Tim
Gresik United (Persegres) yang menjamu Persija Jakarta di Stadion
Petrokimia Gresik, Jawa Timur pada hari Minggu, 22 April 2012 memang
merupakan salah satu partai yang telah dinantikan oleh Saya dan beberapa
rekan dengan menempatkan Gresik, sebagai salah satu kota tujuan untuk
nantinya dapat hadir disana, saat tim Persija melakukan pertandingan
away-nya menghadapi tuan rumah Gresik United. Pada akhirnya, Saya bisa
juga berkesempatan hadir ke kota yang berada sekitar 20 km di sebelah
utara dari kota Surabaya ini.
Tour
kali ini dimulai dengan menggunakan Kereta Api (KA) Kertajaya relasi
Jakarta (Pasar Senen)-Surabaya (Pasar Turi). Tiket kereta telah dipesan
beberapa hari sebelumnya, pemberangkatan sendiri dibagi menjadi 2
rombongan yang berangkat pada hari Jumat, 20/4 adalah rekan Sontonk,
Ina, Lionel, Ariz, Amie dan Ari Prakoso, sementara pemberangkatan hari
Sabtu, 21/4 adalah rekan Boby, Santoz, Arie, Arjunz, Junot, Sapari,
Ryan, Joy, Dedi, Opan & Saya sendiri. Sementara rekan Icha menyusul
pada Sabtu malam dengan menggunakan KA. Argo Bromo Anggrek dikarenakan
masih ada pekerjaan hingga Sabtu sorenya.
Pemberangkatan
di hari Sabtu juga berbarengan dengan pemberangkatan rombongan The
Jakmania Gour Gresik dengan menggunakan kereta yang sama. Rombongan The
Jakmania menempati gerbong #6 & #7, sementara Saya dan rekan-rekan
menempati gerbong #8 yang berada di barisan paling belakang dari
rangkaian gerbong penumpang KA. Kertajaya hari itu. Rencananya semua
akan turun di Stasiun Lamongan untuk selanjutnya meneruskan perjalanan
darat ke kota Gresik. Perjalanan kereta sendiri diperkirakan menempuh
waktu sekitar 14 Jam dari Stasiun Pasar Senen dengan schedule
keberangkatan Pkl. 15.35 WIB yang nantinya akan melewati kota-kota
diantaranya Cirebon, Tegal, Pemalang, Semarang, Cepu, Bojonegoro dan
Babat untuk selanjutnya turun di Lamongan. Sebagian menganggap route ini
merupakan route “Jalur Gaza” saat nantinya kereta melintas disepanjang
jalur Jawa Barat dan Jawa Timur..
Perjalanan
dari Jakarta menuju Lamongan relatif lancar, walaupun ada “sedikit
gangguan” dikawasan Pegaden-Cikampek yang sempat meretakkan kaca jendela
kereta, perjalanan menembus lintas Jawa Barat relatif aman terkendali,
begitupun saat kereta melintas di jalur Jawa tengah dan Jawa Timur. Dari
Jakarta menuju Cirebon, kereta hanya semoat berhenti sebentar di
Pegaden, selebihnya kereta terus berjalan menuju Cirebon. Kereta tiba di
stasiun Cirebon sekitar pukul 19.00 WIB yang langsung disambut oleh
rekan-rekan Jak Cirebon yang membentangkan spanduk Jak Cirebon sambil
bernyanyi menyambut kedatangan kereta yang membawa rombongan The
Jakmania.. Untuk yang kesekian kalinya Saya sangat respect terhadap
kawan-kawan Jak Outsiders.. Penyambutan juga dilakukan kawan-kawan Jak
Semarang ketika kereta singgah di stasiun Poncol, Semarang.
Menurut
catatan Saya, Kereta hanya berhenti agak lama di stasiun Sragi, karena
harus menunggu lintasan yang akan digunakan 3 rangkaian kereta kelas
executive.. Stasiun
ini merupakan stasiun kereta api yang terletak di daerah Sragi,
Pekalongan, Jawa Tengah. Stasiun ini berada di Daerah Operasi (Daop) IV
Semarang. Saat menunggu kereta berangkat kembali, rekan Zani dari Jak
Online menghubungi Saya via telepon genggam milik rekan Junot untuk
melakukan “Live Report” suasana perjalanan tour menuju kota Gresik dari
studio RRI Pro-2 FM Jakarta, di acara siaran radio Jakarta Football
Community (JFC) yang rutin disiarkan setiap hari Sabtu oleh Jak Online.
