Rabu, 13 Mei 2015

Bertemu dan Ditraktir Andik Vermansah di Selangor

Halaman 1 dari 3
Bertemu dan Ditraktir Andik Vermansah di Selangor
Lama tak terdengar kabar Andik Vermansah dari negeri jiran, kami jadi rindu. Dan kami sangat senang mengetahui Andik baik-baik saja di sana... dan gajinya lancar, hehehe.

Ditemani putra saya, dan sahabat saya, Mas Haryono, saya kadung niat untuk bisa bertemu Andik di tempatnya bermain. Maklum, sejak dia bermain di Selangor FC, sangat jarang ada media di sini yang memberitakan sepak terjangnya. Terakhir kali kami menonton aksinya ya di Piala AFF 2012.

Sebelumnya kami lebih dulu mengontak Andik, barangkali dia nanti bisa meluangkan waktu untuk sekadar menjumpai kami di stadion. Alhamdulillah, bukan cuma menemui, kami bahkan bisa jalan-jalan bareng dia selepas pertandingan. Andik juga siap memberi kami tiket VIP terusan, karena setiap pemain di sana punya jatah tiket complementary untuk 4 orang.

Kami memilih terbang ke KL pada 18 April lalu, karena di hari itu Selangor FC ada jadwal pertandingan liga di kandang melawan Lions XII. Di bandara Soekarno-Hatta kami me-ngetweet rencana kami ini kepada para penyokong/suporter Selangor FC (Ultas Selangor). Siapa tahu ada respons dari mereka. Geer-nya kami, “ini lho, ada suporter Indonesia yang mau nonton klub kalian."

Sebelumnya kami juga menghubungi beberapa kawan Indonesia yang sedang bekerja di Malaysia. Mereka rupanya sangat menyambut rencana kedatangan kami. "Kami tunggu, Mas. Kita nonton sama-sama ya," ujar mereka. Wah, bakal seru nih.

Setelah menaruh barang dan beristirahat sejenak di hotel, sekitar pukul 17.30 kami pun berangkat menuju Stadion Shah Alam. Di KL Central kami sudah ditunggu Mas Fajar dan Mas Eko, yang merupakan anggota komunitas bonek Malaysia. Dari sana kami naik MRT menuju Batu Tiga, yang di sana kami dijemput oleh Cak Minul, seorang warga Malaysia pecinta bonek.

Oh iya, pertandingan kickoff jam 20.45 waktu setempat. Kata orang-orang di sana, pertandingan malam Liga Super Malaysia sengaja digelar agak malam, karena salah satunya untuk memberi waktu yang cukup buat suporter untuk menunaikan salat maghrib dan isya. Keren banget yah.

Kami tiba di stadion sekitar jam 8. Surprise-nya, ternyata kedatangan kami diketahui pula oleh Sekjen Selangor FC, Encik Rosman Mohd Ibrahim. Sang pejabat tahu karena agen Andik, Bapak Muly Munial, ternyata juga sedang melongok pemainnya itu. Begitu kami bertemu di luar stadion, Encik Rosman bahkan mengajak kami untuk menonton dari tribun VVIP. Wow, tersanjung sekali kali.

Sayangnya, kami lebih ingin menonton bersama bonek Malaysia di tribun suporter. Tambahan, ada rekan kami yang datang dengan bercelana pendek. Kami baru tahu, di Liga Malaysia para undangan VVIP diminta untuk berpakaian resmi/rapih selama di stadion. Satu lagi kekaguman saya pada negeri tetangga ini. Profesional sekali yah.

Masuk ke dalam stadion, kami pun merasakan atmosfernya. Dua per tiga stadion terisi penonton. Okelah, soal kegilaan, kayaknya fans Malaysia tetap kalah atraktif dengan suporter di Indonesia. Mereka terlihat sedikit lebih "sopan" ketimbang di tanah air.

 Pertandingan pun dimulai. Itu diaaaa ... Andik! Dia jadi starter, pakai kostum nomor 7. Ah, ternyata badannya tetap mungil, hahaha...

Di menit-menit awal Selangor FC mendapat tekanan bertubi-tubi Lions XII. Namun, perlahan-lahan tuan rumah mulai menguasai pertandingan. Babak pertama berakhir dengan kemenangan telak Selangor FC, dengan skor 3-0. Andik memberi satu assist melalui tendangan bebas yang kemudian menghasilkan gol kedua buat timnya.

Di babak kedua Selangor menambah satu gol lagi dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 4-0. Andik sendiri diganti di menit 80. Saat meninggalkan lapangan dia mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Andik pun melambaikan tangannya sebentar ke arah mereka.

Ya. Menurut kami Andik main bagus. Ia tetap dengan gayanya: lincah, cepat dalam menyusur pinggir lapangan. Sekilas kami lihat ada yang sudah berbeda dari Andik. Dulu dia sering dikritik karena suka keasyikan sendiri kalau sudah bawa bola, dan lupa untuk mengumpan. Tapi malam itu dia tampak sebagai seorang team-player. Umpan-umpannya kerap merepotkan lawan. Berkali-kali lawan melakukan tekel untuk menghentikan pergerakannya.

Seusai laga kami bergegas memburu jersey Selangor FC. Klub ini sudah punya toko merchandise sendiri di areal stadion. Asli lho ya, hehehe. Apparel-nya Kappa. Harganya sepotong kaus 80 ringgit, di luar tambahan untuk cetak nomor/nama. Kami tentu saja membeli kaus nomor 7 plus nama sang bintang.



Sehabis itu kami kembali ke lorong pemain, tempat khusus suporter meminta tanda tangan dan foto para pemain. Saat itu ada sekitar 30-an orang menanti para pemain Selangor keluar. Dan begitu satu per satu muncul, fans berebutan minta tanda tangan dan foto bersama. Andik tampak ramah meladeni semua permintaan itu. Selain Andik, kamu pun mendapatkan tanda tangan sejumlah pemain lain, termasuk tiga legiun asing yang lain: Robert Cornthwaite (Australia), Leandro dos Santos dan Guilherme de Paula Lucrecio (Brasil).

Ketika bertemu kami, Andik tampak senang sekali. "Gimana kabar Indonesia, Mas? Kok masih aja ribut-ribut yah?" begitu antara lain pertanyaan Andik pada kami. Ya kami hanya bisa ketawa-ketiwi saja.

Tiba-tiba Andik menawari kami untuk makan bareng. Wow, ajakan yang tidak mungkin kami tolak, bukan? Tanpa sungkan-sungkan juga dia menawarkan kami naik mobil dia, sedan merek Proton. Dan Andik sendiri yang jadi sopirnya. Duh, kami bangga banget bisa disopiri pemain bintang.

Sambil menuju sebuah restoran yang tempatnya tidak terlalu jauh dari stadion, Andik mengatakan bahwa mobil ini merupakan fasilitas dari klub untuk para pemain (asing). "Ini juga pengganti sementara, Mas. Karena yang biasa saya pakai lagi diservis," ucapnya. Kedengarannya asyik bener sih.

Ada sekitar 15 orang fans yang diajak makan bareng Andik. Sebagian besar bonek Malaysia, plus satu orang warga Malaysia, yang tak habis-habisnya memuji Andik.

"Andik mainnya bagus. Larinya cepat sekali," ujar dia. Ya, sepanjang pertandingan tadi, setiap kali Andik membawa bola, ada tepuk tangan meriah dari para penonton. Kami ikut senang melihatnya.

Kepada kami Andik banyak bercerita tentang pengalamannya di Malaysia. Dia mengatakan, liga dikelola dengan profesional. Semua serba terjadwal. Dia sendiri, selain mobil juga diberikan apartemen. "Alhamdulillah, Mas. Gaji lancar, selalu dibayar tepat waktu," ucapnya.

Dalam hal teknis, Andik merasa mendapat banyak pelajaran selama bermain di Selangor. Di bawah komando pelatih Australia berdarah Yugoslavia, Mehmet Durakovic, ia merasa kemampuannya meningkat. "Kaki kiri sekarang lebih hidup. Saya harus bisa karena pelatih sering juga memainkan saya di sayap kiri. Saya juga sering diminta untuk melepaskan passing," tutur pria asal Jember, Jawa Timur, berusia 23 tahun itu.

"Jujur, Mas, untuk masa depan, main di sini sangat menjanjikan. Kalau seumpama saya tidak dipakai lagi oleh Selangor, saya sih kepinginnya cari klub lain di sini dulu. Mereka lebih profesional daripada di kita, hehehe."

Untuk diketahui, saat ini Selangor FC duduk di peringkat kedua Liga Super Malaysia. Andik sendiri sudah mengoleksi 3 gol dari 9 pertandingan.

Tak terasa obrolan kami di restoran itu sudah sampai jam 1 malam -- sambil nobar Chelsea vs Manchester United. Kami merasa tidak enak kalau Andik harus pulang lebih malam lagi, karena 'kan dia habis bertanding.

"Ini saya yang traktir ya, Mas. Saya seneng banget bisa ketemu temen-temen dari Indonesia," tutupnya. Sekali lagi, tawaran yang tak mungkin kami tolak, hehehe.

Kami pun berpisah malam itu, dan mengucapkan semoga Andik terus diberi kesuksesan dalam meniti kariernya di sana.

"Hujan emas di negeri orang lebih enak daripada hujan batu di negeri sendiri ya, Ndik?" seloroh Mas Haryono. Andik terkekeh-kekeh.

"Mudah-mudahan sepakbola kita juga bisa lebih baik ya, Mas. Oh iya, satu lagi. Saya rindu bisa main di timnas lagi," ucapnya.

Semoga, Andik. Terima kasih atas traktirannya.

*

Beberapa hari setelah kami kembali ke Jakarta, kami membaca di twitter: Andik jadi sampul depan majalah Four Four Two edisi Malaysia.


====

* Penulis adalah seorang pengacara, penikmat sepakbola indah, jujur dan bersih. Akun twitter: @andiwindo

http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2015/04/26/130953/2898357/425/bertemu-dan-ditraktir-andik-vermansah-di-selangor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar