan skor 2-0 melalui gol Gaston Castano (’56) melalui titik pinalti & Rachmad Rivai (’88). Saya sendiri enggan mengomentari kinerja wasit di pertandingan ini, karena memang kenyataannya ada beberapa peluang yang gagal dimanfaatkan menjadi gol oleh para pemain Persija. Lepas dari itu semua. Saya pribadi tetap menghargai kerja keras para pemain dalam pertandingan ini
Apapun hasilnya, selalu menarik mengamati suasana di tribun. Ada yang sedih, gembira, terharu, bangga, semuanya dikondisikan dengan situasi yang ada di lapangan. Di tribun selatan yang ditempati supporter Persija, pada pembukaan babak kedua tampil atraktif dengan aksi koreografi kertasnya yang disandingkan dengan Giant Banner Persija milik rekan-rekan JaKantor Community (JC) yang sangat serasi bersanding dengan aksi koreo kertas disampingnya, moment yang sayang untuk dilewati.. :)   Sementara di tribun supporter Gresik United juga tidak mau kalah dengan memainkan koreo kertas berwarna biru muda, mereka juga pantas dengan bangga mengibarkan bendera-bendera kebesaran mereka yang disertai pesta flare, Saya mencatat mereka juga menyalakan “red hand rocket” di tribun selatan setelah unggul 1-0 atas tim tamu. Sementara aksi parade flare di tribun supporter Persija diakhir pertandingan, Saya sepakat dengan rekan Joy yang menyatakan ini adalah parade flare yang paling berantakan dari yang pernah dilakukan oleh rekan-rekan JC sebelumnya.. :D
Sebenarnya disaat pertandingan berlangsung di babak kedua, terjadi provokasi dari beberapa oknum yang diduga bukan berasal dari kelompok supporter Gresik yang melempari batu-batu kedalam tribun supporter Persija dari luar stadion, tercatat beberapa kali aksi provokasi ini berlangsung dan diresponds oleh rekan-rekan dengan melempari kembali batu-batu tersebut kearah mereka. Namun secara umum situasi dapat dikendalikan dengan baik hingga akhir pertandingan. etelah pertandingan rombongan supporter Persija diarahkan untuk keluar melalui pintu barat setelah semua supporter Gresik keluar dari stadion terlebih dulu. Saya dan beberapa rekan juga sempat tertahan beberapa lama di area luar stadion akibat adanya isu sweeping oleh kelompok suporter tertentu. Namun mengingat harus mengejar waktu untuk menuju kembali ke Jakarta melalui kota Surabaya, pada akhirnya Saya dan rekan-rekan semua tetap berjalan keluar stadion menuju homebase dengan ditemani beberapa rekan dari Ultras Gresik.
Setiba di homebase, ternyata kendaraan yang awalnya sudah dipesan untuk mengangkut Saya dan rekan-rekan ke Surabaya membatalkan perjanjian untuk mengantar ke Surabaya dengan berbagai alasan. Malam ini memang berbarengan dengan baru selesainya pertandingan LPI antara Persebaya vs Persema di Surabaya.. :) rencananya memang kendaraan tersebut awalnya diplot untuk mengantar ke Stasiun Pasar Turi dan Bandara Juanda di Surabaya, karena waktu yang semakin mepet, pada akhirnya diputuskan untuk memecah rombongan ke Surabaya dengan menggunakan 3 unit taksi. Saya bersama rekan Arjunz menggunakan satu taksi menuju Bandara Juanda untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat udara, sementara dua unit taksi digunakan rekan Joy, Opan, Boby, Ariz, Icha, Arie, Dedi, Junot & Ari Prakoso menuju stasiun Pasar Turi Surabaya yang akan kembali ke Jakarta dengan KA. Argo Bromo Anggrek. Sementara rekan Sontonk, Amie, Ryan, Sapari, Lionel & Inaa baru akan kembali ke Jakarta keesokan harinya. pada away kali ini memang hanya JC yang stay di Gresik, sementara rombongan The Jakmania memilih untuk stay di kota Lamongan.
Dikarenakan beda pesawat, Saya dan Arjunz berpisah saat melakukan boarding pass di Bandara Juanda, Arjunz di gate 4 dan Saya di gate 8. Ketika menunggu pesawat di gate 8, entah kenapa begitu saja saya iseng menulis status di Blackberry dengan status singkat “GA333 Semoga Tidak Delay”. Selang beberapa lama kemudian rekan Veeola meresponds status Saya dengan menanyakan waktu Takeoff pesawat, tak lama kemudian L23S juga menanyakan posisi Saya di Bandara.. Dan ternyata malam itu rekan Hanif bersama L23S dan B20P juga kembali ke Jakarta dengan pesawat yang sama dengan Saya.. :) Pesawat takeoff sesuai dengan schedule dan mendarat di bandara Soekarno Hatta, sekitar pukul 23.30 WIB. L23S yang jalannya terpincang-pincang akibat terkena hantaman pemain Gresik United di pertandingan tadi sore, mengajak Saya untuk satu taksi kembali ke rumah, karena memang kebetulan routenya searah, sempat mampir sebentar ke angkringan di Tanjung Duren untuk menikmati kopi untuk selanjutnya kembali ke rumah masing-masing.
Kunjungan yang singkat ke Gresik, datang pagi hari dan kembali malam harinya setelah selesai pertandingan..  namun berkesan.. Terimakasih untuk rekan Alfa & Keluarga, Fahri dan rekan-rekan Ultras Gresik yang telah membantu Saya dan rekan-rekan selama berada di Gresik..