Sekitar
pukul 05.00 WIB kereta tiba di stasiun Lamongan, sebelumnya sempat
muncul ide untuk menyalakan flare saat kereta bergerak memasuki stasiun
Lamongan untuk membangkitkan semangat bagi semua rekan-rekan yang
mengikuti tour ini tanpa terkecuali, untuk hal ini, rekan Boby yang
mengeksekusi moment ini, Saya sendiri sebelumnya telah bergerak ke
gerbong 7 untuk bersiap mengabadikan moment ini, dikarenakan pintu
gerbong 8 tidak dapat dibuka karena tertahan oleh barang-barang dari
penumpang lainnya. Setelah kereta tiba di stasiun Lamongan, rekan Dedi
juga menyalakan flare bersama rekan Boby disaat rombongan turun di
stasiun ini.. Nice Moment..
Di
stasiun Lamongan, rekan Sontonk yang telah tiba sehari sebelumnya telah
menyambut bersama rekan Alfa dari Ultras Gresik dan telah menyiapkan
sebuah kendaraan dihalaman luar stasiun untuk selanjutnya langsung
menuju kota Gresik, sementara rombongan besar Jakmania yang berjumlah
sekitar 250 orang akan merapat dulu ke sekretariat LA Mania di kota
Lamongan untuk berkoordinasi dan rencananya baru akan bergerak konvoi ke
kota Gresik sekitar pukul 10.00 WIB. Jarak dari kota Lamongan ke kota
Gresik sekitar 28 km yang dapat ditempuh dengan berkendara selama 30
menit saja.
Tiba
di kota Gresik, Saya dan kawan-kawan langsung mengarah ke rumah rekan
Alfa di kawasan Sukorame, disana telah ada beberapa rekan yang sehari
sebelumnya telah tiba di Gresik dan bermalam dirumah rekan Alfa yang
memang menjadi “homebase” untuk agenda tour Gresik kali ini. Begitu tiba
di homebase, inilah yang ditunggu-tunggu.. Nasi Krawu.. Sebelumnya
telah tersaji makanan khas Gresik lainnya diantaranya Jubung, Otak-Otak
Bandeng & Pudak yang disertai juga dengan penganan khas lainnya
disertai wedang kopi. Sementara Nasi Krawu sendiri merupakan “request”
Saya dari jauh-jauh hari ke rekan Alfa jika nantinya Saya berkunjung ke
Gresik.. Akhirnya..
Setelah
puas menyantap hidangan khas Gresik, beberapa rekan ada yang
melanjutkan dengan beristirahat, mandi dan keluar rumah untuk
berkeliling kota Gresik, Saya sendiri memilih berbincang-bincang dengan
kedua orang tua rekan Alfa seputar hal-hal yang berkenaan dengan kota
Gresik dan sepakbola Gresik, kebetulan Ayah dari rekan Alfa juga salah
satu pendiri dari kelompok Ultras Gresik dan sudah lama menjadi pecinta
tim sepakbola Gresik yang dulu masih bernama Petrokimia Gresik. Setelah
puas berbincang-bincang dan beberapa rekan yang berkeliling telah
kembali ke homebase, Saya bersama rekan Amie menyempatkan diri untuk
mampir “menengok” stadion Petrokimia Gresik yang letaknya tidak terlalu
jauh dari homebase, sekaligus menikmati suasana kota Gresik menjelang
siang hari yang walaupun cuacanya sangat terik namun beruntungnya
disepanjang perjalanan menuju stadion, suasananya cukup nyaman dengan
aneka pepohonan yang berjejer rindang dipinggir jalan layaknya seperti
hutan kota.
Gresik
merupakan sebuah kota kabupaten di Jawa Timur yang memiliki luas
wilayah 1.191,25km². Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau
Bawean, yang berada 150 km dari lepas pantai Laut Jawa. Thomas Stamford
Raffles dalam bukunya The History of Java mengungkapkan bahwa nama Gresik berasal dari kata giri gisik,
yang berarti “gunung di tepi pantai”, merujuk pada topografi kota yang
berada di pinggir pantai. Sementara menurut catatan dari Tiongkok,
Gresik didirikan di abad ke-14 oleh seorang Tionghoa. Gresik dikenal
sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa
industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon
Paint, BHS-Tex, Industri Perkayuan/Plywood dan Maspion. Gresik juga
merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan
laut, tambak, maupun perikanan darat, hal ini tampak dengan banyaknya
tambak bandeng disepanjang jalur Lamongan menuju Gresik, untuk “synergy”
dengan industri, rasanya hal ini memang sudah menyatu dan melekat
dengan suasana dan beberapa bangunan di kota ini.
Selain
itu Gresik juga dikenal sebagai kota ziarah, mengingat di kota ini
terdapat Makam Maulana Malik Ibrahim (di Gapuro), Makam Sunan Giri (di
desa Giri), Makam Sunan Prapen (Cucu Sunan Giri) di desa Klangonan,
Makam Fatimah Binti Maimun, Makam Kanjeng Sepuh dan Petilasan sunan
kalijaga di Kawasan Gunung Surowiti, kecamatan Panceng di Kabupaten
Gresik. Tak heran jika di kota ini sering dijumpai bis-bis pariwisata
nampak lalu lalang membawa para peziarah. Kabarnya, beberapa rekan juga
sempat melakukan wisata ziarah ini.. Sama halnya dengan kota-kota lainnya, dibeberapa sudut kota, juga Saya jumpai gravity dari kelompok supporter setempat..
Begitu
tiba di area stadion, sudah tampak beberapa penjaja tiket pertandingan
sore nanti yang berada di pinggir jalan menuju stadion. Area stadion
Petrokimia Gresik atau yang biasa dikenal juga dengan stadion Tri Dharma
Gresik merupakan sebuah komplek gedung olahraga serbaguna milik
perusahaan pupuk PT. Petrokimia Gresik dengan kapasitas sekitar 30.000
orang. Stadion ini merupakan markas dari klub Persatuan Sepak Bola
Gresik (PERSEGRES) atau yang biasa disebut Gresik United (GU). Suasana
di kawasan stadion juga sangat rindang dengan pohon-pohon besar yang
mengelilingi komplek gedung olahraga ini. Sementara di area loket, siang
ini tampak sudah mulai dikunjungi warga masyarakat Gresik yang ingin
menyaksikan pertandingan sore nanti.
Bangunan
Stadion sendiri terletak di bagian belakang yang terpisah dari gedung
serbaguna Tri Dharma, untuk tribun, stadion ini cukup tinggi jika
dibandingkan dengan beberapa stadion di daerah dengan pagar pembatas
yang cukup rendah, hanya sekitar 2 meter saja. sementara di tribun VIP
di sisi barat tertutup dengan canopy besar, sedangkan tribun disisi
utara, timur dan selatan merupakan tribun terbuka dan tampak dibagian
atasnya berjejer pohon-pohon besar sehingga tampak rindang pada bagian
atas tribun. didalam stadion sudah tampak beberapa spanduk besar milik
rekan-rekan Ultras Gresik yang nampaknya telah dipasang di pagar tribun
sisi utara dan selatan sejak pagi tadi.
Setelah
dirasa cukup berkunjung ke kompleks Tri Dharma, Saya kembali ke
homebase untuk bersiap memberikan dukungan kepada tim Persija dalam
pertandingan sore nanti, setelah tiba di homebase, bersama rekan Fahri
dan kawan-kawan lainnya dari Ultras Gresik, Saya berkoordinasi untuk
rencana kepulangan ke Jakarta setelah pertandingan usai nantinya,
antisipasi kepadatan lalulintas dan moda transportasi yang akan
digunakan juga menjadi bahan perhatian dalam koordinasi ini dan tak
lupa, ini dia yang menjadi tradisi rekan-rekan belakangan ini jika
melakukan tour ke daerah, membeli oleh-oleh.. Untuk
urusan ini, rekan Inaa yang menjadi koordinatornya, dengan cekatan Inaa
mendata siapa & berapa jumlah pesanan yang diminta rekan-rekan
lainnya. Oleh-oleh kali ini berupa Jubung dan otak-otak ikan Bandeng.. sementara
yang lainnya tampak mempersiapkan diri menjelang pertandingan, termasuk
atribut “Giant Banner” Persija yang rencananya akan dibentangkan nanti
di stadion. Sedangkan untuk tiket pertandingan, rekan Sontonk sudah
sangat rapih berkoordinasi dengan rekan Alfa, sehingga tiket
pertandingan sudah didapatkan dari semalam.
Menjelang
pukul 14.00 WIB Saya bersama rekan-rekan lainnya mulai meninggalkan
homebase untuk menuju stadion, sementara Giant Banner Persija dibawa
oleh rekan Ari Prakoso bersama rekan Fahri dari Ultras Gresik dengan
menggunakan sepeda motor. Tiba di stadion berbarengan juga dengan
tibanya bus yang membawa pemain Persija dari Surabaya sehingga
rekan-rekan lainnya langsung bergerak kearah bus untuk menyambut pemain
bersama rekan-rekan Jakmania lainnya yang telah juga berada di area
stadion.
Suasana
didalam stadion belumlah begitu ramai ketika Saya masuk kedalamnya,
sempat juga bertemu rekan Veeola dan rekan Hanif serta Bapak Ferry
Paulus (Ketua Umum Persija) di lorong menuju lapangan. Setelah melewati
lorong dan berkoordinasi dengan Panpel setempat untuk ijin khusus
liputan foto, Saya bertemu dengan Bung Ferry yang saat ini menjabat
sebagai Sekretaris Tim (Sektim) Persija Jakarta ketika akan keluar
menuju lapangan dan Bung Ferry sempat melakukan obrolan singkat yang
menarik dengan Saya waktu itu.. .
Dari pinggir lapangan, beberapa spanduk dari kedua kelompok supporter
telah berjejer rapi dipinggir pagar pembatas tribun disisi utara, barat
& timur.
Beruntungnya,
di partai away kali ini Saya dapat menyaksikan sesi pemanasan oleh para
pemain Persija, karena biasanya Saya selalu saja tiba didalam stadion
beberapa saat sebelum kickoff akibat berbagai penyebab.. para
pemain Persija menggunakan jersey berwarna putih ketika masuk kedalam
lapangan untuk sesi pemanasan yang langsung disambut dengan meriah oleh
rekan-rekan Jakmania dari tribun sektor 6 di sisi selatan serta para
penonton yang berada di tribun VIP di sisi barat. Sebagian rekan-rekan
juga tampak memberikan semangat untuk para pemain dengan mengibarkan
bendera Persija yang disambut dengan “applause” oleh beberapa pemain
Persija.
Penonton
perlahan-lahan memenuhi tribun stadion, tidak terlalu lama berselang
tribun telah didominasi oleh warna kuning sebagai warna khas dari tim
Gresik United. Pihak panpel juga tampak telah bersiap menggelar
pertandingan ini. MC berkali-kali mengumumkan melalui pengeras suara di
stadion bahwa pertandingan ini merupakan partai prestisius karena lawan
mereka kali ini adalah tim Ibukota Persija Jakarta yang saat ini berada
di papan atas klasemen ISL 2011-12 sambil sesekali memancing responds
dari para supporter tuan rumah untuk memberikan applause bagi tim tuan
rumah.. Good Job..
Setelah
segalanya dianggap telah siap oleh pihak Panpel, seperti biasanya, lagu
pembuka “FIFA Fair Play Anthem” sebagai penanda dimulainya laga ISL
dikumandangkan ke seantero penjuru stadion melalui pengeras suara yang
telah tersedia. Para pemain keluar dengan berbaris rapi dari lorong
bawah tribun VIP menuju lapangan. Sementara suasana di tribun tampak
antusias menyambut tim kebanggaan masing-masing masuk kedalam lapangan.
Di tribun supporter Persija tampak banner raksasa berlambang Persija
naik secara perlahan hingga pada akhirnya menutupi tribun sektor 6 yang
didominasi oleh warna oranye sebagai warna kebanggan tim Persija
Jakarta. Setelah “Coin Toss” dilakukan, pertandinganpun dimulai.
Kalau
melihat hasil akhir dari pertandingan ini, jelas mengecewakan bagi Saya
dan seluruh pecinta Persija pastinya. Gresik United sukses mengungguli
Persija di pertandingan ini dengan skor 2-0 melalui gol Gaston Castano
(’56) melalui titik pinalti & Rachmad Rivai (’88). Saya sendiri
enggan mengomentari kinerja wasit di pertandingan ini, karena memang
kenyataannya ada beberapa peluang yang gagal dimanfaatkan menjadi gol
oleh para pemain Persija. Lepas dari itu semua. Saya pribadi tetap
menghargai kerja keras para pemain dalam pertandingan ini
Apapun
hasilnya, selalu menarik mengamati suasana di tribun. Ada yang sedih,
gembira, terharu, bangga, semuanya dikondisikan dengan situasi yang ada
di lapangan. Di tribun selatan yang ditempati supporter Persija, pada
pembukaan babak kedua tampil atraktif dengan aksi koreografi kertasnya
yang disandingkan dengan Giant Banner Persija milik rekan-rekan JaKantor
Community (JC) yang sangat serasi bersanding dengan aksi koreo kertas
disampingnya, moment yang sayang untuk dilewati..
Sementara di tribun supporter Gresik United juga tidak mau kalah dengan
memainkan koreo kertas berwarna biru muda, mereka juga pantas dengan
bangga mengibarkan bendera-bendera kebesaran mereka yang disertai pesta
flare, Saya mencatat mereka juga menyalakan “red hand rocket” di tribun
selatan setelah unggul 1-0 atas tim tamu. Sementara aksi parade flare di
tribun supporter Persija diakhir pertandingan, Saya sepakat dengan
rekan Joy yang menyatakan ini adalah parade flare yang paling berantakan
dari yang pernah dilakukan oleh rekan-rekan JC sebelumnya..
Sebenarnya
disaat pertandingan berlangsung di babak kedua, terjadi provokasi dari
beberapa oknum yang diduga bukan berasal dari kelompok supporter Gresik
yang melempari batu-batu kedalam tribun supporter Persija dari luar
stadion, tercatat beberapa kali aksi provokasi ini berlangsung dan
diresponds oleh rekan-rekan dengan melempari kembali batu-batu tersebut
kearah mereka. Namun secara umum situasi dapat dikendalikan dengan baik
hingga akhir pertandingan. etelah pertandingan rombongan supporter
Persija diarahkan untuk keluar melalui pintu barat setelah semua
supporter Gresik keluar dari stadion terlebih dulu. Saya dan beberapa
rekan juga sempat tertahan beberapa lama di area luar stadion akibat
adanya isu sweeping oleh kelompok suporter tertentu. Namun mengingat
harus mengejar waktu untuk menuju kembali ke Jakarta melalui kota
Surabaya, pada akhirnya Saya dan rekan-rekan semua tetap berjalan keluar
stadion menuju homebase dengan ditemani beberapa rekan dari Ultras
Gresik.
Setiba
di homebase, ternyata kendaraan yang awalnya sudah dipesan untuk
mengangkut Saya dan rekan-rekan ke Surabaya membatalkan perjanjian untuk
mengantar ke Surabaya dengan berbagai alasan. Malam ini memang
berbarengan dengan baru selesainya pertandingan LPI antara Persebaya vs
Persema di Surabaya.. rencananya
memang kendaraan tersebut awalnya diplot untuk mengantar ke Stasiun
Pasar Turi dan Bandara Juanda di Surabaya, karena waktu yang semakin
mepet, pada akhirnya diputuskan untuk memecah rombongan ke Surabaya
dengan menggunakan 3 unit taksi. Saya bersama rekan Arjunz menggunakan
satu taksi menuju Bandara Juanda untuk kembali ke Jakarta dengan
menggunakan pesawat udara, sementara dua unit taksi digunakan rekan Joy,
Opan, Boby, Ariz, Icha, Arie, Dedi, Junot & Ari Prakoso menuju
stasiun Pasar Turi Surabaya yang akan kembali ke Jakarta dengan KA. Argo
Bromo Anggrek. Sementara rekan Sontonk, Amie, Ryan, Sapari, Lionel
& Inaa baru akan kembali ke Jakarta keesokan harinya. pada away kali
ini memang hanya JC yang stay di Gresik, sementara rombongan The
Jakmania memilih untuk stay di kota Lamongan.
Dikarenakan
beda pesawat, Saya dan Arjunz berpisah saat melakukan boarding pass di
Bandara Juanda, Arjunz di gate 4 dan Saya di gate 8. Ketika menunggu
pesawat di gate 8, entah kenapa begitu saja saya iseng menulis status di
Blackberry dengan status singkat “GA333 Semoga Tidak Delay”. Selang
beberapa lama kemudian rekan Veeola meresponds status Saya dengan
menanyakan waktu Takeoff pesawat, tak lama kemudian L23S juga menanyakan
posisi Saya di Bandara.. Dan ternyata malam itu rekan Hanif bersama
L23S dan B20P juga kembali ke Jakarta dengan pesawat yang sama dengan
Saya.. Pesawat
takeoff sesuai dengan schedule dan mendarat di bandara Soekarno Hatta,
sekitar pukul 23.30 WIB. L23S yang jalannya terpincang-pincang akibat
terkena hantaman pemain Gresik United di pertandingan tadi sore,
mengajak Saya untuk satu taksi kembali ke rumah, karena memang kebetulan
routenya searah, sempat mampir sebentar ke angkringan di Tanjung Duren
untuk menikmati kopi untuk selanjutnya kembali ke rumah masing-masing.
Kunjungan
yang singkat ke Gresik, datang pagi hari dan kembali malam harinya
setelah selesai pertandingan.. namun berkesan.. Terimakasih untuk rekan
Alfa & Keluarga, Fahri dan rekan-rekan Ultras Gresik yang telah
membantu Saya dan rekan-rekan selama berada di Gresik..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar