Majalah Guitar World pernah menyusun daftar 50 album terbesar sepanjang sejarah rock n’ roll (50 Greatest Guitar Albums). Tentunya pilihan tersebut disusun berdasarkan polling. Melihat kelimapuluh album musisi rock tersebut, kami tertarik membuat sebuah list 10 album gitar terbaik, yang kami anggap paling remarkable dan selalu pantas didengar pemerhati instrumen gitar rock.
1. Van Halen (1978) — Van Halen
Tak ada yang tak pernah mendengar track kedua album ini — “Eruption”. Track yang awalnya cuma semacam pemanasan buat EVH, akhirnya menjadi komposisi gitar yang paling dibicarakan di kalangan gitaris pada waktu itu. “Ain’t Talkin ‘Bout Love”, “Jamie’s Cryin’”, dan “You Really Got Me” agaknya telah memperlihatkan keberhasilan seluruh personil Van Halen membawakan lagu-lagu metal dengan sangat fun dalam album ini.
2. Are You Experienced (1967) — Jimi Hendrix
James Marshall Hendrix dengan imej gypsy namun mampu memainkan gitar dengan teknik sekelas Jeff Beck, Pete Townshend, dan Eric Clapton. Gitaris muda yang sebelumnya tak dikenal ini memainkan dua single pertama mereka — “Hey Joe” dan “Purple Haze” — bersama rekan Mitch Mitchell dan Noel Redding.
Mungkin mereka tak menyangka gaya permainan blues dan R&B Hendrix, ditambah dengan kombinasi tone Fender Stratocaster-nya yang tebal dan unik, mampu menyelamatkan mereka dari kekurangan budget untuk menyewa studio-studio di London
3. Surfing With The Alien (1987) — Joe Satriani
Album terlaris Joe Satriani ini merupakan rekaman gitar instrumental pertama yang berhasil menembus chart album Billboard pada tahun 1987. Album yang dirilis ulang pada tahun 2007 lalu untuk merayakan dua puluh tahun perilisan album ini, berisi lagu-lagu cepat dan kompleks seperti “Surfing The Alien” dan “Satch Boogie”, two handed tapping sederhana dalam “Midnight”, hingga yang lebih lambat dan terdengar melodic “Always With Me Always With You” (sekedar me-refresh ingatan kita hehehe).
Mungkin album ini pula yang mengantarkan Satch menjadi salah satu gitaris rock yang paling respectable dalam sejarah (we are big fan of him!).
4. Rising Force (1984) — Yngwie Malmsteen
Jaman keemasan neoclassical ala Yngwie tentu masih jelas di ingatan. Dia tercatat sebagai gitaris yang paling mendekati Eddie VH, dengan style klasik yang diadopsi banyak gitaris metal pada waktu itu—setidaknya selama beberapa dekade.
Semua teknik kecepatan yang menyilaukan dan mempesona bisa kita dengar di semua album, tetapi album debut Rising Force dianggap yang terbaik dan paling revolusioner. Bahkan album tersebut membawa nuansa kecepatan dan presisi bermain gitar dengan scale unik dan sweep picking-arpeggio yang jarang terdengar sebelumnya. Yngwie sendiri mengatakan kalau track “Black Star” dan “Far Beyond the Sun” sangat mewakili style keseluruhan dia (he’ll probably play those songs until the day he die).
5. Passion and Warfare (1990) — Steve Vai
Bisa dibilang kalau album ini merupakan salah satu album instrumental paling menantang yang pernah direkam. Dari track yang cukup mengejutkan seperti “The Audience Is Listening” sampai yang bernuansa dalam dan spiritual “For The Love of God” membuat album ini menjadi salah satu rekaman paling pantas didengar sampai kapanpun.
Album yang meraih dua kali Platinum ini direkam bersama tujuh personel, yang diantaranya ada basis yang dikenal dengan tekniknya yang luas, Stu Hamm, serta Pia Maiocco (keyboard) yang akhirnya menjadi istri Steve sendiri. Total 14 track dalam album ini ditulis oleh Steve Vai.
6. Led Zeppelin IV (1971) — Led Zeppelin
Led Zeppelin IV—sebenarnya ini bukan judul album keempat Led Zeppelin yang dirilis tahun 1971 tersebut. Entah karena alasan apa, mereka ini tidak memuat judul apapun di album tersebut. Beberapa menyebutnya Four Symbols, The Fourth Album, Zoso, Runes, dan Untitled.
Tidak perlu ditanyakan lagi lagu-lagu terkenal di album yang meraih posisi chart tertinggi di angka 2 ini seperti the epic ballad “Stairway to Heaven”, “Black Dog”, dan “Rock and Roll”. Dengan riff-riff Jimmy Page dan teriakan Robert Plant, mereka mampu membawa album ini sampai angka 22 juta penjualan.
7. Nevermind (1991) — Nirvana
Siapapun tak menyangkal kalau album ini adalah album pertama yang membawa terobosan besar arah revolusi musik grunge. Dengan distorsi metal dan scream dari sang frontman, vokalis, sekaligus gitaris Kurt Cobain, mereka membawa pengaruh besar pada band-band Seattle.
Cobain menggunakan distorsi metal dan chorus pedal sebagai efek utamanya. Hampir semua track terdengar dinamis, dari verse yang pelan menuju chorus yang keras (ingat “Smells Like Teen Spirit”). Guitar World menulis bahwa Cobain telah membuat tone set untuk musik rock ‘90-an.
8. Master of Puppets (1986) — Metallica
Kami menganggap ini salah satu pencapaian album heavy metal terbaik mereka, bersama basis terbaik yang pernah mereka punya — Cliff Burton. Metal Rules me-rating album ini sebagai nomor 1 dalam “Top 100 Heavy Metal Albums” di tahun 2003.
Banyak kritikus menilai ini sebagai musik metal alternatif buat para fans metal di tengah-tengah Mötley Crüe dan Bon Jovi, serta one of the most influential thrash metal albums of all time. Tak hanya itu, (lagi-lagi) Guitar World memasukkan track title ke dalam daftar The Greatest Guitar Solos pada posisi 51.
9. Appetite For Destruction (1987) — Guns N’ Roses
Benar-benar album yang tak bisa dilupakan! “Welcome to the Jungle”, “Paradise City”, “Sweet Child O’ Mine”, dan “It’s So Easy” mewakili sound rock n’ roll klasik. Riff-riff berat dan lengkingan solo Slash, dan tak ketinggalan vokal Axl di dalamnya. Cukup “metal” untuk para metalhead dan cukup “melodius” untuk para cewek — begitu Guitar World menyebut album ini
10. Machine Head (1972) — Deep Purple
Album studio keenam Deep Purple, yang menembus peringkat pertama di Inggris dan terjual lebih dari dua juta copy di Amerika! Tidak diragukan bahwa siapapun pasti kenal dengan riff intro Blackmore dalam “Smoke On The Water”.
Album ini dicatat oleh banyak pihak sebagai yang paling berpengaruh dalam genre musik heavy metal. Walaupun begitu, bagi pihak yang bukan merupakan penggemar berat band ini bakal menganggap band ini tak ubahnya seperti Nirvana, hanya menganggap “Smoke On The Water” sebagai satu-satunya lagu yang mereka kenal dari mereka, yang terlalu sering dimainkan dibanding lagu-lagu superior lain (sama halnya Nirvana dengan “Smells Like Teen Spirit”-nya).
goyard
BalasHapusjordan 13
jordan 4